Gorontalopost.id, GORONTALO – Bocah berusia 11 tahun ditemukan meninggal dunia di Kelurahan Bulotadaa Barat, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo, tepatnya di lokasi bekas penggalian batu bata yang telah tergenang air.
Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, korban yang tenggelam tersebut bernama Jifana Letisya Putri Abdulah (11), warga Kelurahan Bulotadaa Barat, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo.
Awalnya, Selasa (5/12) sekitar Pukul 12.30 Wita, korban sedang bermain handphone bersama rekan-rekannya di rumah salah satu teman yang bernama Raflin (10).
Tak lama berselang, korban memanggil temannya Raflin bersama Safira, untuk pergi ke lokasi bekas penggalian batu bata yang tergenang air.
Saat berada di lokasi penggalian tersebut, korban langsung menceburkan diri ke genangan air.
Saat itu Raflin sempat menegur korban, agar tidak bermain di tengah-tengah lokasi penggalian batu bata, dikarenakan di tengah-tengah kondisinya cukup dalam.
Hanya saja korban tidak mendengarkannya dan tetap bermain hingga ke tengah. Tak beberapa lama, korban sudah tenggelam.
Melihat hal itu, Raflin mencoba untuk menolong korban, dengan cara menyodorkan kayu. Sedangkan temannya bernama Safira, meminta bantuan masyarakat sekitar.
Sekitar pukul 13.45 Wita, Rahmat Abas yang merupakan masyarakat sekitar langsung menuju ke lokasi untuk menolong korban. Namun upaya tersebut sia-sia, karena korban sudah meninggal dunia.
Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Pol. Dr. Ade Permana,S.I.K,M.H membenarkan adanya peristiwa tersebut. Pihaknya pula telah mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil di lapangan, lokasi bekas penggalian yang tergenang air tersebut kurang lebih 3 meter, sehingga korban tidak dapat berenang dan mengakibatkan meninggal dunia.
“Personel Polsek Kota Utara langsung ke lokasi setelah mendapatkan informasi itu. Setelahnya, personel Polsek melakukan pengamanan dan membawa korban ke rumah duka.
Kami pun hendak melakukan otopsi kepada korban, namun dari pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi,” ungkapnya.
Lanjut kata Alumnus Akpol 2000 ini, pihaknya berharap agar setiap masyarakat, khususnya orang tua, agar dapat melakukan pengawasan terhadap anak-anak saat bermain, sehingga peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi.
“Kami turut berbelasungkawa atas peristiwa tersebut. Semoga tidak terjadi lagi dikemudian hari,” pungkasnya. (kif)










Discussion about this post