Oleh :
dr. Rahmawaty Dai, M.Kes (MARS)
PERUBAHAN nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tani dan Nelayan Boalemo memang menjadi topik yang ramai diperbincangkan di masyarakat. Beberapa pihak menyayangkan keputusan tersebut, sementara yang lain mempertanyakan makna perubahan ini, dan banyak juga yang mendukung langkah tersebut sebagai langkah maju. Dalam diskusi ini, terdapat pertanyaan yang lebih mendalam mengenai makna dan signifikansi sebuah nama, terutama ketika berkaitan dengan sebuah lembaga.
Nama bukanlah sekadar identitas; ia adalah representasi dari sebuah harapan dan tujuan. Dalam kehidupan sehari-hari, nama seseorang sering kali dipilih dengan penuh pertimbangan dan doa. Orang tua memilihkan nama untuk anaknya dengan harapan agar nama tersebut membawa berkah, keberuntungan, dan karakter yang baik. Nama adalah doa, sebuah bentuk harapan yang diucapkan dengan penuh keyakinan. Tidak jarang, setiap kali seseorang disebut, kita juga menyampaikan doa dan harapan tertentu melalui nama tersebut.
Begitu pula dengan nama sebuah lembaga. Nama adalah simbol yang lebih besar daripada sekadar identitas; ia merupakan cerminan dari nilai-nilai yang ingin dijunjung oleh lembaga tersebut. Bagi rumah sakit, yang memiliki peran sangat vital dalam kehidupan masyarakat, nama bukan hanya sekadar label administratif, melainkan juga mencerminkan tujuan luhur untuk melayani masyarakat dengan penuh kemanusiaan, tanpa diskriminasi.
Rumah sakit, pada hakikatnya, adalah institusi kemanusiaan yang memiliki peran multifungsi, yang tidak hanya terbatas pada pelayanan kesehatan semata, tetapi juga dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian sosial. Sebagai tempat pendidikan dan penelitian, rumah sakit memegang peranan penting dalam mencetak tenaga medis dan kesehatan yang berkualitas.
Melalui program pendidikan berkelanjutan, rumah sakit tidak hanya berperan sebagai tempat perawatan pasien, tetapi juga sebagai tempat pengembangan keahlian bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan. Di sini, para profesional medis dilatih untuk tidak hanya menguasai pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi juga untuk memahami aspek kemanusiaan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Di sisi lain, fungsi sosial rumah sakit juga sangat penting. Rumah sakit bertugas untuk menyelamatkan nyawa, memberikan bakti sosial, serta melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit adalah tempat di mana berbagai profesi medis dan tenaga kesehatan bekerja bersama-sama, bahu-membahu, memberikan layanan terbaik kepada pasien, tanpa membedakan status sosial atau profesi mereka. Pengabdian ini menjadi landasan utama bagi setiap anggota civitas hospitalia yang bekerja di rumah sakit.
Menilik kembali sejarah berdirinya RSUD Tani dan Nelayan tepat tanggal 2 Mei 2005, 20 tahun yang lalu, nama ini lahir dari nama seorang tokoh Bupati Boalemo pertama, Bapak Ir. Iwan Bokings MM. seorang insinyur pertanian dengan julukan panglima orang miskin. Pemilihan nama RS yang dibangun diatas perbukitan desa lamu ini, dipilih melalui proses yang cukup panjang dan melibatkan berbagai pertimbangan.
Beberapa nama yang sempat diusulkan antara lain RS Gunung Lamu, yang mengadopsi nama RS Gunung Wenang, dan RS drg. Clara Gobel (RSCG). Pilihan nama ini, terutama yang terakhir, tidak datang secara tiba-tiba, melainkan telah menjadi bagian dari catatan sejarah pemilihan nama rumah sakit daerah ketiga yang diresmikan di Provinsi Gorontalo.
Drg. Clara Gobel, yang lahir dengan nama lengkap drg. Clara Khadidjah Gobel pada 13 November 1957 di Jakarta, adalah seorang tokoh medis yang memiliki dedikasi luar biasa dalam bidang kesehatan, khususnya di Boalemo. Setelah menamatkan pendidikan di Universitas Airlangga Surabaya, drg. Clara yang akrab disapa drg. Lala memulai karirnya dengan bertugas di Kecamatan Tilamuta, yang pada saat itu masih merupakan bagian dari Kabupaten Gorontalo. Meski telah lama meninggalkan Jakarta, drg. Lala terus mencari tantangan baru dan memberikan pengabdiannya di tempat-tempat yang memerlukan bantuannya, termasuk di daerah terpencil.
Beliau bukan hanya seorang tenaga medis, tetapi juga seorang penggerak dalam dunia kesehatan masyarakat. Selain menjadi PNS di Manado, beliau melanjutkan studi ke Inggris pada tahun 1980-an untuk memperdalam pengetahuan dalam bidang spesialisasi kedokteran gigi.
Sebagai anak ketiga dari pasangan Alm. Drs. H. Thayeb Mohammad Gobel dan Almh. Annie Nento Gobel, drg. Lala dikenal sebagai pribadi yang tidak pernah lelah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bahkan, beliau membuka klinik pribadi di rumahnya dan memberikan pelayanan medis secara gratis, termasuk menyediakan sendiri alat kesehatan gigi yang dibutuhkan.
Kisah Inspiratif drg. Clara Gobel
Salah satu hal yang membuat drg. Clara Gobel sangat dihormati dan dikenang adalah dedikasinya dalam memberikan pelayanan tanpa pamrih. Di berbagai kesempatan, drg. Lala terlibat aktif dalam kegiatan promosi kesehatan di sekolah-sekolah, desa-desa, dan puskesmas. Keikhlasannya dalam memberikan pelayanan kesehatan ini membuahkan banyak cerita inspiratif.
Salah satunya adalah ketika beliau meninggalkan alat kesehatan gigi dan rumah dinasnya untuk digunakan oleh dokter yang datang setelahnya. Bahkan, rumah pribadinya yang ia hibahkan untuk pemerintah Kecamatan Tilamuta kini telah dipugar dan digunakan sebagai rumah dinas Wakil Bupati Boalemo.
Banyak kisah dari masyarakat yang merasakan langsung uluran tangan drg. Clara Gobel, yang menyebut beliau sebagai sosok yang penuh pengabdian dan tidak pernah mencari keuntungan pribadi. Keikhlasannya memberikan pelayanan kesehatan secara cuma-cuma, serta dedikasinya dalam kegiatan promosi kesehatan, menjadikan drg. Clara Gobel seorang tokoh yang sangat layak untuk dikenang dan diabadikan dalam sejarah Boalemo.
Mengapa Nama drg. Clara Gobel Diabadikan?
Perubahan nama ini tidak dimaksudkan untuk mendiskreditkan profesi apapun, termasuk profesi petani dan nelayan yang selama ini menjadi tulang punggung Kabupaten Boalemo. Sebaliknya, perubahan ini bertujuan untuk mengokohkan peran rumah sakit sebagai lembaga pelayanan kemanusiaan yang lebih universal, yang dapat melayani seluruh lapisan masyarakat, tanpa ada diskriminasi. Ini adalah langkah strategis dalam membangun karakter rumah sakit, menciptakan citra yang universal dan inklusif .
Pemberian nama RSUD Boalemo dengan nama drg. Clara Gobel bukan hanya untuk mengenang jasa seorang dokter, tetapi juga untuk menegaskan nilai-nilai pengabdian, ketulusan, dan dedikasi dalam pelayanan kesehatan yang telah ia tunjukkan sepanjang hidupnya. Nama drg. Clara Gobel diharapkan menjadi inspirasi bagi tenaga medis dan masyarakat untuk terus bekerja dengan nilai-nilai yang diinspirasikan oleh drg Clara yaitu ramah, santu dan melayani tanpa pamrih.
Menyandang nama seorang tokoh besar seperti drg. Clara Gobel tentu menjadi tantangan sekaligus kebanggaan bagi rumah sakit yang kini mengemban nama beliau. Selain menjadi tempat pelayanan kesehatan yang berkualitas, RSUD drg. Clara Gobel harus berkomitmen untuk menjaga harkat dan martabat nama besar ini dengan memberikan layanan terbaik bagi setiap pasien, serta terus berupaya memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing. Nama Clara Gobel bukan sekadar sebuah label, tetapi juga sebuah amanah yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab.
Sebagai harapan, nama Clara Khadidjah mengandung makna yang dalam. Clara, yang berarti terang atau cahaya, mencerminkan semangat dan pengabdian yang selalu menerangi jalan bagi orang lain. Khadidjah, yang berarti perempuan yang dihormati, mengingatkan kita pada sosok wanita yang penuh dedikasi, ketulusan, dan keberanian. Dengan nama ini, semoga RSUD drg. Clara Gobel dapat terus bersinar sebagai tempat pengabdian yang memberikan harapan dan kebaikan bagi semua.
Kembali pada makna bahwa nama adalah doa, dan doa adalah harapan. Nama Clara Khadidjah mengandung makna yang begitu mendalam. “Clara,” yang berarti terang atau cahaya, melambangkan semangat dan pengabdian yang senantiasa menerangi jalan hidup banyak orang. Sedangkan “Khadidjah,” yang berarti perempuan yang dihormati, mengingatkan kita pada sosok istri baginda Nabi Muhamad SAW, wanita yang penuh dedikasi, ketulusan, dan keberanian.
Dengan nama ini, semoga RSUD drg. Clara Gobel terus bersinar, menjadi tempat pengabdian yang tidak hanya memberikan harapan, tetapi juga kebaikan yang tiada henti bagi setiap jiwa yang dilayani. Semoga cahaya yang terpancar dari nama ini membawa berkah, keberlanjutan, dan kualitas layanan yang semakin baik, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Boalemo.(*)
Penulis adalah
Direktur RSCG Boalemo










Discussion about this post