Gorontalopost.co.id, LIMBOTO — Anggota DPRD dari Fraksi PDIP, Anton Abdullah tiba-tiba marah dan mengamuk saat pembahasan anggaran 2025, yang berlangsung di ruang paripurna DPRD Kabupaten Gorontalo, Selasa (12/11). Peristiwa itu pun tiba-tiba viral, di mana video berdurasi 2 menit 47 detik itu seketika menyebar dari satu nomor whatsapp diteruskan ke nomor whatsapp lainnya.
Dalam video itu terlihat mantan tim pakar DPRD Kabupaten Gorontalo ini awalnya memberikan pendapatnya tentang apresiasi atas pembahasan APBD 2025. Pada awal komentar Anton menyampaikan apresiasi kepada TAPD Kabupaten Gorontalo yang telah menghadirkan Dinas Kesehatan dalam pembahasan APBD 2025. Lalu dia menuturkan rasa kecewa setelah menerima informasi pertemuan TAPD dan sejumlah Anggota DPRD di luar rapat pembahasan anggaran.
“Saya apresiasi langkah TAPD dalam pembahasan, terbukti dengan kehadiran Dinas Kesehatan, berarti semangat kita membangun daerah luar biasa, namun semangat saya luntur seketika, setelah pertemuan internal Banggar dan TAPD ternyata ada pertemuan di luar lembaga ini, saya tidak mau ini, jangan ada yang menggerogoti APBD 2025. Ada TAPD dan oknum anggota DPRD yang bertemu, jangan seperti itu, kita ini mau membangun Kabupaten Gorontalo,” ujar Anton dengan nada emosi.
Sekretaris Komisi I DPRD ini meminta komitmen seluruh Anggota Badan Anggaran DPRD dalam membahas APBD dalam rapat resmi di DPRD, bukan menggelar pertemuan di luar pembahasan. Dalam pembahasan resmi ada angka-angka yang tertera, ada datanya semuanya, jangan kemudian kita dianggap bodoh di sini.
“Jangan kita dianggap bodoh di sini, kalau seperti ini komitmen teman-teman semua, saya sendiri yang akan laporkan ke Kejaksaan Negeri. Mau marah? Jangan seperti ini. (Saya tahu) ada pertemuan tadi malam. Jangan begitu! Di DPRD ada rapat resmi yang membahas soal anggaran, lalu kalian bertemu tadi malam,” ketus Anton, sembari meluapkan amarah. Bahkan Anton melempar dokumen APBD 2025 yang berada di atas meja dan kemudian berdiri ke luar ruangan.
Ketika Anggota legislative lainnya berupaya meredam emosinya, Anton tidak mengubrisnya dan langsung berdiri meninggalkan ruangan rapat. Kendati demikian, ia tak merinci lebih jelas nama-nama Anggota Badan Anggaran DPRD yang ikut menggelar pertemuan dengan TAPD.
Anton juga tak menyebut lokasi dan tempat pertemuan mereka. Anton yang masih terlihat emosi kemudian ke luar meninggalkan ruang rapat. Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo, Zulfikar Y Usira sempat meminta Anton untuk tenang dan tidak emosi dalam rapat.
“Saya minta tenang. Harap tenang. Yang mengendalikan rapat pembahasan adalah saya. Hormati saya. Bung Anton (Tolong kembali ke ruangan),” kata Zulfikar. Hingga saat ini pembahasan anggaran antara TAPD dan Badan Anggaran DPRD masih terus berlangsung. (Wie)









