Gorontalopost.id – Masyarakat petani saat ini, terutama untuk para petani jagung merasa resah dengan kondisi yang merek alami, terutama untuk hasil panen mereka yang anjlok dan yang paling parah, hasil produksi mereka tidak mampu menutupi biaya produksi yang selama ini mereka keluarkan, mulai dari pembersihan lahan, penanaman bahkan pemeliharaan.
Olehnya pada Senin (15/8) kemarin, warga desa Bubode Kecamatan Tomilito mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) untuk menyampaikan nasib mereka dan kekhawatiran yang mereka rasakan.
Ada masyarakat yang diwakili oleh Nicolas warga Desa Bubode, Kecamatan Tomilito, ini mengaku resah, bahwa harga jual hasil panen mereka terutama jagung ini tidak bisa menutupi biaya produksi. “Jadi kondisi sekarang ini adalah ancaman bagi mereka, belum lagi untuk biaya produksi yang terhutang, di angka Normal saja, atau diangka penjualan dibawah Rp.3 ribu per kilo dari harga petani tidak bisa menutupi” ungkap Wakil Ketua Komisi 1, Matran Lasunte usai menerima aspirasi petani tersebut.
Dalam penyampaian petani kata Matran, para petani mengaku hasil panen merek tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. “Apalagi hitungan hasil dari perhitungan para petani, tidak sesuai ekspektasi. Misalkan disatu hektar perhitungannya bisa sampai 7-8 ton per hektar. Ternyata hasilnya hanya bisa sampai 4-5 ton per hektar” terang Matran.
Secara umum, hasil pertaniannya berkurang dan harganya juga anjlok, “Nah dia (Nicholas) datang ke DPRD mengadukan hal tersebut” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Matran kemudian menyampaikan kepada petani tersebut bahwa pemerintah bersama DPRD akan membangun skema yang bagaiman caranya ada satu landasan hukum yang kita bisa pakai untuk subsidi. “Atau ada langkah-langkah lain yang boleh diambil, jadi sekarang ini yang kita ketahui ada subsidi benih dan pupuk. Nah masih ada juga yang lain seperti obat-obatan juga masih bisa dapat subsidi” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa ada juga langkah-langkah lain yang boleh diambil. Matran menegaskan bahwa sekarang ini yang diketahui pihaknya ada subsidi benih dan pupuk. Nah masih ada juga yang lain seperti obat-obatan juga masih bisa dapat subsidi. “Atau subsidi harga, tentunya itu memiliki landasan hukum terutama perda itu harus dilakukan, untuk itu DPRD dan Pemda akan turun langsung ke lapangan bertemu dengan masyarakat di desa itu.
Kita akan kumpulkan bersama dengan pengusaha jagung jadi ada pengumpul jagung untuk membicarakan hal ini” tandasnya. (abk)













Discussion about this post