Gorontalopost.id – Meski berada di wilayah kepulauan, Puskesmas Kecamatan Ponelo, tetap berupaya untuk melakukan pencegahan terhadap stunting. Salah satu upaya maksimal yang dilakukan yakni dengan memaksimalkan pelaksanaan pos pelayanan terpadu (Posyandu).
Ariyanti Hemeto, S.Gz, salah satu petugas gizi dan juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK desa Ponelo menjelaskan, ada empat desa yang harus dilayani. Diantaranya, Desa Ponelo, Desa Malambe, Desa otiola dan Desa Tihengo. Desa-desa tersebut memiliki medan yang sulit untuk dijangkau, akan tetapi pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan Posyandu kepada masyarakat.
“Alhamdulillah, dalam pelaksanaan tugas kami, pemerintah desa pula turut memberikan dukungan maksimal, di mana telah disediakan anggaran kurang lebih 10 persen yang diambil dari dana desa,” ungkapnya.
Ditambahkan pula, tujuan dari kegiatan Posyandu ini bukan hanya untuk meminimilasir adanya stunting, tapi juga untuk meningkatkan derajat kesehatan balita. Selain itu, pihaknya pula turut mengajak pemerintah desa, untuk aktif bergerak bersama Puskesmas dalam penanganan stunting.
“Kami pun berharap agar pemerintah desa, tidak akan pernah berhenti untuk memperhatikan dan membantu persoalan kesehatan. Selain itu, saya pula berharap agar pemerintah daerah dan kecamatan bisa memberikan perhatian terhadap salah satu dusun yang ada di Desa Ponelo yakni, Dusun Bihe, yang jalannya masih sangat sulit untuk dijangkau oleh aparat kesehatan,” harapnya.
Disisi lain, Ariyanti Hemeto turut mengemukakan, untuk alur kegiatan Posyandu yang ada di desa, terdiri dari lima meja dengan alur yang berbeda. Pertama, ada meja yang disediakan sebagai tempat pendaftaran. Meja selanjutnya, sebagai tempat penimbangan, di mana pada tahap ini, balita akan ditimbang berat badan dan tinggi badan. Di meja ke tiga, tahap pencatatan gizi balita, di mana akan diketahui apakah balita termasuk dalam kondisi normal atau mengalami gizi buruk, maupun gejala stunting. Selanjutnya, akan dilanjutkan dengan tahap ke empat, yakni imunasasi. Tahap imunisasi merupakan tindakan dari status gizi balita yang buruk, seperti pemberian makanan tambahan yang dapat memenuhi gizi balita.
“Ketika tahap pertama hingga keempat telah dilalui, maka hal berikutnya yakni penyuluhan. Nantinya para petugas Puskesmas Ponelo, akan bekerja sama dengan dokter serta petugas Manajemen Terpadu Balita Sakit (MBTS), untuk turun langsung ke rumah-rumah balita, dengan status gizi buruk atau stunting, guna memberikan arahan-arahan pemberian gizi yang baik dan benar,” pungkasnya. (MG-08/kif)










Discussion about this post