Gorontalopost.id – Menjelang bulan suci Ramadan, harga jual daging ayam di Gorontalo mengalami kenaikan. Ini dikarenakan, sudah menjadi kebiasaan masyarakat, di mana pada saat sahur pertama, menu daging ayam menjadi pilihan utama.
Pantauan Gorontalo Post, dibeberapa pasar yang ada di Kota Gorontalo yakni Pasar Sentral, Pasar Rakyat Liluwo serta beberapa pasar lainnya, penjualan daging ayam mengalami peningkatan. Bahkan hal ini sudah terjadi kurang lebih dua pekan yang lalu.
Eki (43) salah satu pedagang daging ayam di Pasar Sentral mengatakan, harga daging ayam mulai naik sejak dua pekan lalu. Biasanya, harga daging ayam yang dijual per ekor harganya Rp 55 ribu. Namun saat ini, harga per ekor naik menjadi Rp 60 ribu hingga Rp 75 ribu. Tentunya hal ini disesuaikan dengan ukuran dari daging ayam itu sendiri.
“Untuk harga jual daging ayam ini, biasanya perusahaan yang menentukan. Meski demikian, setiap menjelang bulan suci Ramadan, harga ayam rata-rata mengalami kenaikan,” ungkapnya.
Hal senada pula dikatakan Dedi Yusuf (22). Disampaikannya, harga jual ayam pada hari-hari biasa yakni sekitar Rp 50 ribu per ekor. Saat ini, menjelang bulan suci Ramadan, harga daging ayam per ekor mencapai Rp 65 ribu dan bahkan Rp 75 ribu, sesuai dengan ukuran dari daging ayam tersebut.
“Alhamdulillah setiap harinya ada yang membeli daging ayam. Kemungkinan, pada saat malam sahur pertama, pembeli akan lebih meningkat lagi,” kata Dedi yang merupakan pedagang ayam di Pasar Tradisional Liluwo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo. (MAG-02/MAG-08/MAG-10)










Discussion about this post