logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Disway

Ikut Sendiri

Lukman Husain by Lukman Husain
Thursday, 4 January 2024
in Disway
0
-

-

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Oleh :
Dahlan Iskan

Akhirnya saya pilih ikut ke Disneyland, Shanghai. Tapi ada masalah besar: bagaimana bisa ikut masuk. Saya telanjur tidak dibelikan tiket. Semula ada acara lain, tapi batal.

Dari pada bengong sendiri ikut saja para cucu. Soal tiket bisa diatasi di lokasi. Mestinya.

”Di mana ada kemauan di situ ada jalan”. Saya akan buktikan keampuhan pepatah itu.

Related Post

Rahmanullah Lakanwal

Airmata Ira

Nikmat Karina

Kopi (K)Mojang

Tidak ampuh.

Tidak bisa masuk.

Memang sejak sebelum berangkat saya sudah diberi tahu: Disneyland penuh. Tidak bisa lagi dapat tiket.

Tidak percaya. Kemauan saya lebih kuat dari baja. Jangan ditakut-takuti seperti itu.

Disneyland itu seluas satu kabupaten –di dunia fantasi. Tidak mungkin tidak ada tempat hanya untuk ditambah satu orang lawan perusuh Disway. Disneyland bukan stadion Anfield yang bisa penuh.

Maka saya ngotot ikut ke stasiun kereta bawah tanah. Agak telat kumpul cucu di pinggir jalan –hehe lobi hotelnya di pinggir jalan. “Mengapa harus berangkat jam 06.00?” pikir saya. Untuk apa? Bukankah Disneyland baru buka jam 10.00?

Tapi itu sudah keputusan manajer perjalanan. Yang meski masih kelas 1 SMAN 5 Surabaya tapi lebih berpengalaman dari kai-nya –dalam hal Disneyland. Ia sudah ke Disneyland di belahan dunia mana saja. Pun seandainya di kutub selatan ada.

Maka kami sedikit telat tiba di Disneyland. Telat lima menit. Akibatnya: formasi jalur antrean sudah berubah. Lima menit sebelumnya lajur yang agak lurus masih buka. Lalu ditutup. Dibelok-belokkan. Diputar-putar. Kami pun dimasukkan labirin tanpa ujung. Manusia terlalu banyak. Belum pukul 07.15. Sudah demikian banyaknya manusia.

“Kai sih tidak percaya anak muda,” komplain sang SMA.

Kami pun harus jalan kaki lebih jauh. Di labirin itu. Tiap 50 meter diputer balik. Mungkin sampai 25 kali. Atau 50. Sambil kedinginan. Pagi yang berkabut. Kabut pagi pun membatasi jarak pandang. Sinar matahari seperti mati lampu.

Padahal, di kereta bawah tanah tadi si SMA sudah mencari rute yang hanya pindah kereta sekali. Yang hanya berhenti di 22 stasiun. Istri saya pun sudah bisa cepat masuk kereta –sekalian dengan kursi rodanya.

Akhirnya sampailah antrean itu di pos pemeriksaan security. Lolos. Masuk halaman luas. Mata jelalatan mencari di mana loket jualan tiket.

Ada. Gembira. Di sana. Loketnya banyak sekali.

Tutup semua.

Yang jaga pun tidak ada.

Yang ada sebuah pengumuman: Disneyland tidak lagi jual tiket di lokasi. Semua harus beli online. Sejak Disneyland buka kembali setelah Covid-19.

“Sudah dibilang….”.

“¿¢§°¿©§,” kata saya pada diri sendiri.

Istri pun tidak menampakkan sikap membela suami.

Saya terpaku sendiri. Mereka pun masuk gerbang –tanpa merasa iba. Apalagi merasa bersalah.

”Sudah…dibilang…”.

Mereka pun masuk gerbang Disneyland dengan riang gembira.

Saya hanya bisa berdiri terpaku. Sendirian. Kedinginan.

Suasananya mirip para pemain West Ham yang riang gembira meninggalkan penjaga gawang Arsenal yang sedih kemasukan dua gol tanpa balas pekan lalu.

Setelah mereka hilang dari pandangan saya sadar dari lamunan. Saya pun harus memutuskan untuk kembali ke kota.

Saya tersadar lagi: tidak ada uang di kantong. Kasirnya sudah tidak tampak –mungkin mereka sudah bersuka ria sarapan di salah satu resto di dalam sana.

Sendiri.

Tanpa uang.

Belum sarapan.

”Di mana ada kemauan tidak selalu ada jalan”.

Ada. Ada jalan. Yakni jalan memutar. Jalan balik ke kota. Jalan kaki. Apa hendak dikata.

”Di mana ada kemauan di situ ada jalan”.

Saya kini punya mau kembali ke hotel. Pun seandainya tidak mau, toh harus kembali ke hotel.

Ups…ada jalan!

Ada satu orang yang iba pada saya. Orang baru. Anak muda.

Orang itu baru saja saya kenal beberapa menit yang lalu. Ketika kami di kereta bawah tanah ia duduk di seberang saya –agak ke kiri jauh.

Beberapa kali ia seperti menyapukan pandangan ke wajah saya. Sesapuan. Beberapa kali. Sesekali sapuannya kepergok mata saya. Diam. Menyapu lagi. Diam.

Ketika kami turun dari kereta, ia mendatangi saya. Setengah tidak percaya, ia menyebut nama saya. Dengan tanda tanya. Kami pun bersalaman.

Itulah dewa penolong saya hari itu. Bukan cucu. Bukan anak. Bukan istri.

Ia orang yang baru saya kenal.

Saya pun kembali percaya dengan prinsip berikut: ”di dunia ini, di mana-mana, selalu ada orang baik”.

Ia anak Indonesia yang hebat –明天见(Dahlan Iskan)

Tags: Catatan Harian DahlanDahlan IskanDiswayharian disway

Related Posts

--

Rahmanullah Lakanwal

Tuesday, 2 December 2025
Mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi-Istimewa-

Airmata Ira

Monday, 24 November 2025
--

Nikmat Karina

Tuesday, 18 November 2025
Kopi (K)Mojang

Kopi (K)Mojang

Monday, 17 November 2025
Hemat Syarikah

Hemat Syarikah

Thursday, 13 November 2025
Angsa Hitam

Angsa Hitam

Wednesday, 12 November 2025
Next Post
Tersangka curanmor saat diiterogasi penyidik Satreskrim Polres Gorontalo Kota terkait aksinya yang diduga mencuri sepeda motor di di Kelurahan Heledulaa Selatan Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo.

Terekam CCTV, Pelaku Curanmor di Heledulaa Terungkap

Discussion about this post

Rekomendasi

Seorang buruh ditemukan sudah meninggal dunia di lokasi perusahaan yang ada di wilayah Bone Bolango, dan langsung dibawa oleh pihak Kepolisian ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.

Seorang Buruh Ditemukan Tak Bernyawa, Sempat Mengeluh Pusing dan Muntah, Keluarga Tolak Autopsi

Tuesday, 2 December 2025
Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Kepala Kantor Perwakilan LPS III, Fuad Zaen dan Deputi Kepala Kantor Perwakilan LPS III Deputi bersama para media dalam kegiatan Meet Up, di Aston Gorontalo, Senin (1/1/2025).

LPS Tekankan Pentingnya Penjaminan Simpanan bagi Masyarakat

Monday, 1 December 2025
ILustrasi

Dandes Dataran Hijau Diduga Diselewengkan, Dugaan Pengadaan SHS Fiktif, Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Monday, 13 January 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Seorang Buruh Ditemukan Tak Bernyawa, Sempat Mengeluh Pusing dan Muntah, Keluarga Tolak Autopsi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.