Gorontalopost.id, GORONTALO – Kawasan Gorontalo Outher Ring Road (GORR) sudah saatnya dibangun Rest Area (Tempat Istirahat) para pengendara kendaraan atau pengguna jalan.
Hal ini sebagai solusi atas permasalahan saat ini untuk mencegah masyarakat parkir sembarangan di kawasan jembatan maupun terowongan GORR.
Seperti dikehatui, bahwa rest area, kerap dijumpai saat melintasi jalan tol. Area ini biasanya dimanfaatkan pengguna jalan untuk beristirahat. Rest Area merupakan fasilitas bagi pengguna jalan untuk beristirahat.
Tipe dan jarak rest area, dibuat dengan interval antara jarak tiap rest area agar aktivitas berkendara terasa nyaman dan tidak melelahkan. Melansir dari laman pu.go.id, rest area dibagi menjadi 3 Tipe, yakni A, B, dan C.
Pembagian ini sesuai dengan fasilitas yang tersedia di dalamnya. Selain itu, rest area juga diharapkan dapat menjadi tempat edukasi dengan memberikan informasi tentang banyak hal.
Misalnya, objek wisata dan UMKM. Selain menjadi tempat singgah para pengendara yang lelah, rest area juga berfungsi sebagai etalase produk lokal dan pengembangan wilayah sekitarnya.
Minimal Fasilitas yang disediakan di rest area itu meliputi Toilet, minimarket atau kios, mushola, tempat parkir, ruang terbuka hijau hingga restoran.
Kepala Dinas Perhubungan, M. Jamal Nganro saat diwawancarai Gorontalo Post mengatakan, dalam pertemuan bersama dengan pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasoinal (BPJN) Provinsi Gorontalo, Dinas PUPR di awal Agustus ini, pihaknya telah memberikan solusi jangka pendek dan jangka menengah.
“Ya, untuk jangka menengah kami sudah beri masukan ke BPJN agar di Kawasan itu dibuatuakn Rest Area atau tempat peristirahatan masyarakat sehingga mereka tidak parkir sembarangan lagi di kawasan jembatan dan terowongan GORR,” kata Jamal.
Sebab diakui Jamal, kondisi GORR saat ini sangat ramai dikunjungi masyarakat. Disisi lain ungkap Jamal, pihaknya sudah menempatkan personel Dishub di kawasa GORR untuk mengurai kemacetan serta menertibkan kendaraan yang parkir sembarangan di kawasan tersebut.
“Semoga rest area ini bisa terwujud, sebab sesungguhnya leading sector pembangunan jalan ini adalah BPJN,”tandas Jamal.
Sementara itu Kasatker PJN Ringgo Radetyo, ST., M.Eng menyambut baik pembangunan untuk rest area tersebut dengan harapan Pemprov Gorontalo bisa menyiapkan lahannya.
“Ya jika sudah ada lahan yang dibebaskan, maka untuk selanjutnya untuk anggaran pembangunan rest area akan diajukan menggunakan desain yang lama,”kata Ringgo.
“Itu desain rest area Tahun 2021 , Jadi anggaran tersebut belum bisa jadi patokan lagi dengan kondisi sekarang. Sebab desain 2021 anggarannya Rp 8.2 Miliar,”tandas Ringgo. (roy)










Discussion about this post