Ngopi Bareng, Literasi Media ala KPID Gorontalo 

GORONTALO – GP – Usai salat tarawih di Masjid At-Taubah, Kelurahan Wumialo, Kota Gorontalo, Jumat (15/4) malam, tampak berbeda. Di halaman masjid, terpasang tenda-tenda dan tempat duduk, lengkap kacang dan pisang. Para jamaah juga tak langsung kembali ke rumah. Disajikan pula kopi dengan beragam varian rasa.

Di tempat ini, berlangsung Literasi Media yang digagas Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Gorontalo. Literasi media yang berlangsung dalam suasana ramadan ini, dikemas dalam bentuk ngobrol perkara iman atau ‘ngopi bareng’. Turut dihadiri Ketua Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, DR. A.W Thalib, dan Kepala LPP TVRI Gorontalo, Mohamad Ihsan. Ngopi bareng didahului dengan ceramah agama yang disampaikan, ustaz DR. Rahmat Jafar Lc.

Tema hoaks dan gibah menjadi materi ceramah yang disampaikan ustaz Rahmat Jafar. Sementara, Kepala LPP TVRI Gorontalo, memaparkan kesiapan televisi milik pemerintah itu, dalam menghadapi era transformasi digital. Seperti diketahui saat ini, Gorontalo sedang persiapan untuk analog switch off (ASO).

Ketua Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, A.W Thalib, apresiasi dengan literasi media yang digagas KPID Gorontalo yang bekerjasama dengan TVRI dan Takmir Masjid At-Tauba Wumialo. “Ini luar biasa, ini sebuah inovasi dan kreativitas KPID,”ujarnya. Menurut A.W Thalib, literasi media memang sangat penting, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait perkembangan media saat ini.

Politisi PPP ini menyebutkan, saat ini sedang tahap ASO, mulai 1 Mei 2022 siaran analog semua dimatikan, dan diganti dengan siaran digital. “Yang televisinya sudah smart itu sudah bisa terima siaran digital. Tapi yang masih televisi dulu (tv tabung,red) itu harus dilengkapi alat yang namanya set top box (STB), STB itu dibagikan gratis oleh lembaga penyiaran, dan KPID nantinya ikut terlibat,”ujar AW Thalib.

Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan pentingnya peran KPID. Sesuai tugasnya, KPID mengawasi konten yang ada di televisi dan radio. “Media-media yang dibawah pengawasan KPID (televisi dan radio), konten-kontenya diawasi betul. Masyarakat harus menerima informasi yang benar dan bermanfaat, bukan hoaks seperti yang banyak beredar di medsos,”ujarnya.

Ketua KPID Provinsi Gorontalo, Safrin Saipi, mengatakan, literasi media damai Gorontaloku dengan konsep ‘ngopi berang’, merupakan kerja sama KPID, TVRI Gorontalo, dan Takmirul Masjid At Taubah Wumialo. Kegiatan ini digagas juga dirangkaikan dengan sosialisasi ASO, dan peran KPID dalam mengawal lembaga penyiaran yang ada di Gorontalo. “Kegiatanya sengaja kita kemas seperti ini, santai, tapi pesan yang disampaikan itu terterima dengan baik. Masyarakat harus tahu jika saat ini sedang transformasi siaran analog ke digital,”ujar Safrin Saipi. (tro)

Comment