logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Disway

Catatan Makcomblang

Lukman Husain by Lukman Husain
Monday, 29 August 2022
in Disway
0
Bencana Sapura

DISWAY

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Related Post

Rahmanullah Lakanwal

Airmata Ira

Nikmat Karina

Kopi (K)Mojang

Oleh

Dahlan Iskan

ANDA sudah kenal orang ini. Di kolom komentator Disway ia selalu menggunakan nama ini: Everyday Mandarin.
Setiap saya menulis soal Taiwan, Everyday Mandarin pasti berkomentar. Sampai suatu saat ia menulis: saya sudah membeli tiket ke Taiwan. “Kalau boleh saya akan melaporkan perjalanan saya ke Taiwan,” tulisnya.
Saya pun minta tolong admin. Agar dilacak siapa Everyday itu. Ternyata ia alumnus Taiwan. Lalu punya bisnis terkait Taiwan: mengurus siapa pun yang ingin belajar di Taiwan.
Nama asli Everyday adalah Alfonso Indra Wijaya. Ia punya pekerjaan lain yang tidak kalah larisnya: menjadi makcomblang. Orang Taiwan yang ingin mencari istri di Indonesia bisa lewat dirinya.
Sudah lebih 200 pasang berhasil ia perjodohkan. Salah satu pekerjaan beratnya: meyakinkan mertua. Baik yang di Indonesia maupun yang di Taiwan.
Sudah 2,5 tahun Everyday tidak ke Taiwan. Pandemi menjadi penghalangnya. Maka ketika Taiwan membuka diri lagi, Everyday merasa hidup lagi.
Ini, seperti yang ia janjikan, adalah laporannya dari Taiwan:

***
Para penumpang, kita telah mendarat di Taiwan Taoyuan International Airport. Begitu pengumuman dari pramugari maskapai China Airlines mengumumkan.
Senang dan lega. Senang karena butuh 2,5 tahun untuk bisa tiba kembali di Taiwan. Padahal jaraknya cuma 4,5 jam naik pesawat. Pandemi menghentikan banyak hal. Lega karena tak perlu tes PCR lagi untuk ke Taiwan. Peraturan baru ini berlaku sejak 15 Agustus 2022 lalu.
Hari sudah malam. Pukul 21.30 waktu setempat. Pesawat penuh dengan penumpang. Pebisnis, pelajar, pekerja migran, dan kunjungan keluarga. Tumplek jadi satu. Belum ada turis. Belum diizinkan.
Tak ada lagi jaga jarak di kursi pesawat. Semua sudah tak sabar ingin segera keluar pesawat. Suasana di dalam pesawat masih persis seperti sebelum 2,5 tahun lalu. Bahkan kita masih disuguhi nasi. Bedanya, hanya pramugari memakai pakaian pelindung tambahan. Mereka dan kita semua masih memakai masker.
Saat antre keluar pesawat, saya sempat mengobrol dengan 2 orang pramugari. Mereka pun meladeni obrolan. Tanpa ragu. Tanpa khawatir tertular virus. Dan saya baru tahu:  ternyata para pramugari itu belum keluar dari pesawat sejak pagi. Sejak berangkat dari Taiwan ke Jakarta.
Pesawat itu berangkat dari Taiwan Taoyuan International Airport (boleh disebut Taipei) di pagi hari. Tiba di Jakarta sore. Selama di Jakarta semua awak tidak keluar dari pesawat. Sorenya langsung bertugas kembali melayani penumpang dari Jakarta ke Taipei. Berarti seharian penuh,14 jam, mereka tinggal di pesawat. Letih, sudah pasti. Tapi tetap ramah dan senyum. Kelihatan dari matanya. Xie xie, xiao jie.
Begitu di ujung garbarata, rombongan dari Everyday Mandarin, para mahasiswa, langsung disergap berbagai prosedur keimigrasian dan kesehatan.
Semua orang yang tiba dari luar Taiwan masih wajib mengikuti aturan masa karantina: 3 hari ditambah 4 hari.
Artinya 3 hari pertama benar-benar diisolasi. Tidak boleh keluar kamar karantina. Dan 4 hari berikutnya sudah agak longgar tapi tidak boleh ke tempat keramaian.
Di hari ke-4, pagi hari, wajib tes antigen. Dilakukan sendiri. Itu jika Anda ingin keluar kamar. Dua perangkat tes antigen diberikan gratis saat di bandara.
Setelah penumpang melewati petugas imigrasi kedatangan, visa dicap. Lolos. Artinya 100 persen boleh masuk ke Taiwan. Tinggal ambil bagasi.
Memang, setelah ambil bagasi itu masih harus tes PCR. Tapi tidak pakai colok hidung. Tes PCR-nya beda. Namanya PCR Saliva. Hanya dengan air liur. Kita cukup meludah –bisa dilakukan semua orang dewasa dan anak-anak yang sehat– di wadah plastik kecil.
Anda bisa keluar dari bandara tanpa menunggu hasil tes PCR itu. Itu hanya untuk catatan petugas. Toh kalau hasilnya positif petugas sudah tahu alamat dan nomor telepon Anda.
Tes PCR selesai. Anda bisa langsung antre taksi. Antrenya rapi. Ada juga anggota rombongan yang antre mencong-mencong khas Indonesia. Mereka ditegur petugas bandara.
Untuk naik taksi maksimal 2 orang per taxi. Boleh 3 orang jika ada anak di bawah umur. Kursi sebelah sopir taksi dilarang diduduki. Jaga jarak, alasannya. Ternyata beda dengan aturan di pesawat.
Taksi meluncur hingga tiba di Taipei. Ke apartemen keluarga saya. Persis di tengah kota Taipei. Sepelemparan batu dari stasiun MRT Shandao Temple. Bahkan saya bisa melihat atap stasiunnya dari balkon apartemen.
Rombongan pelajar yang saya bawa wajib tinggal di hotel karantina. Hotel yang harus terdaftar di pemerintah. Pelajar yang tiba di Taiwan tidak boleh tinggal di rumah keluarga atau teman.
Karantina total ini selama 3 hari. Untungnya saya tetap bisa bekerja, WFA (Work from Apartment, Anywhere).
Tiap pagi kita ditelepon oleh Pusat Komando Epidemi Taiwan (CECC). Itu telepon mesin. Bunyinya ”Tekan 1 jika Anda sehat. Tekan 2 jika kurang sehat”.
Selama karantina kita harus lapor keadaan dan suhu tubuh. Setiap hari.
Selain ditelepon, juga bisa via SMS. Atau juga bisa lapor via LINE.
Lega rasanya. Karena besok mulai masuk hari ke-4 masa karantina. Besok saya mau keluar kamar. Tentu tidak boleh ke keramaian atau saya akan didenda puluhan juta rupiah.
Salam,
Alfonso Indra Wijaya
Dari Taipei, Taiwan. (*)

Tags: Dahlan IskanDisway

Related Posts

--

Rahmanullah Lakanwal

Tuesday, 2 December 2025
Mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi-Istimewa-

Airmata Ira

Monday, 24 November 2025
--

Nikmat Karina

Tuesday, 18 November 2025
Kopi (K)Mojang

Kopi (K)Mojang

Monday, 17 November 2025
Hemat Syarikah

Hemat Syarikah

Thursday, 13 November 2025
Angsa Hitam

Angsa Hitam

Wednesday, 12 November 2025
Next Post
Harga Jual Beras Tergantung Kualitas, Panen Raya, Satu Pantango Bisa Untung Rp 2,5 Juta

Harga Jual Beras Tergantung Kualitas, Panen Raya, Satu Pantango Bisa Untung Rp 2,5 Juta

Discussion about this post

Rekomendasi

Seorang buruh ditemukan sudah meninggal dunia di lokasi perusahaan yang ada di wilayah Bone Bolango, dan langsung dibawa oleh pihak Kepolisian ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.

Seorang Buruh Ditemukan Tak Bernyawa, Sempat Mengeluh Pusing dan Muntah, Keluarga Tolak Autopsi

Tuesday, 2 December 2025
Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Kepala Kantor Perwakilan LPS III, Fuad Zaen dan Deputi Kepala Kantor Perwakilan LPS III Deputi bersama para media dalam kegiatan Meet Up, di Aston Gorontalo, Senin (1/1/2025).

LPS Tekankan Pentingnya Penjaminan Simpanan bagi Masyarakat

Monday, 1 December 2025
ILustrasi

Dandes Dataran Hijau Diduga Diselewengkan, Dugaan Pengadaan SHS Fiktif, Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Monday, 13 January 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Seorang Buruh Ditemukan Tak Bernyawa, Sempat Mengeluh Pusing dan Muntah, Keluarga Tolak Autopsi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.