logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Disway

Truk 110 Tahun

Jitro Paputungan by Jitro Paputungan
Thursday, 30 December 2021
in Disway
0
Truk 110 Tahun
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Related Post

Rahmanullah Lakanwal

Airmata Ira

Nikmat Karina

Kopi (K)Mojang

Oleh:
Truk 110 Tahun

 

 

“Saya bukan pembunuh…” ujar terdakwa lirih. Ia berharap agar tidak dihukum berat.

Di persidangan itu ia terus menyesali diri, merasa bersalah dan kenapa tidak dirinya saja yang mati.

Senin pekan lalu ia dijatuhi hukuman 110 tahun penjara.

Itulah hukuman terberat untuk kecelakaan terbesar –setidaknya salah satunya.

Mengikuti cerita ini, saya teringat jalan tol pegunungan antara Boyolali-Semarang. Di kanan kiri jalan terlihat dibangun jalan darurat. Di beberapa tempat. Terutama di jalan tol yang lagi menurun tajam.

Jalan darurat itu berupa jalan pendek yang menanjak tajam. Yang di ujung jalan itu ada barikade. Setiap kendaraan yang masuk ke jalan menanjak itu pasti akan melambat dan akhirnya berhenti menabrak barikade tersebut.

Suatu kali, ketika mengemudi di jalur itu, teman di samping saya bertanya: jalan apa itu?

Ia anak muda. Lulusan Boston, Amerika. Ia lebih banyak hidup di kota. Ia tidak pernah berkendara di daerah-daerah pegunungan di Amerika.

Saya pun menjelaskan padanya: itulah jalan penyelamat. Kalau rem Anda blong, Anda harus mengarahkan kendaraan  masuk ke jalan darurat itu. Agar tidak menabrak kendaraan lain.

Dalam posisi jalan tol menurun kendaraan yang remnyablong akan melaju kian kencang. Apalagi kalau kendaraannya berat.

Saya pernah mengalami yang seperti itu. Yakni saat mengendarai Tucuxi–mobil listrik pertama saya itu– menuruni lereng Gunung Lawu sebelah timur. Remnyablong. Tucuxi kian laju. Tidak ada jalan darurat seperti di jalur Boyolali-Semarang. Saya pun melihat banyak orang di depan sana. Maka saya putuskan mendadak: membanting setir Tucuxi. Saya tabrakan mobil itu ke tebing berbatu. Biarlah saya sendiri yang celaka. Jangan orang banyak itu.

Kisah selebihnya Anda sudah tahu.

Hukuman 110 tahun penjara pekan lalu itu dijatuhkan akibat sopirnya mengabaikan jalan darurat seperti itu.

Saya akan meneruskan kisah ini. Bukan takut dianggap hanya bisa menulis pendek. Memang kisahnya sendiri  belum selesai. Janganlah  memperpendek tulisan kalau tidak bisa dipendekkan. Jangan pula memanjangkan tulisan kalau bisa ditulis pendek.

Yang dihukum 110 tahun itu baru berumur 26 tahun. Punya anak satu, masih kecil. Bahkan saat kecelakaan itu terjadi ia masih berumur 23 tahun.

Namanya: Rogel Aguilera-Mederos.

Ia berimigrasi ke Amerika dari Kuba. Ia ingin memperbaiki hidupnya yang susah di negara gagal itu. Ia memperoleh SIM komersial di Texas. Ia berhak mengemudikan truk cukup besar –18 ban. Semi-trailer.

Hari itu, Kamis sore tiga tahun lalu, Rogel mengangkut kayu 2×4 (5,8 cm x 10,16 cm). Rogel harus melewati jalan bebas hambatan Interstate 70. Itulah salah satu jalan utama yang membelah Amerika –dari pantai barat sampai pantai timur. Ijinkan saya sedikit emosional menuliskan I-70–saking seringnya mengemudikan mobil di jalur ini. Terutama di jalur Colorado-Kansas City.

Kecelakaan yang mengakibatkan hukuman 110 tahun itu terjadi di jalur tersebut. Truk yang dikemudikan Rogel melaju dari ketinggian Rocky Mountain ke arah timur – -ke arah Kansas. Sampai di dekat Denver –kota terbesar di Colorado– truk itu tidak terkendali.

Hari itu jalan bebas hambatan lagi macet –di dekat interchange Colorado Mill Parkway. Itu Kamis sore. Padat-padanya lalu-lintas. Truk yang dikemudikan Rogel menyasar mereka: 28 mobil tergilas. Termasuk truk yang lebih kecil. Empat orang tewas –salah satunya terbakar. Tujuh orang luka-luka. Rogel sendiri baik-baik saja.

Seorang ibu, juga lagi di kemacetan itu. Sambil menelepon anak putrinya sang ibu melirik spion mobilnyi. “Itu kok ada truk melaju kencang  dari belakang,” ujarnyi  mengenang kejadian sore itu. “Saya langsung meloncat keluar mobil,” ujarnyi pada harian Denver Post.

Dia selamat. Kejadian itu di depan matanyi. Bahkan, setelah keluar dari Truknya Rogelmenghampirinyi. Pinjam teleponnyi–untuk menelepon seseorang.

Menurut sang ibu Rogel terus menerus mengatakan bahwa ia harus segera keluar dari lokasi itu. “Saya tidak mau masuk penjara,” katanya seperti dikutip dalam kesaksian sang ibu.

Lokasi kecelakaan itu menjadi ibarat medan perang: teriakan histeris, bunyi ledakan, bubungan api, asap hitam, raung ambulans dan gotongan mayat terasa dominan.

Yuri menilai Roger bersalah: melakukan pembunuhan dengan mobil yang ia kendarai. Ia melanggar 27 pasal pidana.

“Menurut pasal-pasal yang dilanggar itu hukuman minimalnya 110 tahun,” ujar hakim di distrik Jefferson, bagian utara kota Denver. “Kalau saja saya punya wewenang untuk memperingan hukuman itu akan saya turunkan,” kata hakim Bruce Jones. “Tapi saya tidak punya wewenang itu,” tambahnya.

Nilai hukuman yang begitu berat ternyata justru melahirkan simpati pada Rogel. Sejak Senin pekan lalu muncul gerakan di medsos: petisi untuk meringankan hukumannya. Sampai kemarin sudah lebih 2,5 juta yang menandatangani petisi tersebut.

Gubernur Colorado mulai mengambil perhatian. Ia mengharapkan Rogel naik banding. Agar gubernur bisa menggunakan wewenangnya untuk meringankan hukuman itu.

Opini publik menyebut hukuman yang wajar adalah 20 tahun. Bahkan beberapa keluarga korban juga menyebut itu. “Ayah tercinta saya memang diambil dari saya. Ia telah menjauhkan sosok terbesar bagi saya. Tapi hukuman 110 itu berlebihan,” ujar Megan Harrison kepada Denver Post.

“Apa pun, tabrakan itu adalah kriminal. Bukan kecelakaan,” ujar Duane Bailey, saudara kandung korban, William Bailey. “Tapi saya juga tidak ingin ia dihukum seumur hidup,” katanya.

Empat yang meninggal di tabrakan massal itu adalah  Miguel Angel Lamas Arellano, 24; William Bailey, 67; Doyle Harrison, 61; and Stanley Politano, 69.

Rogel sendiri selalu menyesali kejadian itu. “Saya selalu bertanya kepada Tuhan, mengapa bukan saya saja yang mati. Mengapa saya hidup,” ujar Rogel kepada media di sana.

Rogel terus minta agar keluarga korban memaafkannya. “Saya bukan pembunuh. Saya sedih sekali. Sampai 4 orang meninggal dunia,” katanya.

Polisi menyimpulkan Rogel tidak sedang mabuk. Juga tidak minum alkohol sebelumnya. Ia juga tidak pernah melakukan tindak kriminal.

Tapi ada satu peristiwa yang memberatkan Rogel. Sekitar 8 Km sebelum kecelakaan itu ada jalan darurat. Mengapa Rogel tidak masuk ke jalan itu.

Dari rekaman banyak video –rupanya banyak pengendara yang mengabadikannya– truk yang dikemudikan Rogel sudah mencurigakan sejak sebelum jalan darurat itu.

Truk itu seperti hendak memasukinya, tapi batal. Lalu ke tengah lagi. Kian cepat. Jalan terus menurun. Tidak jauh setelah melewati jalan darurat itu ada sinyal digital yang melintang di atas jalan: Jalan masih akan lebih menurun lagi dan akan menikung.

Setelah itu lalu-lintas kian ramai –mendekati kota besar Denver. Truk terlihat masih  bisa pindah-pindah jalur untuk menghindari kecelakaan. Tapi di dekat interchange itu semua mobil berhenti. Macet. Hanya truk itu yang terus melaju.

25 April 2019.

Dijatuhi hukuman 12 Desember 2021.

Saya lupa menghitung ada berapa jalan darurat di sepanjang jalur tol  Boyolali-Semarang. Tapi saya akan selalu ingat manfaatnya. (*)

Tags: Catatan DahlanDahlan IskanDiswayTruk 110 Tahun

Related Posts

--

Rahmanullah Lakanwal

Tuesday, 2 December 2025
Mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi-Istimewa-

Airmata Ira

Monday, 24 November 2025
--

Nikmat Karina

Tuesday, 18 November 2025
Kopi (K)Mojang

Kopi (K)Mojang

Monday, 17 November 2025
Hemat Syarikah

Hemat Syarikah

Thursday, 13 November 2025
Angsa Hitam

Angsa Hitam

Wednesday, 12 November 2025
Next Post
Tak Sadar CCTV, Pelaku Pencurian Panik Aksinya Terekam

Tabrak Lari Terhadap Dua Pasangan Sejoli, Pelakunya Ternyata...

Discussion about this post

Rekomendasi

Seorang buruh ditemukan sudah meninggal dunia di lokasi perusahaan yang ada di wilayah Bone Bolango, dan langsung dibawa oleh pihak Kepolisian ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.

Seorang Buruh Ditemukan Tak Bernyawa, Sempat Mengeluh Pusing dan Muntah, Keluarga Tolak Autopsi

Tuesday, 2 December 2025
Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Kepala Kantor Perwakilan LPS III, Fuad Zaen dan Deputi Kepala Kantor Perwakilan LPS III Deputi bersama para media dalam kegiatan Meet Up, di Aston Gorontalo, Senin (1/1/2025).

LPS Tekankan Pentingnya Penjaminan Simpanan bagi Masyarakat

Monday, 1 December 2025
ILustrasi

Dandes Dataran Hijau Diduga Diselewengkan, Dugaan Pengadaan SHS Fiktif, Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Monday, 13 January 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Seorang Buruh Ditemukan Tak Bernyawa, Sempat Mengeluh Pusing dan Muntah, Keluarga Tolak Autopsi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.