GORONTALO – GP – Transaksi bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar pada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Gorontalo, wajib menerapkan QR Code, atau transaksi dengan sistem digital. Kebijakan ini diberlakukan sejak 14 Maret 2023, yang merupakan upaya Pertamina Patra Niaga dalam menjawab keresahan masyarakat akan penyaluran Solar Subsidi yang tidak tepat sasaran. Sistem tersebut akan menyeleksi siapa yang berhak dan tidak berhak mendapatkan BBM bersubsidi. Diharapkan dengan sistem ini distribusi BBM bersubsidi lebih tepat sasaran.
Program Subsidi Tepat yang dilaksanakan berdasarkan SK BPH Migas No.4/2020 perihal ketentuan kendaraan yang boleh mengisi solar subsidi ini, telah dilaksanakan di sebagian besar kota/kabupaten di Indonesia dengan pelaksanaan secara bertahap terintegrasi.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan Program yang mewajibkan konsumen penggunan Solar Subsidi bertransaksi menggunakan QR Code ini telah berlaku di Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Gorontalo. “Mulai hari ini (14/3), transaksi Solar JBT di seluruh SPBU se-Gorontalo dan se-Sulawesi Barat wajib menggunakan QR Code yang diperoleh melalui subsiditepat.mypertamina.id. Apabila tidak memiliki QR Code tetap akan dilayani dengan volume maksimal hanya 20 liter per kendaraan per hari. Dan secara berkala akan tidak dilayani lagi apabila tidak memiliki QR Code,”ujarnya.
Fahrougi menambahkan pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat Gorontalo bagi yang belum memiliki QR Code agar segera mendaftarkan kendaraannya melalui 3 cara:
1. Daftar dari mana saja dan kapan saja melalui web subsiditepat.mypertamina.id
2. Bagi yang literasi digitalnya belum cukup atau ingin berkonsultasi, tinggal datangi SPBU terdekat seluruh petugas SPBU siap melayani membantu proses registrasi.
3. Bagi yang memiliki aplikasi mypertamina bisa mendaftar melalui aplikasi tersebut.
“Kami mengharapkan dukungan seluruh stakeholder dan masyarakat agar subsidi BBM bisa tepat sasaran. Dan belajar dari success story di Kota Palu sebagai pilot project awalnya di Sulawesi bahwa antrian solar berkurang signifikan, ketersediaan stok terjamin dan transaksi menjadi lebih cepat,” imbuhnya.
Pertamina menghimbau kepada masyarakat untuk mengecek informasi pendaftaran melalui kanal resmi perusahaan dan tidak mudah percaya dengan informasi hoax. “Masyarakat kami minta untuk melihat informasi pendaftaran di channel resmi perusahaan dan bertanya melalui call center 135,” pungkasnya.
Peresmian pemberlakuan penggunaan QR Code (14/3) dilaksanakan di SPBU 74.961.05 Tinaloga, Kota Gorontalo. Kegiatan ini dihadiri oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, Kepolisian, TNI, Hiswana Migas Gorontalo, dan Organda Provinsi Gorontalo.
Salah satu pengguna BBM Subsidi Solar mengutarakan terima kasihnya kepada SPBU karena pengisian dapat dilakukan secara teratur dan merasa terbantu dengan adanya program ini.
Hingga saat ini jumlah pendaftar subsidi tepat di wilayah Gorontalo sudah mencapai 20.772 dimana 3.932 diantaranya adalah pengguna kendaraan BBM Solar. Angka ini diharapkan dapat terus bertambah hingga seluruh pengguna BBM Solar subsidi dapat dinikmati oleh yang berhak. (tr78)











Discussion about this post