Gorontalopost.co.id — DUNIA balap motor identik dengan dominasi kaum laki-laki, namun tidak bagi Adila Nafisa Abidju. Siswa SMK Negeri 1 Batudaa ini membuktikan bahwa semangat dan kemampuan tidak mengenal gender.
Di usianya yang masih 16 tahun, Adila yang masih duduk di bangku kelas 10 Teknik Sepeda Motor ini, telah mengikuti sejumlah event balapan sepeda motor. Terhitung sudah ada sembilan kejuaraan balap motor yang telah diikutinya. Menariknya, setiap mengikuti event, Adila selalu meraih tropy dan berhasil naik ke podium.
Ketertarikan Adila terhadap dunia balap bermula sejak usia 12 tahun. Ia mengaku terinspirasi dari para pembalap wanita yang mampu mengharumkan nama daerahnya. “Motivasi saya ikut balapan karena ingin menjadi pembalap wanita yang profesional, walaupun hanya di sekitaran wilayah Gorontalo,” tutur Adila.
Bernaung di bawah tim Mandiri Motor, Adila menunjukkan komitmen tinggi dalam setiap persiapan menghadapi kejuaraan. Untuk Kejuaraan Nasional (Kejurnas) yang baru-baru ini diikutinya, Adila harus menjalani latihan intens, menyetel motor agar optimal, menjaga berat badan, serta memperhatikan kesehatan tubuh.
Meski sudah cukup berpengalaman di lintasan, Adila mengakui tantangan terbesar dalam balap motor adalah bersaing dengan tim-tim besar lain yang memiliki sumber daya lebih lengkap.
Bahkan, pengalaman paling berkesannya bukan hanya saat berdiri di podium, tetapi juga ketika ia mengalami cedera saat berlomba di Gorontalo Utara. Namun, hal itu tak mematahkan semangatnya.
“Harapan saya, setiap event bisa naik podium. Dan menurut saya, event-event seperti ini sangat penting untuk pembalap muda. Selain menambah pengalaman, ini juga jadi motivasi untuk kami agar bisa terus berkembang,” katanya penuh semangat.
Tak hanya mendapat dukungan dari tim, Adila juga mendapat restu penuh dari sang ayah, Ajis Abidju, yang selalu mendampinginya. “Saya hanya mendukung hobi anak saya di dunia balap motor. Harapan saya, anak saya bisa menjadi pembalap wanita yang membawa nama baik tim Mandiri Motor,” ucap Ajis ketika diwawancarai terpisah.
Adila pun menyampaikan pesannya kepada anak-anak muda yang ingin terjun ke dunia balap. “Kalau mau jadi pembalap harus kuat mental, siap dengan tantangan dan juga kondisi keuangan. Yang paling penting adalah doa dan dukungan dari kedua orangtua. Tanpa itu, kita tidak bisa apa-apa,” tegasnya.
Dengan semangat dan dedikasi yang dimilikinya, Adila Nafisa Abidju menjadi bukti bahwa mimpi bisa diwujudkan, selama ada tekad dan dukungan dari orang-orang terdekat. (mg-08)










Discussion about this post