Gorontalopost.id — Perubahan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini Islam Terpadu (PAUD-IT) Lukmanul Hakim, terus melakukan pembenahan bukan hanya gedung sekolah saja tetapi juga mutu pendidikan menuju sekolah penggerak, apalagi tahun ini untuk PAUD-IT Lukmanul Hakim, Kepala Sekolah dan salah seorang guru dinyatakan lulus dalam ujian seleksi Program Sekolah Penggerak, tahun 2022.
Kepala Sekolah Hartati Polinggapo mengatakan, dengan program ekolah penggerak ini pun tentunya program pendidikan untuk anak-anak PAUD-IT Lukmanul Hakim merujuk pada program sekolah penggerak dengan kurikulum merdeka belajar dan Inilah yang akan kita terapkan dan pekan pertama ini kita fokus bagaimana anak-anak tidak merasa terbelenggu dengan kegiatan pembelajaran, biarlah mereka mengenal lingkungan baru dengan bebas, biarkan anak-anak memperlihatkan bakatnya masing-masing, karena anak ini beda-beda gaya belajarnya, ada yang kinestetik, ada yang visual, auditorik.
“Sebut saja ada anak yang lebih suka main balok dari pada menulis, itu artinya dirinya bila diasah lebih berbakat untuk berhitung dan kedepan menjadi arsitek,” ungkap Hartati. Hartati mengatakan, memang ini adalah hal yang baru dalam metode pembelajaran, termasuk hal baru untuk guru dan kami berharap, orang tua jangan mengira anak-anaknya hanya bermain, padahal dimerdeka belajar berikan mereka kebebasan untuk memilih apa yang mereka minati, sehingga kasat mata terlihat anak-anak bermain, padahal melalui permainan pun mereka sudah belajar.
Memang dengan kurikulum lama yakni kurikulum 13 udah tercantum kompotensi dasar indikator, dimana guru seolah-olah mengajarnya harus tercapai dikejar oleh kompotensi dasar, tetapi di merdeka belajar ini akan muncul kompotensi dasar apa yang akan dicapai anak, kita belum cantumkan hanya guru diminta lebih kreatif dan lincah serta observatif di kegiatan anak,” jelas Hartati.
Ia berharap, dengan kurikulum merdeka belajar ini peran semua bia berkolaborasi, baik guru dan juga orang tua dan intinya adalah komunikasi antar orangtua dan guru. “Apa yang lebih dominan dilakukan anak dirumah haru dikomunikasi dengan guru,” tandasnya. (Wie)











Discussion about this post