LIMBOTO -GP- Debat calon kepala daerah Pilkada Kabupaten Gorontalo kembali bergulir. Pada debat putaran kedua yang berlangsung di gedung Grand Misfalah, Limboto, tadi malam (17/11), mempertemukan empat calon wakil bupati. Masing-masing calon wakil bupati nomor urut 1 Daryatno Gobel, calon wakil bupati nomor urut 2 Hendra Hemeto, calon wakil bupati nomor urut 3 Tomy Ishak, serta calon wakil bupati nomor urut 4 Dicky Gobel. Sama seperti debat calon bupati sebelumnya, debat calon wakil bupati tadi malam juga berlangsung sengit. Sejumlah peserta debat saling kritik saat sesi tanya jawab antar peserta.
Misalnya kritikan yang disampaikan Dicky Gobel terhadap Hendra Hemeto terkait indeks pembangunan manusia (IPM). Menurut Dicky dalam setiap kampanye, pasangan nomor urut 2 Nelson Pomalingo-Hendra Hemeto selalu menyampaikan keberhasilan Nelson Pomalingo sebagai petahana dalam meningkatkan angka IPM Kabupaten Gorontalo. Padahal kenyataannya tidak seperti itu.
“Sering kita dengar dalam kampanye, pak Hendra selalu mengatakan kenaikan IPM. Padahal kita tahu bersama nilai IPM Kabupaten Gorontalo lebih rendah dari IPM dari Kabupaten Bone Bolango,” ungkap Dicky. Membalas kritikan ini, Hendra Hemeto menegaskan, data yang selalu disampaikan dalam kampanye memang adalah fakta. Karena dikeluarkan oleh lembaga yang berkompeten. Bukan sekedar data karangan. “Kalau pak Dicky tak percaya, nanti saya bawa Pak Dicky ke kantor Bupati. Nanti dilihat bersama bagaimana datanya yang akurat,” tegas Hendra.
Berdasarkan data BPS, ada tren kenaikan angka IPM di Kabupaten Gorontalo pada dari 2017-2019. Pada 2017, angka IPM Kabupaten Gorontalo sejumlah 64,95. Di 2018 naik menjadi 65,78. Pada 2019 naik menjadi 66,69. Tapi capaian IPM Kabupaten Gorontalo pada 2019 masih berada di bawah Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango. Angka IPM Kota Gorontalo mencapai 77,08. Sementara Kabupaten Bone Bolango 69,63. Hal menohok lain yang juga mencuat soal impechment terhadap Wakil Bupati Fadli Hasan yang notabene menjadi pasangan Nelson Pomalingo di Pilkada sebelumnya. Pertanyaaan ini dilontarkan Wakil Bupati Daryartno Gobel terhadap Hendra Hemeto.
Daryatno menanyakan strategi Hendra menjadi Wakil Bupati agar tidak tersandung persoalan yang sama. Menanggapi hal ini, Hendra menjawab bahwa, segala sesuatu dimulai dari niat. Tujuan utamanya berpasangan dengan Nelson Pomalingo adalah bagaimana memberikan pelayanan yang prima pada masyarakat Kabupaten Gorontalo untuk visi kemandirian masyarakat 5 tahun ke depan. “Jadi pak Daryatno tak usah ragu karena saya bersama Pak Nelson benar-benar siap membangun Kabupaten Gorontalo kedepan,” jawab Hendra Hemeto.
Panasnya sesi tanya jawab antara calon wakil bupati Hendra Hemeto dengan calon lain, rupanya tak sepanas sesi tanya jawab dengan calon lain. Karena materi pertanyaan yang dilontarkan tak menohok seperti pertanyaan yang dilayangkan kepada Hendra Hemeto. Misalnya pertanyaan Dicky Gobel untuk Daryatno Gobel hanya seputar visi misi pasangan Tony Daryatno. Serta alasan keinginan pasangan ini untuk menghidupkan kembali program Government Mobile di era Bupati almarhum David Bobihoe.
Pelaksanaan debat calon calon Wakil Bupati tadi malam tetap menjalankan protokol kesehatan dengan tetap membatasi jumlah undangan yang hadir. (wie)
Comment