Gorontalopost.id – Dukungan untuk Sandiaga Salahudin Uno menjadi Presiden pada Pilpres 2024 mendatang terus mengalir.
Gabungan milenial di 18 provinsi, mendeklarasikan agar miliader berdarah Gorontalo itu bisa kembali bertarung dan memenangkan Pilpres mendatang.
Deklarasi untuk Te Uti (sebutan untuk Sandiaga) itu berlangsung Agad (6/3). Agenda deklarasi dukungan para milenial yang tergabung dalam Teman Sandi itu dipusatkan di Hotel Arthama, Makassar, Sulawesi Selatan.
Namun, para milenial lain mendeklarasikan dukungan secara daring di Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur Kalimantan Tengah, NTT, Jambi, NTB, Sulawesi Barat, dan Sumatra Selatan.
Ketua Umum DPP Teman Sandi, Nurulina Nuha Amedyan menyebut kegiatan deklarasi kali ini sebagai langkah awal mengenalkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) di Indonesia.
“Kami berharap dapat mengenalkan Bapak Sandi kepada masyarakat luas,” ujar Nurlina dalam keterangan persnya, Senin (7/3). Nurulina mengatakan bahwa Sandiaga tergolong mulus dalam menjalankan arahan Jokowi.
Utamanya terus mendorong ekonomi kreatif bisa maju di Indonesia. Hal tersebut yang menjadi dasar milenial dari Teman Sandi mendukung politikus Gerindra tersebut bisa menjadi Capres 2024.
“Berkembangnya perekonomian Indonesia saat ini, tentunya tidak lepas dari kerja keras Bapak Sandi dalam membangun ekonomi yang kreatif, ” ujar Nurulina.
Ketua DPD Kota Makassar Teman Sandi, Unirma M. Taufik mengatakan pihaknya bukan organisasi yang eksklusif.
Semua pihak yang mempunyai visi mengenalkan sosok Sandiaga, bisa bergabung ke Teman Sandi.
“Teman Sandi terdiri dari golongan masyarakat, dengan begitu kita dapat menyatukan tujuan bersama untuk mengawal Pak Sandi,” beber Unirma.
Sukarelawan Teman Sandi tampak memberikan secara simbolis dua buah ponsel kepada siswa berprestasi setelah kegiatan deklarasi di Makassar.
Selain itu, sukarelawan Teman Sandi turut menyerahkan paket sembako kepada anak yatim piatu dari panti asuhan di Sulawesi Selatan. (ast/jpnn)












Discussion about this post