logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Disway

Debat Santri

Lukman Husain by Lukman Husain
Thursday, 24 April 2025
in Disway
0
Ilustrasi santri--UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Ilustrasi santri--UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Oleh:
Dahlan Iskan

 

DALAM perjalanan ke Lasem, saya bicara dengan Novi Basuki. Akhir pekan lalu. Di dalam mobil BYD Denza pinjaman.

Kami sepakat: bikin acara kompetisi debat. Dalam bahasa Mandarin. Khusus untuk santri pondok pesantren. Tomy Gutomo, dirut Harian Disway pun setuju.

Related Post

Airmata Ira

Nikmat Karina

Kopi (K)Mojang

Hemat Syarikah

Peserta debat memang dibatasi: hanya boleh diikuti oleh para santri dari pondok pesantren. Kita akan lihat santri berdebat dalam bahasa mandarin. Unik. Menarik. Futuristik.

Kami pun mencari tema debat. Banyak usulan. Sebelum perjalanan sampai Tuban sudah kami sepakati. Temanya: Santri, AI, Dakwah –atau tema sejenis itu yang diusulkan perusuh.

Pelaksanaannya masih lama: bulan September 2025. Masih empat bulan lebih. Finalnya: 1 Oktober. Kami sengaja mengumumkannya lebih awal. Itu karena temanya berat. Mereka perlu buka banyak literatur. Bahkan perlu merenung panjang. Juga perlu mengembangkan imajinasi.

Soal literatur artificial intelligent para santri tahu ke mana mencari. Tapi bagaimana bentuk dakwah di era AI perlu imajinasi. Dan apakah AI bisa dipakai untuk dakwah masih perlu perenungan yang dalam.

Misalkan: avatar. Apakah lewat AI juru dakwah hebat-hebat waini akan meng-copy diri ke dalam bentuk avatar-avatar. Lalu avatar itu mendominasi jagat baru dakwah kita.

Apakah ketika era itu tiba, masih ”laku” kah para juru dakwah level bawah. Akankah hanya juru dakwah terkemuka yang menjadi winner take it all. Seperti Google, TikTok yang menghabisi aplikasi sejenis.

Berimajinasi seperti itu sulit bagi para santri. Imajinasi santri dibatasi oleh doktrin. Tapi imajinasi sendiri tidak bisa dikekang. Ia liar seperti suket teki. Sulit dibasmi.

Di samping itu dunia dakwah itu sensitif. Itu menyangkut doktrin. Semua muslim wajib berdakwah: walau pengetahuannya hanya sangat minimal –satu ayat.

Pokoknya tema itu menarik. Apalagi bagi anak muda usia SMA. Masih ada waktu lebih empat bulan. Bisa banyak belajar. Bisa banyak merenung.

Juga masih bisa banyak diskusi. Saran saya tim yang akan ikut debat segera dibentuk. Satu tim tiga orang. Satu pondok pesantren bisa mengirim lebih dari satu tim. Mereka harus mendapat surat pengantar dari pimpinan pondok.

Tidak semua harus atas nama pondok pesantren. Atas nama lembaga apa pun boleh. Asal usianya setingkat Aliyah-SMA. Pun boleh tim itu independen. Misalnya satu santri dari pondok A, bersatu dalam tim dengan santri dari pondok B dan C.

Waktu cucu saya ikut kompetisi debat di Thailand, Korea dan Amerika, saya pikir tim tiga orangnyi dari satu sekolahnyi: SMP Muhammadiyah 5 Surabaya. Ternyata hanya dia yang dari Muhammadiyah. Satu temannyi lagi dari Jakarta. Satunya dari Kenya, Afrika.

Khas anak muda sekarang: mereka saling cari teman lewat internet. Ketika saya ikut mengantar dia ke Connecticut, Amerika, saya baru tahu: cucu saya itu juga baru pertama bertemu dengan anggota timnyi di lokasi debat. Yakni saat sama-sama akan melakukan pendaftaran ulang. Kalau bukan anak sekarang tidak bisa: satu tim belum pernah saling bertemu.

Debat Santri nanti pun seperti itu. Bebas. Boleh atas nama pondok pesantren, boleh juga tim independen.

Di babak penyisihan sistemnya gugur. Satu tim bertemu dengan tim lain. Pemenangnya masuk tahap berikutnya. Baru di babak finallah lima tim bertemu di satu debat.

Masih ada waktu. Masih terbuka ide baru agar jalannya debat lebih seru.

Novi sendiri yang jadi ketua dewan juri. Juri lainnya dari Masjid Cheng Ho dan dari alumnus santri yang seperti Novi, pandai bahasa Mandarin.

Novi adalah doktor ilmu politik dari Guangzhou. Setelah menjadi santri di pondok Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Novi kuliah di Xiamen. Lalu kuliah S-2 juga di Xiamen. Baru doktornya di Guangzhou. Disertasi doktornya ia tulis dalam bahasa Mandarin.

Denza jalan terus. Kang Sahidin menikmati setirnya. Belum sampai Sarang, Rembang, rapat sudah selesai. Saya tunjukkan ke Novi di mana pondok Sarang-nya almarhum Mbah Maimun. “Itu, kanan jalan itu,” kata saya. Saya pernah sowan ke Mbah Maimun Zubair di situ.

Kami pun sepakat tidak langsung ke Lasem. Tidak jauh setelah melewati Sarang, kami belok kiri. Mampir ke pondok pesantrennya Gus Baha. Begitu top nama Gus Baha di dunia dakwah. Saya ingin sowan.

Ternyata Gus Baha sedang ke luar kota. Tidak masalah. Kami ngobrol dengan salah satu santri seniornya. Itulah pondok untuk ilmu Alquran, utamanya untuk hafal quran.

Kami pun tiba di Lasem sudah hampir senja. Di situ ada acara 10 tahunan. Sepuluh tahun sekali: Kirab Akbar. Yakni arak-arakan dewa yang didatangkan dari berbagai kelenteng se Indonesia.

Salah satu acaranya: sarasehan budaya. Habis sarasehan, sejauh malam apa pun, kami harus pulang ke Surabaya. Kami hanya pinjam mobil listrik itu satu hari. Malam itu juga harus dikembalikan ke pemiliknya: menantunya Pak Iskan. (*)

Tags: Catatan Harian DahlanDahlan IskanDiswayHarian Dahlanharian diswayTulisan Dahlan

Related Posts

Mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi-Istimewa-

Airmata Ira

Monday, 24 November 2025
--

Nikmat Karina

Tuesday, 18 November 2025
Kopi (K)Mojang

Kopi (K)Mojang

Monday, 17 November 2025
Hemat Syarikah

Hemat Syarikah

Thursday, 13 November 2025
Angsa Hitam

Angsa Hitam

Wednesday, 12 November 2025
Sugiri Sancoko dan reog Ponorogo-Foto: Dokumentasi Pemkab Ponorogo-

Meritokrasi Ponorogo

Monday, 10 November 2025
Next Post
KPU Gorontalo Utara menyerahkan ketetapan hasil perolehan suara PSU tindaklanjut putusan MK kepada tim paslon nomor urut 02 Thariq Modanggu - Nurdjanah Jusuf yang juga sebagai paslon peraih suara terbanyak. (foto : istimewa).

BERCAHAYA Resmi Ditetapkan Peraih Suara Terbanyak

Discussion about this post

Rekomendasi

Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Personel Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota mengamankan beberapa motor balap liar, Ahad (30/11). (F. Natharahman/ Gorontalo Post)

Balap Liar Resahkan Masyarakat, Satu Pengendara Kecelakaan, Polisi Amankan 10 Unit Kendaraan

Monday, 1 December 2025
Anggota DPRRI Rusli Habibie bersam Wagub Gorontalo Idah Syahidah RH. (Foto: dok pribadi/fb)

Rusli Habibie Ajak Sukseskan Gorontalo Half Marathon 2025, Beri Efek ke UMKM

Friday, 28 November 2025
ILustrasi

Dandes Dataran Hijau Diduga Diselewengkan, Dugaan Pengadaan SHS Fiktif, Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Monday, 13 January 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Dugaan Persetubuhan Anak Dibawah Umur, Oknum ASN Gorut Dibui

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.