GORONTALO – GP – Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) memiliki dampak negatif terhadap pariwisata. Banyak tenaga kerja di PHK atau menghilangnya penghasilan dari pekerjaan khususnya di bidang pariwisata.
Salah satu langkah untuk menuntaskan persoalan ini, kata Walikota Gorontalo, Marten Taha, protokol kesehatan (Protkes) di destinasi wisata harus dijaga dengan menerapkan protokol kesehatan, kebersihan, keamanan dan ramah lingkungan atau CHSE (Cleanliness, health, safety, environment)
“CHSE adalah salah satu konsep Kemenparekraf yang dituangkan dalam program hibah. Program ini diluncurkan untuk membangkitkan kembali semangat para pelaku industri wisata untuk membuka kembali usahanya,” ungkap Walikota Gorontalo, Marten Taha pada kegiatan sosialisasi implementasi CHSE yang dilaksanakan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Gorontalo, Kamis (17/12).
Dalam menerapkan CHSE, lanjut Marten, harus dibarengi dengan promosi yang baik, sehingga sampai ke masyarakat dan memunculkan keyakinan untuk berwisata lagi.
“Hampir seluruh destinasi wisata dan pelaku wisata diseluruh Indonesia telah menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE. Untuk itu itu saya harapkan, bagi teman-teman himpunan pariwisata Indonesia, dari duta wisata Indonesia, maupun pelaku industri pariwisata agar dapat mempromosikan Kota Gorontalo sebagai tempat tujuan wisata yang aman dan patuh protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini,” pungkas Marten.(rwf)
Comment