Gorontalopost.id – Pemerintah Provinsi Gorontalo menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat kurang mampu, di Desa Ayula Tilango, Kecamatan Bulango Selatan, Bone Bolango, Kamis (30/6).
Ada yang menarik dalam penyaluran bantuan itu, yakni kantong atau tas yang digunakan untuk mengisi bahan bantuan, masih menggunakan tas lama, atau tas yang betuliskan NKRI Peduli berwarna kuning dengan gambar Gubernur Rusli Habibie, dan Wakil Gubernur Idris Rahim. Padahal sejak mei lalu, Rusli-Idris sudah meletakkan jabatan mereka, dan digantikan Penjabat Gubernur Hamka Hendra Noer.
Penggunaan tas lama itu, mengundang perhatian warga, apalagi sempat di-upload di media sosial.
“Sepertinya mereka (OPD) belum bisa move on,” kata salah seorang warga yang namanya enggan untuk dikorankan.
Penggunaan tas bergambar Rusli-Idris dalam penyaluran bantuan bahan pokok oleh Pemprov Gorontalo itu dibenarkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Gorontalo, Sujono Antule.
Menurutnya, penggunaan tas yang masih bergambar Rusli-Idris bukan berarti pihaknya belum move on, dari kepemimpinan Rusli-Idris.
Sujono Antule mengatakan, alasan Dinsos masih menggunakan tas NKRI berwarna kuning itu, lantaran pengadaan tas sepaket dengan pengadaan bahan pokok yang dibantukan kepada rumah tangga penerima. Sehingga, lanjut dia, harus disalurkan bersamaan. “Kalau tidak disalurkan akan menjadi temuan BPK,” tegas Sujono.
Lagian, kata Sujono, penggunaan tas NKRI dalam penyaluran bantuan tersebut telah mendapat persetujuan dari Penjagub Hamka Hendra Noer. “Kita sudah minta telaah kepada beliau (Penjagub,red),” tegasnya lagi.
Sujono menjelaskan, sebenarnya penyaluran bantuan bahan pokok dengan menggunakan tas NKRI tuntas pada Mei 2022, sesuai dengan anggaran yang disetujui DPRD Provinsi Gorontalo. Hanya saja, lanjut Sujono, pihak ketiga sedikit mengalami kendala saat mengadakan barang, seperti perubahan harga bahan pokok. Diantaranya minyak goreng.
“Akibatnya, penyalurannya tertunda sampai dengan Juni ini, meski sudah kami upayakan untuk memacunya,” pungkas Sujono.(rwf)











Discussion about this post