GORONTALO – GP – Penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Gorontalo masih begitu masif. Hal ini kemudian mendapat perhatian serius dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, Ismail Madjid. Dirinya meminta kepada tim pengendalian Covid-19 Kota Gorontalo dalam hal ini Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta TNI/Polri untuk tegas dalam menerapkan sanksi bagi pelanggar Protokol Kesehatan (Protkes) pada setiap pelaksanaan razia peneggakkan disiplin protkes.
“Sanksinya perlu dipertegas. Biar masyarakat benar-benar patuh. Sudah cukup waktu untuk sosialisasi disiplin protkes ini. Saat ini waktunya untuk menerapkan sanksi, jika tidak jumlah yang terpapar Covid akan terus bertambah. Saya minta kepada Satpol-PP dan BPBD bisa memperhatikan hal ini,” ujar Sekda Ismail, Ahad (6/12).
Dikatakannya, penambahan kasus aktif Covid-19 di Kota Gorontalo menjadi salah satu poin penting yang dibahas pada rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Gorontalo yang dipimpin langsung Walikota Gorontalo, Sabtu (5/12). Rapat Forkopimda yang dilangsungkan di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) itu, digelar setelah pelaksanaan kegiatan evaluasi pelaksanaan proyek tahun anggaran 2020 yang diselenggarakan Dinas PU Kota Gorontalo. “Dari beberapa masalah yang di bahas di Rapat Forkopimda kemarin, salah satunya adalah penambahan kasus Covid-19. Pak Walikota meminta kepada unsur terkait untuk mempertegas sanksi pelanggar protokol kesehatan. Dalam menerapkan sanksi, petugas tim pengendalian Covid diminta merujuk pada regulasi-regulasi yang telah diterbitkan pemerintah,” tutur Sekda Ismail.
Pada kesempatan itu, Sekda menyampaikan apresiasinya kepada Satpol-PP, BPBD, dan khususnya TNI/Polri yang telah melaksanakan razia atau operasi penegakkan protokol kesehatan setiap hari kerja. Pun demikian, Sekda berharap, operasi penegakkan disiplin protokol kesehatan lebih diintensifkan lagi. Lokasinya juga perlu diperluas lagi.
“Utamanya dipasar mingguan. Di sana kami lihat masyarakat masih kurang patuh dengan protokol kesehatan, khususnya pembeli. Masih ada yang tidak menggunakan masker. Begitu juga pedagang,” kata Sekda.
Masyarakat juga, lanjut Sekda Ismail, diharapkan tidak hanya patuh apabila ada razia. Masyarakat harus membiasakan dalam kehidupannya sehari-hari patuh dengan protokol kesehatan. “Mengendalikan Covid-19 di Kota Gorontalo butuh peran serta masyarakat. Akan sia-sia yang kami lakukan selama ini, apabila masyarakat tidak patuh,” pungkas Ismail.(rwf)
Comment