Gorontalopost.id – Terkait dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang saat jni tengah disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), diharapkan agar fokus pada persoalan yang substansial dan krusial yang memang butuh untuk diselesaikan karena itu menjadi harapan masyarakat.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua 2, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorut, Hamzah Sidik saat ditemui awak media jnj di sela-sela pelaksanaan konsultasi publik terkait RKPD Gorut. “Kalau saya, terkait dengan rencana kerja pemerintah daerah, itu harusnya fokus pada persoalan klasik yang selama ini menjadi kegelisahan dari masyarakat yakni persoalan penanganan banjir” kata Hamzah.
Lebih lanjut dalam perbincangan tersebut, Hamzah mengatakan bahwa coba di runut satu persatu ada berapa persoalan klasik yang ada di Gorut. “Misalkan ada 5 (lima) kemudian dikerucutkan menjadi 3 (tiga) dan disaring lagi menjadi 1 (satu). Saya yakin itu pasti persoalan banjir” tegasnya.
Memang kata Hamzah, untuk penanganan banjir membutuhkan anggaran yang besar, namun itu akan setimpal dengan dampak yang nantinya dirasakan oleh masyarakat ketika persoalan klasik tersebut teratasi.
Misalkan untuk mengatasi persoalan banjir Rp. 15-20 miliar, sementara setiap kali banjir kerugiannya Rp. 5 miliar dan dalam setahun lebih dari sekali banjir, dan kita hanya konsen pada menangani kerugiannya. “Dalam 5 tahun, lebih banyak anggaran penanganan yang dikeluarkan. Lebih baik menangani sekaligus lebih ringan biayanya” ujarnya.
Dampak dari banjir tersebut juga lintas sektoral dan ujung-ujungnya kepada perekonomian masyarakat itu sendiri. Sehingga ketika ini bisa teratasi, maka kita akan lega, tidak ada lagi persoalan banjir sehingga stabilitas daerah terjaga. “Jika stabilitas daerah terjaga, maka pelaksanaan pembangunan akan maksimal berjalan” tandas Hamzah Sidik. (abk)












Discussion about this post