Gorontalopost.id – Warga di Desa Keramat, Kecamatan Mananggu, Boalemo, dibuat geger dengan ditemukannya seorang penjaga tambak, dengan kondisi tak bernyawa, di dalam Pondok Tambak Bayalo.
Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, pada Sabtu (22/10), sekitar pukul 20.00 Wita, korban yang diketahui bernama Mansyur (45), warga Dusun Batara, Desa Palambane, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, sedang duduk bercerita dengan rekannya yang bernama Tamrin (50), warga Dusun Labuang Desa Laliko, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar).
Keduanya pada saat itu sedang berdiskusi di depan Pondok Tambak Tambak Bayalo, yang tidak lain merupakan tempat tinggal yang disediakan oleh Bumdes Keramat untuk keduanya. Pada pukul 21.00 Wita, keduanya memasuki kamar mereka masing-masing untuk istirahat.
Pada keesokan harinya, Ahad (23/10) kemarin, sekitar pukul 06.00 Wita, Tamrin bangun tidur dan pergi membuka air tambak dan langsung mandi serta memasak. Saat itu kondisi kamar Mansyur masih dalam keadaan tertutup.
Pada Pukul 10.00 Wita, Tamrin duduk di depan pondok sambil membuat gagang parang. Seketika itu, datang Darman Ali (60), warga Dusun II Molonuhuwa, Desa Keramat, yang menanyakan Mansyur.
Darman kemudian mengetuk pintu kamar serta menghubunginya lewat seluler Mansyur, akan tetapi tidak ada jawaban. Melihat kondisi itu, Tamrin memanjat ke dalam kamar. Setelah memanjat dan berada di dalam kamar, Tamrin menemukan Masyur sedang dalam posisi tidur. Ketika kakinya disentuh, ternyata sudah dalam kondisi kaku, ternyata Mansyur sudah tidak bernyawa.
Saat itu juga Tamrin langsung membuka pintu kamar dan berteriak minta tolong. Beberapa saat kemudian, warga dan anggota Polsek Mananggu mendatangi lokasi, dan membawanya ke Puskesmas Mananggu untuk dilakukan visum.
Kapolsek Mananggu, Ipda Maksensius Buluati,S.H, mengatakan, korban merupakan teknisi yang bekerja di Tambak Bayalo kurang lebih lima bulan, dan tinggal di pondok tersebut.
“Korban diajak oleh Kades Keramat untuk bekerja di lokasi tersebut. Pada saat itu, korban sudah ditemukan oleh rekannya dalam kondisi telah meninggal dunia,” ujarnya.
Lanjut kata Ipda Maksen, dari keterangan dokter, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan tidak ada satu pun yang sedang bermasalah dengan korban.
“Kami pun telah menghubungi pihak keluarga dan mereka menolak untuk dilakukan autopsi. Oleh karena itu, kami membantu pihak keluarga, untuk mengantarkan jenazah korban ke Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, untuk kemudian dikebumikan,” pungkasnya. (kif)











Discussion about this post