Gorontalopost.co.id, POHUWATO – Seorang lelaki lanjut usia (Lansia) bernama Koyo Karim (86), warga Desa Bumbulan, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa di muara sungai yang ada di Kelurahan Pentadu, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato.
Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, awalnya korban meninggalkan rumah pada Minggu (23/2) sekitar pukul 06.30 Wita. Pada saat itu korban tidak pamit kepada istrinya Nika Zakaria. Ketika sang istri hendak membangunkan korban untuk minum kopi, korban sudah tidak berada di dalam kamar.
Setelah sore hari, Nika panik karena korban tak kunjung pulang. Sekitar pukul 16.00 Wita, Nika kemudian menghubungi anak-anaknya dan menyampaikan bahwa ayah mereka belum berada di rumah sampai dengan saat ini. Mendapat kabar itu, anak korban Risdiana Karim kemudian bergegas ke rumah orang tuanya untuk mencari keberadaan sang ayah.
Tak hanya itu saja, Risdiana pula turut memberitahukan kepada masyarakat sekitar perihal ayah nya yang sampai dengan sore hari tidak berada di rumah, sehingga warga sekitar melakukan pencarian terhadap korban. Risdiana Karim pula turut melapor ke Polsek Paguat untuk meminta bantuan pencarian.
Setelah dilakukan pencarian, sekitar pukul 20.30 Wita, korban akhirnya bisa ditemukan oleh masyarakat sekitar yang dibantu oleh anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Pentadu, Brigadir Muh. Yusriadi.
Saat itu korban ditemukan telah berada di muara sungai Paguat, yang tidak jauh dari rumah korban. Namun kondisinya saat itu sudah tidak bernyawa lagi. Korban pun kemudian dievakuasi oleh anggota Polsek Paguat beserta masyarakat sekitar.
Kapolsek Paguat Iptu Barthel Tamboto,S.H melalui Ka SPKT, Bripka Usman Dahlan, yang disampaikan oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Pentadu, Brigadir Muh. Yusriadi saat diwawancarai menyampaikan, pada saat ditemukan, korban dengan posisi menyamping, di mana tangan kiri terjepit disebelah bambu yang tertanam di lumpur tengah sungai dan tubuh sudah diselimuti lumpur. Korban pula sudah tidak menggunakan celana, karena sarung yang digunakan oleh korban sudah hanyut.
“Saat hendak dilakukan autopsy, pihak keluarga tidak berkenan. Alasannya, peristiwa ini sudah takdir dari yang kuasa. Oleh karena itu, korban sudah dikebumikan pada hari ini (Kemarin,red),” kata Brigadir Yusriadi, Senin (24/2). (kif)










