Sidang Proyek Kanal Tanggidaa, Terdakwa Romen Diduga Ubah SID-RAB

Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Hal yang mengejutkan terungkap dalam sidang perkara dugaan korupsi proyek Kanal Banjir Tanggidaa, Kota Gorontalo.

Pasalnya, dalam sidang agena dakwaan yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan Hubungan Industrial (PHI) Gorontalo, Rabu (14/5/2025) itu terdakwa Romen Lantu diduga mengarahkan Rokhmat Nurkholis selaku tenaga ahli CV. Mulia untuk mengubah hasil SID (Studi Implementasi Detail) dan RAB (Rencana Anggaran Biaya) dalam proyek tersebut.

Selain mendakwa Romen Lantu selaku Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Provinsi Gorontalo), Jaksa Penuntut Umum (JPU) juga mendakwa dua terdakwa lain yakni Kris Wahyudin Thaib (Direktur Cabang PT MGK), dan Rokhmat Nurkholis (Direktur dan Team Leader CV Canal Utama Engineering KSO CV Tirta Buana).

Dalam amar dakwaannya JPU menguraikan bahwa terdakwa Romen yang juga bertindak selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) serta bertindak sebagai Pejabat Penandatangan Kontrak (PPK), secara bersama-sama atau bertindak sendiri-sendiri dengan saksi Kris Wahyudin Thaib sebagai Direktur PT. Multi Global Konstrindo Cabang Gorontalo selaku Penyedia atau Pelaksana Pekerjaan dan saksi Rokhmat Nurkholis sebagai Direktur sekaligus sebagai Team Leader CV. Canal Utama Engineering KSO CV. Tirta Buana selaku Konsultan Supervisi/Pengawas(dilakukan penuntutan secara terpisah), pada Oktober 2021-Desember 2023 atau setidak-tidaknya pada waktu lain yang masih dalam tahun 2021 sampai dengan 2023.

Bahwa sebelum pelaksanaan tender untuk pemilihan penyedia jasa konsultansi perencanaan tersebut, Terdakwa Romen bersama saksi Ir. Handoyo Sugiarto telah mengarahkan penggunaan bahan material pipa baja gelombang (aramco) untuk Pekerjaan Pembangunan Kanal Banjir Tanggidaa Tahun 2022, dimana selama pelaksanaan pekerjaan konsultan perencana sejak 24 November 2021 hingga 23 Desember 2021.

Ternyata perubahan hasil SID dan RAB itu yang dijadikan acuan dalam melakukan permohonan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk membiayai kegiatan Pembangunan Kanal Banjir Tanggidaa yang sebelumnya direncanakan dengan pekerjaan beTon bertulang diubah menjadi pekerjaan pipa baja gelombang (aramco).

Sebelumnya Terdakwa telah melakukan survey harga dan ketersediaan vendor yang memproduksi pipa baja gelombang (aramco) tersebut yaitu PT. Cahaya Metal Perkasa di daerah Narogong Bekasi. Sementara itu Aroman Bobihoe selaku tim kuasa hukum terdakwa Romen S. Lantu bantah dakwaan JPU terkait adanya kerugian negara senilai Rp4,6 miliar.

Aroman Bobihoe, selaku penasihat hukum Romen, menilai dakwaan tersebut tidak berdasar. Menurutnya, proyek pembangunan kanal telah selesai dan kini berfungsi sebagaimana mestinya. Tim kuasa hukum terdakwa lainnya, Kris Wahyudin Thaib, memilih untuk mengajukan eksepsi. Ronald Van Mansur Nur, SH yang mewakili terdakwa menyebut ada sejumlah kejanggalan dalam penyusunan dakwaan. (roy)

Comment