Walikota Mutasi 168 Pejabat, Satu Kadis Batal Dilantik

GORONTALO – GP – Walikota Marten Taha merombak kabinet. Ini jarang terjadi, sekali terjadi ratusan pejabat yang dimutasi. Jumlahnya mencapai 168 orang, 10 diantaranya adalah pejabat tinggi pratama (eselon II). Pelantikan pejabat yang berlagsung di aula rumah dinas walikota, Selasa (19/1) itu, harusnya mengikutkan 11 pejabat eselon II, namun satu pejabat ternyata batal dilantik, yakni yang mengisi jabatan Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil).

Rupanya, untuk menempati posisi itu, mesti mendapat rekomendasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Rekomendasi itu yang hingga kemarin belum turun. “Iya, sebenarnya 11 eselon II yang akan saya lantik. Tapi, karena saya harus menunggu rekomendasi dari Dirjen (Dirjen Dukcapil, Kemengdari), maka pelantikannya kami tunda. Kami tidak ingin menabrak ketentuan-ketentuan yang berlaku,”kata Marten. 10 pejabat eselon II yang dilantik untuk jabatan-jabatan strategis.

Seperti, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), posisi ini lama diisi pejabat pelaksana tugas (Plt). Marten menujuk seorang akademisi, DR. Eng, Rifaldi Bahsuan, untuk menggantikan pejabat Meydi Silangen. Yang menarik perhatian juga adalah promosi yang diberikan Marten untuk Daud Rafertian S. Panigoro, ia didapuk sebagai Kadis Kominfo. Usianya baru 33 tahun, menjadikan Daud sebagai pejabat eselon II termuda di Kota Gorontalo.

Pejabat lainya yang ikut dilantik, masing-masing Aryono Suronoto, sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik. Mahmud Samad Kiyai Baderan, sebagai Staf Ahli Bidang SDM dan Kemasyarakatan Setda Kota Gorontalo, Nurahman Rais Monoarfa, sebagai Sekretaris DPRD Kota Gorontalo, Lukman Khasim, menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo. Hermanto Saleh menjabat Kepala Dinas Perhubungan Kota Gorontalo, DR. Andris Alim sebagai Kepala Badan Lingkungan Kota Gorontalo, dan Muhamad Mulky Datau, Kepala Satuan Pamong Praja Kota Gorontalo, serta Heru Talib Kepala Dinas Perkim Kota Gorontalo. Walikota Marten Taha mengatakan, pengisian jabatan telah melalui tahapan seleksi yang dilakikan panitia seleksi (pansel).

Saat proses seleksi untuk 11 jabatan yang ada, terdapat 49 kandidat yang mencoba peruntungan, hasilnya 10 yang dilantik, dan satu masih menunggu rekomendasi Kemendagri. “Mereka sudah dipilih secara profesional melalui sebuah hasil fit and proper test oleh Pansel. Oleh Pansel dipilihlah orang-orang yang terbaik, yang memiliki potensi. Mereka juga telah saya wawancarai satu-persatu,” kata Marten. Olehnya itu, Marten berharap potensi yang dimiliki para pejabat yang dilantiknya itu dimaksimalkan dalam mengemban tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing. (rwf)

Comment