Gorontalopost.id – Pelarian Jenita Esther Tambuwun alias They selama empat tahun menjadi buronan Kejaksaan Negeri Kota Gorontalo berakhir sudah.
Ini setelah terpidana kasus narkotika dan obat-obatan terlarang atau Narkoba itu dibekuk Tim Tangkap Buron (Tabur) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Gorontalo di Kelurahan Teling Atas, kecamatan Wanea, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (8/11/2022).
Kepala Seksi penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Gorontalo, Dadang M. Djafar kepada wartawan mengatakan, penagkapan terhadap They dilakukan sekitar pukul 12.00 WITA.
Bermula ketika They merupakan terpidana kasus tindak pidana Narkotika yang diputus PN Gorontalo, dengan putusan nomor 269/Pid.sus/2017/PN.Gto tanggal 12 April 2018. Dalam amar putusan Majelis Hakim menjatuhkan pidana penjara selama satu tahun kepada They.
Dalam amar putusan juga, memerintahkan terdakwa menjalani pengobatan dan perawatan melalui rehabilitasi medis dan sosial di Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Sulawesi Utara selama satu tahun yang diperhitungkan dengan masa pidana yang dijatuhkan.
Atas dasar putusan itu maka Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah melakukan pemanggilan secara patut kepada terpidana untuk pelaksanaan pidananya. Sayangnya terpidana They tidak juga memenuhi panggilan tersebut tanpa alasan yang jelas, bahkan tidak diketahui lagi keberadaannya.
Atas permohonan dari Kejaksaan Negeri Kota Goronatalo kepada Kejati, maka Kajati Gorontalo Haruna, S.H., M.H. memerintahkan Tim Tabur melakukan pencarian terhadap terpidana Ethey.
Tim yang dipimpin oleh Koordinator Hendi Arifin, didampingi oleh Kasi A, I Dewa Ketut Agung Iudara, SH, Kasi E Norvina A.Anggowa, serta dibantu oleh tim intelijen Kejati Sulut dan Tim Intelijen Kejari Manado itu berhasil melacak keberadaan They, yang saat itu berada di kediamannya Kelurahan Teling Atas, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Sulut. Saat ditemukan, They yang tengah bersama keluargannya tak bisa berkutik.
Pada saat diamankan terpidana Ethey kooperatif, oleh karena tim tabur Kejati Gorontalo, dan tim intelijen Kejati Sulut melakukan langkah-langkah persuasif agar terpidana bersedia melaksanakan eksekusi putusan PN Gorontalo.
“Alhamdulilah sekitar pukul 12.25 WITA Tim Tabur Kejati Gorontalo, tim intelijen Kejati Sulut dan Jaksa P-48 membawa terpidana ke RS Bhayangkara Polda Sulut untuk pelaksanaan eksekusi, dan bahkan langsung menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan, kelengkapan administrasi eksekusi,”tegas Dadang.
Lebih lanjut Dadang menambahkan, hingga saat ini Tim Tabur Kejaksaan Tinggi Gorontalo telah berhasil mengamankan sembilan orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang atau DPO.
“Melalui program Tabur (Tangkap Buron) Kejaksaan, kami menghimbau kembali kepada seluruh DPO Kejaksaan untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Karena sekali lagi kami tegaskan bahwa tidak ada tempat yang aman bagi para buronan,” tandas mantan Kasi Pidsus Kejari Limboto tahun 2007 ini. (roy).










Discussion about this post