Gorontalopost.id – Kapan tepatnya jalan Pontolo-Ombulodata dibangun itu tidak diketahui oleh Dinas PUPR Gorontalo Utara (Gorut). Namun jalan tersebut merupakan tambahan atau lanjutan dari jalan by pass yang dibangun pada era pemerintahan pertama Kabupaten Gorut saat Rusli Habibie mejadi Bupati Gorut pertama.
Oleh Kepala Dinas PUPR Gorut, Haris Latif, untuk kelanjutan pembangunannya akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2022 ini. Sebelumnya memang jalan tersebut pernah dikerjakakan, namun karena terkendala dengan anggaran, tidak dilanjutkan dan terlantar selama bertahun-tahun, sehingga kondisi jalan tersebut dipenuhi rumput liar dan juga dibeberapa bagian, timbunan pada jalan tersebut telah tergerus air, sehingga membuat lubang yang panjang, sehingga sulit untuk dilalui kendaraan roda 2 dan roda 4 keatas.
“Jalan pontolo itu satu paket, dan dokumennya masih ada review dari balai jalan, karena rencana jalan itu akan dialih statuskan, sehingga mereka juga meminta terkait dengan elevasinya itu sesuai dengan standar jalan nasional,” ungkapnya.
Untuk anggarannya kata Haris, yakni kurang lebih Rp 21 miliar, dengan panjang 1,6 kilometer. Itu sudah ada konstruksi, karena disitu akan di potong lagi, kemudian yang di bawah akan diangkat untuk mengurangi kemiringan.
“Karena itu hasil diskusi kita dengan balai jalan, sehingga di pontolo saat ini yang sering terjadi kesulitan kendaraan berat saat olah gerak ketika turun hujan,” jelasnya.
Nantinya kata Haris ketika jalan tersebut selesai dikerjakan, maka untuk kendaraan berat akan turun melalui jalur lama, dan untuk jalan yang baru itu, digunakan saat kendaraan berat akan naik, sehingga tidak akan mengganggu arus lalulintas.
“Sehingga ada 2 jalur yang naik dan turun supaya kontainer tidak terganggu ketika melintas. Kalau dari diskusi dengan balai kita tetap lewat sini, tetapi dengan syarat elevasinya itu sesuai standar jalan nasional. Nantinya akan ada anggaran kurang lebih Rp 60 miliar yang akan disiapkan untuk pembagunan jalan tersebut,” terangnya.
Haris menegaskan, jalan tersebut bukan sengaja dibiarkan, namun memang kendala utamanya adalah anggaran yang luar biasa dana yang dibutuhkan disitu.
“Jalan itu mulai dibuat setelah jabatan Rusli Habibie, karena jalan bypass masih dalam jabatan Rusli, karena ada pembebasan lahan. Setelah usai dilanjutkan oleh pak Indra Yasin dan jalan Pontolo dimulai pada saat Indra Yasin periode pertama,” ujarnya.
Haris juga sedikit menyesal ketika jalan tersebut terbengkalai, sehingga untuk mengalihkannya saat ini, banyak persyaratan yang harus dipenuhi.
“Padahal kalau dulu, pakai Permen PU untuk perubahan alih status masih yang lama, akan cepat perubahan alih status jalan itu. Karena permintaan yang dulu mudah, hanya buka lahan, tetapi tidak sempat. Nah, sekarang kita diminta untuk mengikuti elevasi yakni di atas turun 4 persen dan dibawah naik 3 persen” paparnya.
Namun yang pasti kata Haris, jalan tersebut akan segera dikerjakan dan dapat dimanfaatkan tahun ini juga.
“Rencananya jalan tersebut akan dialihkan menjadi jalan nasional, sehingga untuk kwalitas jalannya juga harus mengikuti kwalitas nsional dan untuk dokumennya masih sementara dikaji di Balai Jalan” pungkasnya. (abk)











Discussion about this post