Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Isu yang beredar perihal kenaikan biaya penggunaan bahan kimia yang mencapai miliaran rupiah diklarifikasi Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Muara Tirta, Lucky Paudi. Menurutnya, kenaikannya hanya mencapai ratusan juta pertahun.
“Sebelum saya Direktur, total biaya bahan kimia pertahun Rp 2.5 M. Ketika saya Direktur pada September 2020, total penggunaan bahan kimia naik Rp 3.4 M, sehingga ada selisih kenaikan lebih dari Rp. 900 juta,”kata Lucky.
Lanjut jelas Lucky, pada 2021 penggunaan bahan kimia turun menjadi Rp 3.3 M. Sehingga selisihnya Rp 111,3 Juta. Pada 2022 kembali naik menjadi 4.224.415.000 selisih kenaikan sebesar Rp 858.770.000.
Adapun yang menjadi penyebab naiknya biaya penggunaan bahan kimia ini karena tahun 2022 ada kenaikan tarif dasar listrik sehingga berdampak juga ke harga bahan kimia dan barang-barang lainnya.
“Sementara tarif listrik Perumda Muara Tirta adalah tarif industri,”jelas Lucky. Selain itu disebabkan kenaikan harga bahan kimia berupa tawas yang sebelumnya Rp 6.500/kg, naik menjadi Rp 7 Ribu/kg.
Kemudian kaporit yang sebelumnya Rp 650 Ribu /file menjadi Rp 750 Ribu/file. Sehingga itu dia naik Rp 885 Juta. Kemudian pada 2023 biaya penggunaan bahan kimia naik lagi dalam setahun menjadi Rp 4,5 miliar.
Selisih kenaikannya Rp 281, 2 Juta. Kenaikan ini disebabkan ada penambahan kapasitas pengolahan air 150 liter/detik. Sehingga total kapasitas pengolahan air menjadi 508 liter perdetik. Sebelumnya Tahun 2019 total kapasitas IPA kita 318 liter perdetik.
“Jadi kenaikan biaya penggunaan bahan kimia yang dikatakan naik miliaran rupiah pertahun itu tidak benar. Jadi selama 4 tahun ini sejak 2021-2024 hanya Rp 1,9 M. Jika dibagi empat, maka pertahun itu biayanya hanya Rp 485 Juta,”ungkap Lucky.
Untuk manfaat penggunaan tawas kata Lucky untuk menjernihkan air dan kaporit untuk membunuh kuman. Penggunaannya pun ada kadar atau takarannya dan tidak bisa melebihi yang sudah ditentukan sehingga tidak berdampak terhadap kesehatan manusia jika mengkonsumsi air tersebut.
Untuk penggunaan bahan kimia ini sudah sesuai standar yang diatur dalam Permenkes nomor 2 tahun 2023 tentang sistem pengolahan kualitas air.
“Untuk bahan baku tawas itu lewat distributor yang ada di Gorontalo yang sudah menjalin kerjasama atau kontrak dengan PDAM pertahun dengan toko 3 Jaya. Namun, untuk pembayarannya dilakukan setiap bulan sesuai penggunaan bahan material yang diminta dan bukan pertahun anggaran. Kami juga ada pembanding harga dengan distributor yang lain dan alhamdulillah selama beberapa tahun belakangan ini harga dari toko 3 jaya bersaing dengan kualitas bahan yang bagus,”beber Lucky.
Terkait sumber air baku yang dimanfaatkan PDAM Kota yakni air permukaan (sungai) Bone dan Bolango. Dimana, karakteristik air sungai itu musim penghujan, biasa keruh, sehingga ada sistem pengolahan full lengkap menggunakan bahan kimia berupa tawas dan kaporit. Bicara soal Cashflow, pada 2019 saldo Perumda Muara Tirta hanya Rp 7,6 M.
Pada 2020 naik jadi Rp 12,8 M selisih kenaikan Rp 5,2 M. Pada 2021 cash dan bank Rp 15,1 M. Pada 2022 menjadi Rp 15.4 M. Kemudian di tahun buku 2023 cash dan Bank menjadi Rp16,5 M.
“Jadi cash dan Bank kami mengalami kenaikan, sehingga tahun 2024 ini kami hidup dengan cashflow yang ada. Dulu pelayanan banyak keluhan, namun saat ini dengan bertambahnya kapasitas penggunaan instalasi sehingga pelayanan 24 Jam menjadi bagus, juga kualitas air terjamin,”ungkap Lucky.
Terkait fasilitas alat dan perlengkapan, dulu pihaknya jelas Lucky tidak punya mobil tangki air, tapi sejak kepemimpinannya pada 2021, pihaknya mendapat bantuan mobil tangki air.
Bahkan saat ini telah memiliki excavator serta membeli lahan di area sekitar kantor Perumda Muara Tirta. Kemudian di tempat-tempat perbukitan juga terlayani dengan baik. Semua itu diakui Lucky tentu membutuhkan dana investasi.
“Kalau layanan tidak bagus tentu banyak juga keluhan. Jika menginginkan kualitas layanan yang bagus tentu ada konsekwensi biaya. Tidak asal jadi begitu saja secara gratis,”tandas Lucky.
Sebelumnya dugaan kenaikan pengadaan penggunaan bahan kimia di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Muara Tirta Kota Gorontalo disorot oleh BEM Nusantara.
Sekretaris Jendral Badan Eksekutif Mahsiswa (BEM) Nusantara Agung Puluhulawa mengatakan, dugaan program pengadaan pemakaian bahan kimia tahun pada PDAM Muara Tirta Kota Gorontalo mengalami kenaikan miliaran setiap tahunnya. (roy/wie)










Discussion about this post