Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Jumlah sarjana yang masih pengangguran saat ini masih cukup banyak. Pasalnya, jumlah Lulusan Perguruan Tinggi lebih besar dibanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
Terkait tingginya angka pengangguran di Indonesia, khususnya di kalangan lulusan perguruan tinggi, masih menjadi perhatian Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 16 , Munawir Sadzali Razak.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran terbuka secara nasional telah mencapai 7,86 juta orang, dan sekitar 12 persen di antaranya adalah lulusan perguruan tinggi.
“Kalau kita melihat data terbaru dari BPS, jumlah pengangguran terbuka secara nasional sudah mencapai angka 7,68 juta orang, dan di antaranya terdapat 12 persen yang merupakan lulusan perguruan tinggi. Jadi, cukup banyak lulusan perguruan tinggi kita yang ternyata belum terserap di dunia kerja,” jelas Munawir
Setiap tahun 4.000 perguruan tinggi di Indonesia menghasilkan sekitar 1,8 juta lulusan. Meskipun sebagian besar lulusan tersebut langsung terserap di dunia kerja, data Tracer Study menunjukkan bahwa ada sejumlah besar lulusan yang belum mendapatkan pekerjaan yang layak, bahkan beberapa di antaranya masih menganggur.
“Namun, kalau kita melihat data Tracer Study, banyak juga lulusan yang berhasil terserap dan mendapatkan penghasilan yang layak, apalagi mereka yang telah mengikuti program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang tingkat serapannya sangat tinggi. Tetapi kenyataannya, meskipun ada peningkatan serapan, masih ada sekitar 12 persen lulusan perguruan tinggi yang belum terserap dan menjadi pengangguran terbuka,” tambah Munawir.
Menyikapi hal ini, Munawir mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia telah mengambil langkah-langkah strategis dalam beberapa tahun terakhir untuk menjawab tantangan tersebut.
Munawir menyatakan, pemerintah terus berupaya agar lulusan perguruan tinggi lebih relevan dengan kebutuhan dunia industri maupun dunia kerja, salah satunya dengan melakukan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM)
“Salah satu kebijakan yang dilakukan yaitu melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), yang memberikan mahasiswa kesempatan untuk belajar di luar program studi mereka dan memperoleh pengalaman langsung di dunia industri. Selain itu, pihak LLDIKTI juga mendorong perguruan tinggi untuk menjalin kemitraan dengan dunia industri untuk meningkatkan kesiapan kerja lulusannya,”
Dalam program tersebut mahasiswa diberikan hak untuk belajar di luar prodinya, sehingga mereka memiliki pengalaman di dunia kerja. Tak hanya itu, Perguruan Tinggi juga didorong untuk melakukan kemitraan dengan dunia industri agar lulusan bisa lebih siap dan relevan dengan tuntutan pekerjaan.
“Dengan berbagai kebijakan dan program yang sedang dijalankan, diharapkan ke depan, lulusan perguruan tinggi dapat lebih mudah terintegrasi ke dunia kerja dan mengurangi angka pengangguran,”pungkasnya (Tr-76)











