logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Persepsi

Dari Mbah Hasyim untuk Palestina dan Indonesia

Lukman Husain by Lukman Husain
Wednesday, 15 November 2023
in Persepsi
0
KH. Imam Jazuli, Lc. MA

KH. Imam Jazuli, Lc. MA

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Oleh:
KH. Imam Jazuli, Lc. MA

 

BANGSA Indonesia adalah bangsa yang terpelajar, sejak era kerajaan sampai kemerdekaan. Bahkan, di suatu zaman, Nusantara sempat menjadi pusat pendidikan agama Buddha dan Hindu.

Tidak heran, ketika Islam menyebar ke Nusantara abad 12-15 Masehi, umat muslim Nusantara menciptakan tradisi keilmuan yang khas, berupa sistem pendidikan pesantren, yang menjadi cikal-bakal spirit sistem pendidikan nasional di era kemerdekaan (Bahri, 2021:100).

Related Post

Gorontalo, Jangan “Lari” di Tempat

Guru Pejuang di Gorontalo

Senggol-Senggolan di Pemerintahan

Subjektivitas Penilaian Hasil Capaian Kinerja ASN: Kelalaian atau Sentimen ? 

Sistem pendidikan pesantren mampu bertahan dari gempuran sistem pendidikan sekuler ala kolonial. Bukan saja itu, alumni-alumni pendidikan pesantren menjadi kekuatan perlawanan terhadap kolonialisme. Fakta sejarah ini tidak bisa dipungkiri lagi.

Salah satu tokoh besar pesantren abad 19-20 antara lain adalah Hadratussyeikh Hasyim Asy’ari (Mbah Hasyim), yang kelak mendirikan NU tahun 1926, Majelis Islam A’la Indonesia 1937, dan Majelis Syuro Muslim Indonesia 1943 sebagai pengganti M.I.A.I (Martin Van Bruinessen, 1994).

Mbah Hasyim tidak saja mempelopori gerakan nasionalisme yang menentang penjajahan, melainkan meneruskan tradisi keilmuan pondok pesantren, yaitu membangun jaringan intelektual lintas negara. Salah satunya tercatat hubungan Mbah Hasyim dengan ulama-ulama Palestina, Mesir, bahkan India.

Mbah Hasyim pernah berguru kepada Syeikh Sulaiman, seorang Mufti Mesir. Namun, Mbah Hasyim juga seorang guru bagi Syeikh Amin Mufti Palestina dan Syeikh Sa’dullah Mufti India. Dengan kata lain, jaringan intelektual pesantren menjelang detik-detik kemerdekaan telah lintas negara (Majalah Aula, Ed. November, 2022: 94).

Dari Hubungan Intelektual ke Jaringan Perjuangan Nasionalisme

Hubungan intelektual antara Mbah Hasyim, Syeikh Sulaiman, Syeikh Amin dan Syeikh Sa’dullah tidak berhenti di meja akademik. Hubungan personal ini bermetamorfosis menjadi hubungan kebangsaan yang menyatukan visi umat muslim seluruh dunia dalam melawan kolonialisme.

Tidak heran, selama hidupnya, Mbah Hasyim tidak berhenti semata-mata mendirikan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Mbah Hasyim mengkordinir seluruh ormas-ormas Islam Indonesia, khususnya Muhammadiyah, untuk mendirikan M.I.A.I (Soeara MIAI, No. 14, 1938:2).

Karena itulah, pada Kongres M.I.A.I tahun 1938, NU dan Muhammadiyah berhasil menggalang dukungan dari seluruh ormas Islam di Indonesia untuk memberikan dukungan moral, spiritual dan finansial dalam rangka membantu Palestina, yang sedang diacak-acak oleh kolonial (Azyumardi Azra, 1998: 127).

Kongres M.I.A.I 1938 menolak pembagian tanah Palestina menjadi milik warga Arab (Palestina), Yahudi dan Inggris. Hal itu bisa dilihat dalam Majalah MIAI tanggal 25 November 1938.

Karena jasa Mbah Hasyim dalam mengordinir umat muslim Indonesia untuk membela Palestina, maka ketika Indonesia mengumumkan kemerdekaannya pada tahun 1945, seluruh warga Palestina, Mesir, dan India melalui mufti-mufti agung mereka menjadi pihak-pihak yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia (Al-Khanif (Ed.), 2017:371).

Apa yang dilakukan oleh Palestina, Mesir dan India terhadap Indonesia adalah bentuk balas budi sekaligus bentuk solidaritas para alim ulama. Kedekatan emosional dan intelektual antara Indonesia, Palestina, Mesir dan India berbuah dukungan politik terhadap kemerdekaan Indonesia dari penjajahan.

Sudah Saatnya Menghidupkan Spirit Lama

Konflik Israel-Palestina sejak 7 Oktober 2023 adalah konflik berdarah yang paling brutal. Israel tidak saja menutup mata dan telinga terhadap suara 120-an negara PBB, yang mendesak menghentikan perang biadab. Lebih jauh, Israel mengancam menggunakan senjata nuklir yang sudah dilarang dalam Nuclear Weapon Ban Treaty 2017.

Ketika Israel sudah tidak mau tahu apa kata dunia, dan Dunia Barat mempertontonkan kemunafikannya yang bermuka dua, maka ulama-ulama Indonesia, khususnya ulama NU, perlu kembali menghidupkan langkah-langkah diplomatis, sebagaimana dilakukan Mbah Hasyim.

NU misalnya dapat menggunakan Forum R20 untuk mengajak seluruh ulama di seluruh negara untuk bersatu padu mendesak Israel menghentikan eskalasi perang. Sebab, konflik Israel-Palestina bukan konflik agama melainkan perang melawan kolonialisme, di mana UUD 1945 kita memang mengamanatkan untuk menghapus kolonialisme di manapun di atas muka bumi.

Membela Palestina dan melawan kolonialisme Zionis Israel sama saja dengan menjalankan amanat UUD ’45 sekaligus menindaklanjuti spirit perjuangan Mbah Hasyim, yang mengubah hubungan sosial-keagaman menjadi hubungan kebangsaan, perjuangan kemerdekaan, dan perlawanan terhadap penindasan oleh kolonial.

Selama Palestina belum mendapatkan kemerdekaannya dan belum memiliki tanah air yang damai, selama itu pula jejak perjuangan yang ditinggalkan oleh Mbah Hasyim belum kita wujudkan, khususnya oleh seluruh warga Nahdliyyin. Kita harus selalu ingat, inilah warisan Mbah Hasyim, yaitu komitmen kemanusiaan dan perjuangan melawan penindasan kolonial. (*)

 

 

Penulis adalah
Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri,
Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon.

Tags: Imam Jazulipersepsitulisan persepsi

Related Posts

Basri Amin

Gorontalo, Jangan “Lari” di Tempat

Monday, 1 December 2025
M. Rezki Daud

Guru Pejuang di Gorontalo

Wednesday, 26 November 2025
Rohmansyah Djafar, SH., MH

Subjektivitas Penilaian Hasil Capaian Kinerja ASN: Kelalaian atau Sentimen ? 

Monday, 24 November 2025
Basri Amin

Senggol-Senggolan di Pemerintahan

Monday, 24 November 2025
Pariwisata Gorontalo: Potensi Ekonomi, Ancaman Ekologis, dan Risiko Greenwashing Tourism

Pariwisata Gorontalo: Potensi Ekonomi, Ancaman Ekologis, dan Risiko Greenwashing Tourism

Friday, 21 November 2025
Basri Amin

Pemimpin “Perahu” di Sulawesi

Monday, 17 November 2025
Next Post
TERIMA. Suasana Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo saat menerima materi bersama peserta lain dalam KPPD.

Nelson Optimis Indonesia Jadi Poros Maritim Dunia, Infrastruktur Terkait Harus Lebih Dioptimalkan

Discussion about this post

Rekomendasi

Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Personel Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota mengamankan beberapa motor balap liar, Ahad (30/11). (F. Natharahman/ Gorontalo Post)

Balap Liar Resahkan Masyarakat, Satu Pengendara Kecelakaan, Polisi Amankan 10 Unit Kendaraan

Monday, 1 December 2025
Anggota DPRRI Rusli Habibie bersam Wagub Gorontalo Idah Syahidah RH. (Foto: dok pribadi/fb)

Rusli Habibie Ajak Sukseskan Gorontalo Half Marathon 2025, Beri Efek ke UMKM

Friday, 28 November 2025
ILustrasi

Dandes Dataran Hijau Diduga Diselewengkan, Dugaan Pengadaan SHS Fiktif, Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Monday, 13 January 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Dugaan Persetubuhan Anak Dibawah Umur, Oknum ASN Gorut Dibui

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.