Gorontalopost.id – Istilah Kurikulum merdeka adalah istilah yang cukup populer terdengar terutama di kalangan akademisi, guru, dan pihak-pihak yang bergerak dalam bidang pendidikan. Istilah ini dipopulerkan oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Nadiem Makarim yang menjabat dalam kabinet besutan Presiden Joko Widodo pada tahun 2019.
Masyarakat secara umum kemudian cukup tergelitik dengan istilah kurikulum merdeka, mengapa menggunakan kata merdeka. apakah selama ini kita terjajah? bukankah istilah merdeka disematkan bagi kaum yang tertindas, berarti selama ini pendidikan kita tertindas, tertindas oleh apa dan oleh siapa. Konsep kurikulum merdeka kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dikutip dari laman ditpsd.kemendikbud.go.id/hal/kurikulum-merdeka, kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Menilik pengertian kurikulum di atas, dapat dipahami bahwa istilah merdeka mengacu pada pemberian ruang yang lebih luas dan leluasa kepada guru dan siswa untuk mendalami ilmu yang dipelajari dan diajarkan. Bahkan guru diberikan peluang untuk memilih dan merancang perangkat pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar dan minat siswa.
Pengertian ini akan sangat menarik jika diterapkan dalam prinsip-prinsip manajemen pengajaran, seperti pengajaran bahasa dan sastra. Mengaju pada teori manajemen pengajaran bahasa ada 4 prinsip yang dikemukakan oleh Frank Heyworth (2013) dalam tulisannya berjudul Applications of Quality Management in Language Education yang harus menjadi patokan dalam mengatur pengajaran bahasa, yaitu pertama prinsip perencanaan meliputi penetapan target, tujuan, dan proses pelaksanaan. Kedua, prinsip pelaksanaan meliputi mengimplementasikan rencana dan mengumpulkan data. Ketiga, prinsip pengecekan meliputi meneliti hasil-hasil pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana, dan mencatat perbedaan-perbedaan. Keempat, prinsip tindakan meliputi menganalisis perbedaan-perbedaan, melakukan tindakan-tindakan korektif, namun jika tindakan korektif tidak dilakukan, maka siklus dari 4 prinsip tersebut harus kembali dilakukan sesuai dengan urutan prinsip-prinsip tersebut.
Dalam pembelajaran bahasa khususnya bahasa Inggris pemerintah telah memberikan rambu-rambu yang harus menjadi standar capaian pembelajaran bahasa Inggris yang terdapat dalam peraturan menteri, baik pada tingkat sekolah menengah rendah, sekolah menengah atas, sekolah menengah vokasi, dan pada tingkat perguruan tinggi. Masih mengutip tulisan Frank Heyworth bahwa pemerintah berperan penting dalam menentukan kualitas pengajaran bahasa misalnya dengan menetapkan standar nasional pengajaran bahasa asing, contohnya bahasa Inggris.
Jaminan kualitas sebuah pengajaran berkaitan erat dengan beberapa hal, pertama, tujuan yang meliputi alasan mengapa kita melakukan aktifitas atau tindakan. kedua, deksripsi yang memjelaskan tentang hakikat sesuatu yang kita bicarakan, macam-macam kualitas pengajaran. Ketiga, perbandingan yang membicarakan tentang materi-materi apa yang paling bagus, praktek pengajaran apa yang bagus untuk aktivitas-aktivitas khusus, dan kriteria apa yang kita gunakan untuk perbandingan tersebut. Ke empat, evaluasi meliputi seberapa bagus contoh-contoh kualitas pengajaran yang baik dan bagaimana membandingkan dengan serangkaian standar pengajaran. Kelima, manajemen yang berkaitan dengan bagaimana menjamin kualitas pengajaran bahasa yang telah dilaksanakan, bagaimana membuatnya menjadi lebih baik, dan standar apa yang harus diaplikasikan. Ke enam, garansi meliputi bagaimana mengandalkan kualitas dari sebuah aktifitas pengajaran bahasa.
kurikulum merdeka menjamin kualitas pengajaran bahasa khususnya bahasa Inggris dengan fokus terhadap materi yang esensial sehingga terdapat waktu untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti sekarang lagi di gaung gaungkan literasi dan numerasi. sehingga guru dapat fleksibel melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan peserta didik sehingga dapat tercapainya suatu tujuan pembelajaran
Keunggulan dari kurikulum merdeka adalah lebih fokus dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. misalnya materinya dirancang lebih sederhana dan lebih mendalam, termasuk memberikan kemerdekaan bagi satuan pendidikan dalam mengembangkannya, serta mampu menghadirkan sistem pembelajaran yang relevan dan lebih interaktif. (*)
Penulis adalah Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo












Discussion about this post