Gorontalopost.co.id, SIPATANA — Polemik yang berkembang di masyarakat terkait lambannya layanan mobil ambulans di Puskesmas Sipatana, Kota Gorontalo ternyata hanya miss komunikasi. Hal ini disampaikan langsung Kepala Puskesmas Sipatana Rita Bambang, S.Si saat diwawancarai Gorontalo Post, Rabu (19/11/2025).
“Jadi permasalahan Ambulans Puskesmas Sipatana itu hanya miss komunikasi saja. Tidak ada unsur kesengajaan untuk lalai dalam melayani masyarakat,”kata Rita Bambang yang juga didampingi sopir ambulans Yulisman Tolinggi.
Lebih lanjut Rita Bambang menjelaskan kronologi peminjaman Ambulans Puskesmas Sipatana pada Selasa (17/11/2025). Bermula Ketika pukul 14.15 WITA, Puskesmas Sipatana menerima panggilan telepon dari tenaga kesehatan atas nama Ibu Beby Duto yang melaporkan adanya pasien dalam kondisi sesak napas dan membutuhkan rujukan berada di rumah, bukan di Puskesmas.
Yulisman Tolinggi yang menerima informasi tersebut langsung menanyakan lokasi atau alamat pasien. Beby Duto menyampaikan alamat pasien di Kelurahan Molosipat, Komplek RM Uyat.
Yulisman Tolinggi menyampaikan bahwa ia sedang dalam perjalanan dari Dinas Kesehatan Kota Gorontalo menuju Puskesmas Sipatana. Setelah tiba di Puskesmas, diperoleh keterangan bahwa Beby Duto telah menghubungi Kepala Puskesmas, meminta izin terkait rujukan pasien.
Saat itu Kepala Puskesmas menginformasikan bahwa sopir ambulans sedang mengikuti pertandingan bola voli dalam rangka peringatan HKN ke-61. “Pihak keluarga pasien juga sempat menghubungi saya untuk meminjam ambulans. Saya sudah jelaskan bahwa sopir sedang mengikuti kegiatan HKN tetapi ambulans tetap standby, namun sambungan telepon terputus sebelum penjelasan selesai disampaikan,”ungkap Rita Bambang.
Setelah pertandingan selesai (sekitar 1 jam), seluruh kontingen Puskesmas kembali ke Puskesmas Sipatana. Namun, Pada pagi hari Selasa (18/11/2025), beredar video di media sosial berisi kekecewaan terhadap Puskesmas terkait ketidaktersediaan ambulans untuk membawa pasien ke rumah sakit.
Setelah video tersebut beredar, Beby Duto menghubungi sopir ambulans Yulisman Tolinggi menyampaikan bahwa pasien telah meninggal dunia. Selanjutnya Muncul informasi di masyarakat bahwa pasien meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Namun, berdasarkan penelusuran internal, Puskesmas Sipatana memperoleh informasi bahwa pasien telah mengalami keluhan sakit selama dua hari, dan pada saat dibawa oleh pihak keluarga ke RSAS, pasien sempat dirawat selama kurang lebih 3 jam serta mendapatkan penanganan medis. Pasien kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Senin, (17/11/2025 pukul 18.34 WITA.
“Dari klarifikasi yang beredar melalui konten kreator, diketahui bahwa Beby Duto sebelumnya telah mengetahui dan menerima permintaan pasien untuk datang ke rumah, namun tidak dilaksanakan karena dianggap tidak sesuai prosedur,”kata Rita Bambang.
Harusnya kata Rita, dalam kondisi tersebut pasien diberikan saran untuk datang ke Puskesmas, atau menginformasikan kepada Puskesmas agar dokter atau perawat melakukan HOME CARE, mengingat dokter, tenaga medis, dan ambulans berada dalam kondisi standby di Puskesmas. Namun tidak ditemukan adanya laporan mengenai kondisi awal pasien kepada Puskesmas maupun dokter.
“Saya menyayangkan bahwa Ibu Beby Duto, selaku tenaga kesehatan, tidak menjalankan perannya sebagai konselor dan advokat kesehatan bagi pasien dan keluarga, serta melakukan tindakan yang berpotensi menurunkan citra Puskesmas melalui penyebaran video viral dan klarifikasi di media social,”tutup Rita Bambang.
Sementara itu Beby Duto dalam penjelasannya di sosial media mengaku, bahwa pihak keluarga sudah tidak membawa lagi ke Puskesmas Sipatana karena pasien sudah dalam kondisi kritis. “Jadi karena kami mendapat jawaban bahwa sopir ambulans masih mengikuti lomba Volly Bal, pihak keluarga langsung menghubungi mobil taksi online. Namun, al hasil nyawa pasien sudah tidak tertolong lagi beberapa jam setelah tiba di rumah sakit,”tandas Beby. (roy)











Discussion about this post