Gorontalopost.id – Tepat pukul 06.00 Wita, Rabu (8/6) kemarin, warga Kecamatan Marisa kembali dikejutkan oleh peristiwa didapatinya Wendi Candra alias Ko Abeng warga Desa Sei Putih Timur, Kecamatan Medan Petisah, Medan, Sumatera Utara, dalam kondisi tak bernyawa. Sontak, warga di sekitar langsung beramai-ramai mendatangi salah satu rumah di Perumahan Marisa indah itu.
Dari informasi yang dirangkum, tewasnya Ko Abeng pertama kali diketahui oleh rekan kerjanya Tanto Setiawan alias Ko Jopin yang tinggal bersama pria kelahiran Medan itu di salah satu Perumahan yang berada tepat di kompleks perkantoran Block Plan.
Ko jopin yang mendapati rekan kerjanya sedang terbujur kaku dengan mengeluarkan darah dari hidung langsung menghubungi Maya yang sempat bersama Ko Abeng sebelum kemudian ditemukan tak bernyawa. Beberapa jam sebelum menghembuskan nafas terakhir, sekira pukul 03.00 Wita, Maya bersama dua rekan lainya memang sempat mendatangi perumahan tempat tinggal Ko Abeng untuk mengobrol.
Namun sekira setengah jam mengobrol bersama, Maya dan dua rekannya pun pulang kerumah untuk beristirahat. Baru pada pukul 06.00 Wita, Maya pun kaget karena dikabari Ko Jopin tentang kondisi Ko Abeng yang sudah terbujur kaku di didepan kamarnya.
Segera, Maya pun langsung mendatangi perumahan yang berada di kompleks Block Plan itu. Mendengar laporan warga, petugas pun langsung mendatangi tempat kejadian perkara dan mengevakuasi korban ke RSUD Bumi Panua.
Maya menyebutkan, sebelum akhirnya dikabarkan meninggal dunia, Ko Abeng sempat meminta Maya untuk membuatkan susu hangat karena sedang merasa tidak enak badan. Namun dirinya tak menaruh curiga atau ber firasat buruk bahwa permintaan itu akan menjadi permintaan terakhir pria kelahiran Medan, 1984 itu.
“Beberapa hari lalu juga Ko ini semacam kase tanda. Tapi torang tidak tahu. Dia bilang kalau dia tidak hubungi saya lagi, berarti dia sudah meninggal dunia,” ungkap Maya menirukan perkataan Ko Abeng.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pohuwato, Ipti Arei Yos,S.I.K.,MP, menjelaskan, bahwa pihaknya tidak bisa memastikan penyebab pasti meninggalnya warga Medan itu, pasalnya keluarga Ko Abeng menolak untuk dilakukan autopsi.
Hanya saja, dari keterangan beberapa rekan kerja, yang bersangkutan pernah mengalami kecelakaan pada pekan kemarin yang sampai saat ini bekas memar dan lebam akibat kecelakaan itu masih dirasakan korban.
“Keluarga menolak untuk di autopsi, jadi kita tidak lakukan autopsi. Cuma memang dari rekan-rekannya yang tinggal serumah sampaikan memang pada pekan lalu yang bersangkutan mengalami kecelakaan, setelah itu tadi malam yang bersangkutan minta tolong untuk dibelikan susu kaleng.
Yang akan disiram dilukanya yang memar dan sudah membiru. Setelah itu dia tidur, pagi ditemukan sama temannya sudah meninggal. Kondisi terlentang terbujur kaku dan hidung keluar darah,” ungkap Iptu Arie.
Jelasnya lagi, pihaknya tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan dari tubuh Ko Abeng. Pihak keluarga pun kata mantan Kanit II Sat Narkoba Polres Cilegon itu, meminta jasad Ko Abeng untuk segera diterbangkan ke Medan untuk kemudian disemayamkan.
“Tidak ditemukan barang bukti. Jadi indikasinya meninggal karena sakit. Juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, hanya bekas luka kecelakaan,” pungkasnya. (ryn)
Comment