logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Disway

Gaya Purbaya

Lukman Husain by Lukman Husain
Monday, 6 October 2025
in Disway
0
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui rencana pemindahan dana sebesar Rp 200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke perbankan nasional.-Anisha Aprilia-Disway.id

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui rencana pemindahan dana sebesar Rp 200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke perbankan nasional.-Anisha Aprilia-Disway.id

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Oleh:
Dahlan Iskan

 

Setinggi-tinggi jabatan direktur utama sebuah bank pemerintah, tetaplah ia/dia seorang bawahan. Ia/dia masih punya atasan. Bahkan atasannya banyak sekali: menkeu, menko, wapres, para ketua umum partai, menteri BUMN/direksi Danantara, Komisi XI DPR, ketua OJK…

Yang atasan langsung saja ada tiga: menkeu, OJK, dan menteri BUMN/Danantara. Salah satunya sudah mulai melakukan inspeksi mendadak: Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa. Tiga hari lalu. Ke Bank BNI.

Related Post

Airmata Ira

Nikmat Karina

Kopi (K)Mojang

Hemat Syarikah

Tentu itu terkait dengan komitmen menkeu baru untuk sering melakukan pengecekan ke lapangan. Yakni soal apakah program pemerintah sudah dijalankan. Yang terkait dengan Bank BNI tentu Anda sudah bisa menduga: apakah dana Rp 200 triliun yang sebagian diturunkan  ke Bank BNI sudah mengalir ke hilir.

Tugas menkeu adalah mengalirkannya ke sistem keuangan. Di zaman ekonomi bergairah justru bank yang sering cari uang. Sampai bersaing memberi bunga tinggi pada penabung deposito. Kini justru mereka yang dipaksa menerima uang besar. Dengan bunga murah: 4 persen setahun. Mereka dipaksa menyalurkan dana itu ke dunia usaha. Agar ekonomi kembali bergairah.

Bisakah bank menolak dana menkeu itu? Dengan alasan dunia usaha lagi lesu? Takut kredit macet meningkat?

Hukum besi yang berlaku untuk bawahan Anda sudah tahu: dilarang melawan atasan. Apalagi perintah atasan itu sangat mulia. Alasan ekonomi lagi lesu tentu hanya akan bikin atasan lebih marah: justru program ini untuk membuat yang lesu itu berangkat bersemangat.

Tapi, caranya bagaimana?

Jawaban Menkeu Purbaya, sangat khas atasan: “Mereka dong yang mikir,” ujarnya. “Masak saya!?” tambahnya.

Anda, yang kebetulan menjadi atasan, boleh meniru gaya Purbaya itu: ”Kalian dong yang mikir, masak saya”.

Tentu lihat-lihat juga tingkat ”atasan” seperti apa yang Anda miliki. Kalau Anda seorang atasan yang hanya punya bawahan para tukang, buruh, cleaning, tukang antar surat dan setingkat itu, jangan sekali-kali meniru Purbaya. Anda akan dilempar bata di punggung Anda –meski hanya gayanya saja melempar tapi matanya melotot.

Tentu para direktur utama bank pemerintah bukanlah tukang batu. Tapi ia/dia masih punya banyak bawahan: para direktur dan vice president.

Seorang direktur utama bisa memindahkan perintah Purbaya itu ke para direktur dan vice president. Bisa juga mengulangi kalimat yang diucapkan Purbaya: “Kalian dong yang mikir. Masak saya!?”

Begitulah, kalimat itu bisa diwariskan turun-menurun ke lapisan atasan yang lebih bawah. Sampai akhirnya ke tingkat yang tidak lagi punya kemampuan berpikir: saluran saja! Apa susahnya menyalurkan uang. Soal nanti jadi kredit macet, itu kan nanti. Salah sendiri. Kenapa dipaksa menerima dana besar.

Itulah sebabnya atasan juga punya kewajiban lain: melakukan kontrol. Sidak diperlukan lantaran terlalu sering laporan tertulis hanya menampilkan yang menyenangkan saja.

Saat sidak seperti itulah bisa diperoleh keyakinan apakah program sudah berjalan. Atau tidak. Lalu terjadi dialog antara yang sidak dan disidak. Dari situlah seorang atasan tahu tentang kualitas bawahan. Mereka adalah bawahan yang hebat, bawahan yang biasa-biasa saja, bawahan yang kurang mampu atau bawahan yang sangat suka mencari dalih.

Dua yang terakhir itu jelas: waktunya diganti. Terlalu banyak tenaga yang lebih baik di pasar tenaga kerja –pun di lapisan atas.

Masalahnya: ada direktur utama yang punya atasan lain. Sewaktu yang akan diberhentikan tahu, ia mengadu ke atasan lainnya. Bisa juga mengadu ke yang bukan atasan tapi punya kekuatan untuk melunakkan hati atasan.

Di atas langit masih ada mega dan bintang. (*)

Tags: Catatan Harian DahlanDahlan IskanDiswayHarian Dahlanharian diswayTulisan Dahlan

Related Posts

Mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi-Istimewa-

Airmata Ira

Monday, 24 November 2025
--

Nikmat Karina

Tuesday, 18 November 2025
Kopi (K)Mojang

Kopi (K)Mojang

Monday, 17 November 2025
Hemat Syarikah

Hemat Syarikah

Thursday, 13 November 2025
Angsa Hitam

Angsa Hitam

Wednesday, 12 November 2025
Sugiri Sancoko dan reog Ponorogo-Foto: Dokumentasi Pemkab Ponorogo-

Meritokrasi Ponorogo

Monday, 10 November 2025
Next Post
Api melahap dua rumah di Jln 23 Januari, Kelurahan Ipilo, Kota Gorontalo, Ahad (5/10). (foto : tangkapan layar)

Kebakaran, Dua Rumah dan Bengkel Ban Ludes

Discussion about this post

Rekomendasi

Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Personel Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota mengamankan beberapa motor balap liar, Ahad (30/11). (F. Natharahman/ Gorontalo Post)

Balap Liar Resahkan Masyarakat, Satu Pengendara Kecelakaan, Polisi Amankan 10 Unit Kendaraan

Monday, 1 December 2025
Anggota DPRRI Rusli Habibie bersam Wagub Gorontalo Idah Syahidah RH. (Foto: dok pribadi/fb)

Rusli Habibie Ajak Sukseskan Gorontalo Half Marathon 2025, Beri Efek ke UMKM

Friday, 28 November 2025
ILustrasi

Dandes Dataran Hijau Diduga Diselewengkan, Dugaan Pengadaan SHS Fiktif, Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Monday, 13 January 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Dugaan Persetubuhan Anak Dibawah Umur, Oknum ASN Gorut Dibui

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.