gorontalopost.id – Secara nasional daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024, mencapai 204.807.222 pemilih. Jumlah DPT itu termasuk warga negara Indonesia (WNI) yang ada di luar negeri. Untuk Gorontalo, DPT mencapai 881.206 pemilih yang terdiri dari 438.682 laki-laki dan 442.524 perempuan, tersebar di 77 kecamatan seluruh Gorontalo.
Komisi pemilihan umum (KPU) saat penetapan DPT Pemilu 2024, Ahad (2/7) di Jakarta, merinci jumlah DPT tersebut, terdiri dari 102.218.503 pemilih laki-laki dan 102.588.719 pemilih perempuan. “Itulah rekapitulasi nasional daftar pemilih tetap Pemilu 2024 oleh KPU,” kata anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos.
Jebolan HMI itu menyebutkan, para pemilih tersebut tersebar di 514 kabupaten/kota dan 128 negara perwakilan. Sementara itu, jumlah total tempat pemungutan suara (TPS), TPS luar negeri, kotak suara keliling (KSK), dan POS adalah sebanyak 823.220.
Apabila dirinci berdasarkan pemilih yang akan menggunakan hak suaranya di dalam negeri, maka jumlah pemilih laki-laki adalah 101.467.243 dan jumlah pemilih perempuan sebanyak 101.589.505.
Sementara itu, jumlah pemilih yang akan menyalurkan hak pilih di luar negeri adalah 751.260 pemilih laki-laki dan 999.214 perempuan, sehingga total pemilih luar negeri pada Pemilu 2024 adalah 1.750.474. Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak untuk Pemilu 2024, yakni dengan 35.714.901 pemilih. Disusul oleh Jawa Timur dengan 31.402.838 pemilih dan Jawa Tengah dengan 28.289.413 pemilih. Kemudian, Sumatera Utara dengan 10.853.940 di posisi keempat dan Banten dengan 8.842.646 pemilih di posisi kelima.
Sementara itu, provinsi dengan jumlah pemilih paling sedikit adalah Papua Selatan dengan 367.269 pemilih. Diikuti oleh Papua Barat dengan 385.465 pemilih dan Papua Barat Daya dengan 440.826 pemilih. “Kalimantan Utara dengan 504.252 pemilih dan Papua dengan 727.835 pemilih,” ujar Betty.
Sementara itu, dalam DPT ternyata, generasi milenial (kelahiran 1981-1996) mendominasi pemilih pada Pemilu 2024 mendatang, jumlahnya mencapai 33,60 persen dari total DPT, atau 68.822.389 orang. Jumlah ini menjadi yang terbanyak jika dibandingkan dengan generasi lain. Betty Epsilon Idroos menyebutkan, selelah generasi milenial, Gen X (kelahiran 1965-1980) menyusul di posisi kedua dengan 57.486.482 orang atau 28,07 persen. “Untuk mereka baby boomer (kelahiran 1946-1964), sebanyak 13,73 persen, pre-boomer (kelahiran sebelum 1945) sebanyak 1,74 persen, kemudian Gen Z (kelahiran 1997-2000) sebanyak 22,85 persen,” ujar Betty di Ruang Sidang Utama Kantor KPU RI, Jakarta, Ahad, dikutip ANTARA.
Adapun jumlah DPT Pemilu 2024 dengan kategori Gen Z sebanyak 46.800.161 orang, baby boomer sebanyak 28.127.340 orang, dan pre-boomer sebanyak 3.570.850 orang. Lebih lanjut Betty memerinci jumlah DPT berdasarkan usia. Pemilih dengan usia 40 tahun ke atas menjadi yang terbanyak untuk Pemilu 2024, yakni berjumlah 98.448.775 orang atau 48,07 persen.
Disusul pemilih usia 17 hingga 30 tahun sebanyak 63.953.031 orang atau 31,23 persen dan pemilih usia 31 hingga 40 tahun sebanyak 42.398.719 orang atau 20,70 persen. Sementara itu, jumlah pemilih paling sedikit berusia 17 tahun ke bawah. “Usia di bawah 17 tahun karena sudah menikah 0,003 persen (6.697 pemilih),” kata Betty.
Betty juga menyebut jumlah rekapitulasi DPT Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222. Jumlah tersebut terdiri atas 203.056.748 pemilih di dalam negeri dan 1.750.474 pemilih di luar negeri. Ia menjelaskan bahwa jumlah pemilih laki-laki, baik dalam dan luar negeri, sebanyak 102.218.503 orang, sedangkan pemilih perempuan sebanyak 102.588.719. “Itulah rekapitulasi nasional daftar pemilih tetap Pemilu 2024 oleh KPU,” kata Betty dalam rapat pleno yang dibuka oleh Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari. (tro/antara)
Comment