Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Badannya sudah membungkuk, jalannya melambat, pakaiannya lusuh. Begitulah gambaran seorang kakek yang sudah dua hari tidur di emperan jalan Jhon Aryo Katili (Eks Andalas) Kota Gorontalo.
Namannya Samad Hasan, usiannya sudah 80 tahun, warga Tapa Bone Bolango. Menurut pengakuannya saat berbincang dengan Gorontalo Post, sebenarnya ia memempunyai empat orang anak yang kesemuannya telah menikah.
Dua orang berada di Gorontalo dan dua lainnya di Ternate dan Kalimantan. Namun, keempat anaknya sudah tidak memperhatikan Samad sebab sudah sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
Karena tak punya rumah, Samad akhirnya memutuskan berkelana untuk mencari nafkah sendiri. Carannya dia mendatangi kantor-kantor atau rumah warga meminta uang meskipun hanya dapat untuk membeli sesuap nasi dalam sehari.
Begitulah aktivitasnya setiap hari selama setahun terakhir. Untuk tempat tinggal, Samad mencari bangunan kosong yang sudah tidak berpenghuni hanya untuk melindunginya dari hujan maupun sengatan matahari. Karena telah beberapa kali diusir warga, Samad akhirnya memilih tidur di emperan jalan dengan membangun tenda kecil ukuran 2×1 meter.
Tenda itu beratapkan kain lusuh hanya untuk menutupi barang-barangnya diletakan di sebuah meja bongkar pasang buatannya. Cara itu rupannya kurang mendapat respon baik dari masyarakat dan memintannya untuk membongkar tenda tersebut karena merusak pemandangan.
Nah, pada Sabtu (28/9/2025) Samad akhirnya memutuskan membangun tenda di emperan jalan Jhon Aryo Katili (Eks Andalas). Di tempat ini menjadi akhir Samad berkelana dengan hidup terlunta-lunta.
Pada Ahad (28/9/2025) malam, Dinas Sosial Kota Gorontalo gerak cepat setelah mendapat informasi dari warga. Setelah melakukan pendekatan secara persuasif, petugas Dinas Sosial langsung membawa Samad ke mobil. Samad dibawa ke rumah singgah sementara untuk dilakukan identifikasi perihal data keluargannya serta tempat asalnya.
“Untuk sementara kami bawa dulu ke rumah singgah dilakukan identifikasi mengenai tempat asalnya, keluargannya dimana, serta akal sehatnnya masih berfungsi atau tidak. Untuk Tindakan selanjutnya jika yang bersangkutan sudah tidak punya keluarga maka akan diserahkan ke Dinas Sosial Provinsi Gorontalo guna penanganan lebih lanjut,” tandas Kepala Dinas Sosial Kota Gorontalo Irwansyah Taha. S
ayangnya upaya Dinas Sosial ini belum sepenuhnya berhasil. Pasalnya, pada Senin (29/9) pagi opa Samad kembali ke tendannya yang belum sepenuhnya dibongkar. Hal ini tentu butuh keseriusan pemerintah khususnya dinas sosial dalam memperhatikan kesejahteraan dan kehidupan yang layak bagi sang kakek agar tidak terlantar lagi. (roy)










Discussion about this post