Gorontalopost.id, GORONTALO – Seorang nelayan di daerah Pohuwato yang dikabarkan hilang sejak Senin 13 November lalu, berhasil ditemukan oleh Direktorat Polairud Polda Gorontalo bersama Tim SAR Gabungan pada akhir pekan kemarin.
Dikatakan Kapolda Gorontalo melalui Direktur Polairud, Kombes Pol. Saiful Alam,S.I.K, pihaknya mendapatkan informasi awal dari masyarakat.
Di mana menurut keterangan pihak keluarga dan Kepala Desa Trikora, pada Minggu (12/11) sekitar pukul 16.00 Wita, Kadir Rajak menuju ke laut untuk mencari ikan menggunakan perahu viber warna kuning miliknya.
Namun keesokan harinya yakni Senin (13/11) sekitar Pukul 15.00 Wita, keluarga korban merasa curiga karena korban belum balik ke rumah, sehingga keluarga korban meminta bantuan masyarakat untuk mencari korban.
“Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat terkait adanya nelayan yang hilang saat melaut di perairan Popayato, Kabupaten Pohuwato, kami bersama dengan Tim SAR Gabungan, langsung melakukan pencarian,” ungkapnya.
Lanjut kata Alumnus Akpol 1998 ini, dalam proses pencarian, Tim SAR gabungan menggunakan RIB Basarnas dan 12 unit perahu nelayan Desa Torosiaje dan Desa Trikora, dengan menyisir Perairan Popayato, pulau – pulau sekitaran dan Perairan Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Setelah melakukan pencarian, Jumat (17/11), pihaknya berhasil menemukan korban disekitar Pulau Popayato Barat, dengan kondisi sudah meninggal dunia.
Korban pun telah dievakuasi dan telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman,” terangnya.
Dengan adanya peristiwa tersebut, Kombes Pol. Saiful Alam,S.I.K berharap, masyarakat nelayan kiranya bisa lebih berhati-hati saat melakukan aktifitas di laut.
Tak hanya itu saja, kiranya masyarakat nelayan tidak melaut sendirian, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Apabila angin terlalu kencang atau cuaca kurang bersahabat, kiranya masyarakat nelayan tidak melakukan aktifitas melaut, karena hal tersebut akan beresiko.
Selain itu, perahu yang akan dipergunakan, kiranya dapat diperiksa terlebih dahulu. Jangan sampai ada perahu yang bocor atau perlengkapan yang rusak.
Semoga peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi dikemudian hari,” harap perwira tiga melati dipundaknya ini. (kif)
Comment