logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Disway

Brandon Assamariyyun

Jitro Paputungan by Jitro Paputungan
Thursday, 26 January 2023
in Disway
0
Brandon Assamariyyun
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

 Oleh:
Dahlan Iskan

“JANGAN terlalu mempahlawankan saya. Kita harus fokus ke para korban dan keluarga mereka”.

Betapa rendah hatinya pahlawan Monterey Park ini: Brandon Tsay. Usianya 26 tahun. Ia masih tinggal bersama orang tuanya di kota San Marino, hanya 10 menit dari kota Monterey Park, pinggiran kota Los Angeles. Adiknya, Brenda Tsay juga tinggal bersamanya.

Brandon, yang marganya sama dengan Presiden Taiwan Tsay Ing-wen, malam itu lagi bertugas di perusahaan keluarga: Lai Lai Dance Studio. Di kota  Alhambra. Yang jaraknya  juga hanya 10 menit dari San Marino.

Brandon dapat tugas 2 hari dalam satu minggu. Adiknya dapat giliran 2 hari juga. Orang tua mereka dua hari. Yang satu malam orang lain lagi: libur.

Related Post

Airmata Ira

Nikmat Karina

Kopi (K)Mojang

Hemat Syarikah

Malam itu, meski malam Minggu, sudah mulai sepi. Padahal juga malam tahun baru Imlek. Sudah banyak yang pulang. Sudah tidak banyak lagi yang dansa. Sudah terlalu malam. Sudah hampir pukul 23.00. Sebagian lagi sudah duduk-duduk saja: menikmati minuman sambil ngobrol.

Menjelang tutup itu, Brandon berada di ruang kasir. Di bagian depan Lai Lai. Sendirian. Lalu ia dengar pintu depan berderit seperti ada yang menutup. Sesaat kemudian terdengar bunyi kling seperti ada dua besi berbenturan. Mungkin senjata menyenggol pintu besi.

Brandon menengok ke arah pintu. Seseorang berwajah Asia muncul di situ. Orang itu lagi seperti menebar pandang ke arah lantai dansa. Seperti lagi memperhatikan ada siapa saja di sana.

Orang itu bersenjata.

“Mati saya. Haruskah saya  mati malam ini?” kurang lebih begitu perasaan Brandon saat itu. Seperti yang ia ungkapkan ke berbagai media di sana.

Tapi ia harus bertanggung jawab malam itu. Ia datangi orang itu. Tenaga mudanya menjadi modal yang sangat penting. Ia rebut senjata itu. Ia dipukul. Di wajahnya. Orang yang bersenjata itu juga mendorong bagian belakang kepalanya.

Brandon terus merebut senjata dari orang itu. Ia gunakan sikunya untuk merenggangkan badan orang itu dari senjata yang sudah ia pegang. Kuat sekali. Berhasil. Senjata lepas dari tangan orang itu. Brandon menguasai sepenuhnya senjata itu.

“Pergi! Sana! Keluar! Saya tembak kamu!” teriak Brandon pada orang itu. Kurang lebih begitu. Sambil senjata itu ia todongkan ke arah orang itu.

Orang itu pun keluar dari Lai Lai: menuju mobil van putih yang diparkir di depan. Kabur.

Brandon dengan senjata masih di tangan menelepon polisi. Semua adegan itu terekam di CCTV, kecuali saat Brandon bergerak agak melebar.

Nama orang bersenjata itu, Anda sudah tahu: Huu Can Tran. Umur 72 tahun. Sama dengan orang yang melakukan penembakan di  Star Dancing Hall Monterey Park setengah jam sebelumnya. Yang menewaskan 11 orang itu.

Motif penembakan masal di Star itu kian nyata: cemburu. Ia tidak diundang ke pesta dansa malam itu. Padahal ia dan istri pelanggan Star Studio. Sedangkan mantan istrinya diundang.

Saat itu Brandon tidak tahu bahwa Tran baru saja datang dari arena berdarah di Star Dance Studio di Monterey Park. Ia pikir orang itu datang untuk merampok. “Saya tidak kenal orang itu,” ujar Brandon. Mungkin Tran biasa dansa di Lai Lai di saat Brandon lagi tidak dapat giliran bertugas.

Ayah Brandon, sebenarnya sudah mendoktrin anak-anaknya: kalau ada perampok datang, beri saja uang. Jangan korbankan nyawa.

Brandon pun awalnya mengira orang itu akan merampok. Tapi kok tidak langsung beraksi. Kok menebar pandang dulu ke lantai dansa, seperti lagi cari-cari sasaran. Maka Brandon berkesimpulan akan terjadi pembunuhan. Itulah sebabnya ia langsung merebut senjata itu. Kalau tidak, berapa nyawa lagi akan melayang.

Di situlah Brandon dianggap pahlawan. Namanya jadi buah bibir. Muda. Ganteng. Berjenggot pendek. Berani. Sampai ada yang menggelarinya James Bond dari Alhambra.

Ada juga yang menggelarinya sebagai Good Samaritan. Gelar ini diambil dari kitab Injil, Lukas 10: 25-29.

Digambarkan di ayat itu: seorang lelaki tua tergeletak penuh bilur pukulan di seluruh badannya. Tanpa baju. Di pinggir jalan. Sudah dalam kondisi setengah mati. Seorang pastur lewat di jalan itu. Tidak memberi pertolongan. Sang rohaniawan justru menyerongkan jalannya menjauhi orang itu.

Demikian juga ketika seorang rohaniwan dari suku lain melewatinya. Melengos. Tidak mau menolong.

Lantas lewatlah orang Samaritan. Sang Samaritan berhenti. Ia obati orang itu. Ia beri minum. Ia gendong. Ia bawa ke penginapan. Sang Samaritan berpesan pada pemilik penginapan: . rawatlah lelaki itu. Sampai sembuh. Semua biaya tagihkan pada sang Samaritan.

Ayat itu punya asbabunnuzul-nya sendiri. Injil –sebagaimana Alquran– mengajarkan agar kita bersaudara baik dengan tetangga. Lantas seorang pengacara bertanya dengan kritis: siapa yang disebut  tetangga itu. Apakah yang tinggal di sebelah rumah saja?

Samaritan bukan tetangga rumah lelaki malang itu. Juga tidak kenal. Tapi mau menyelamatkannya. Seperti itulah yang disebut bertetangga.

Siapa Samaritan? Sampai Brandon pun digelari A Good Samaritan?

Samaritan bukan orang. Dalam bahasa Alquran disebut As Sammariyyun. Banyak tafsir siapa yang dimaksud Sammariyyun. Umumnya sepakat bahwa itu salah satu suku di bagian utara Israel. Yakni mereka yang menyatakan diri masih mengikuti ajaran murni Ibrahim. Jumlahnya tidak banyak. Selalu pindah karena terusir.

Tentu sebagai keturunan Taiwan, Brandon tidak akan mengaku keberaniannya malam itu berkat inspirasi dari As Sammariyyun.

Brandon punya definisi sendiri soal keberanian:

“Keberanian bukan berarti tidak ada ketakutan, tapi kemampuan memanajemen kesulitan dalam ketakutan ketika situasi menakutkan terjadi,” katanya.

Saya mengulangi kalimat itu sampai tiga kali. Hanya perusuh Disway yang sekali baca langsung mengerti. (*)

Tags: Brandon AssamariyyunCatatan DahlanDahlan IskanDiswaygorontalopost update

Related Posts

Mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi-Istimewa-

Airmata Ira

Monday, 24 November 2025
--

Nikmat Karina

Tuesday, 18 November 2025
Kopi (K)Mojang

Kopi (K)Mojang

Monday, 17 November 2025
Hemat Syarikah

Hemat Syarikah

Thursday, 13 November 2025
Angsa Hitam

Angsa Hitam

Wednesday, 12 November 2025
Sugiri Sancoko dan reog Ponorogo-Foto: Dokumentasi Pemkab Ponorogo-

Meritokrasi Ponorogo

Monday, 10 November 2025
Next Post
Jelang 2024, Jokowi Bikin Aturan Baru untuk Pembangunan Jalan Daerah, Rp 32,7 Triliun Digelontorkan

Jelang 2024, Jokowi Bikin Aturan Baru untuk Pembangunan Jalan Daerah, Rp 32,7 Triliun Digelontorkan

Discussion about this post

Rekomendasi

Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Personel Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota mengamankan beberapa motor balap liar, Ahad (30/11). (F. Natharahman/ Gorontalo Post)

Balap Liar Resahkan Masyarakat, Satu Pengendara Kecelakaan, Polisi Amankan 10 Unit Kendaraan

Monday, 1 December 2025
Anggota DPRRI Rusli Habibie bersam Wagub Gorontalo Idah Syahidah RH. (Foto: dok pribadi/fb)

Rusli Habibie Ajak Sukseskan Gorontalo Half Marathon 2025, Beri Efek ke UMKM

Friday, 28 November 2025
ILustrasi

Dandes Dataran Hijau Diduga Diselewengkan, Dugaan Pengadaan SHS Fiktif, Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Monday, 13 January 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Dugaan Persetubuhan Anak Dibawah Umur, Oknum ASN Gorut Dibui

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.