logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Persepsi

Hari Anak Nasional dan Komitmen Kita

Jitro Paputungan by Jitro Paputungan
Wednesday, 28 July 2021
in Persepsi
0
Guru, Insan Cendekia  dan Panggilan Pengabdian

Fory A Naway

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Oleh :
Fory Armin Naway

—-

Pada  23 Juli  2021 lalu , kita baru saja memperingati  Hari Anak Nasional (HAN). Tentu dalam benak setiap orang pasti muncul pertanyaan, apa yang menjadi landasan dan alasan utama peringatan  Hari Anak Nasional,  serta  apa yang telah dilakukan dan dimanifestasikan secara konkrit dalam kerangka memperingati Hari Anak Nasional tersebut. Pertanyaan ini mengandung makna dan jawaban secara substantif, bukan pada aspek yang lebih cenderung pada peringatan secara seremonial belaka.

Related Post

Gorontalo, Jangan “Lari” di Tempat

Guru Pejuang di Gorontalo

Senggol-Senggolan di Pemerintahan

Subjektivitas Penilaian Hasil Capaian Kinerja ASN: Kelalaian atau Sentimen ? 

Menurut sejarah, peringatan Hari Anak Nasional sebenarnya sudah tercetus sejak Kongres Wanita Indoensia (Kowani). Kowani sendiri tercetus sejak Kongres Perempuan Indonesia I pada 22 Desember 1928 atau 2 bulan setelah peristiwa Sumpah Pemuda.  Kowani selanjutnya diresmikan menjadi sebuah organisasi perempuan satu-satunya di Indonesia pada tahun 1946. Salah satu isu penting yang mencuat dalam setiap sidang atau rapat-rapat  KOWANI, adalah semangat untuk menggagas Hari Kanak-kanak Indonesia yang secara resmi ditetapkan dan  tercetus pada Sidang Kowani tahun 1951. (tirto.id, 23/7/2019).

Pada 1952 manifestasi dari semangat penetapan Hari Kanak-Kanak Nasional ditindaklanjuti dengan kegiatan Pekan Kanak-Kanak yang dihadiri langsung oleh Presiden Soekarno di Istana Merdeka Jakarta. Pada 1959, pemerintah akhirnya menetapkan tanggal 1-3 Juni sebagai tanggal peringatan Hari Anak Indonesia yang bersamaan dengan rangkaian peringatan Hari Anak Internasional pada 1 Juni. (Historia.id/ 22/7/2018). Namun penetapan itu mengalami perubahan setelah Kowani mengusulkan agar peringatan Hari Kanak-Kanak Indonesia ditetapkan pada setiap tanggal 6 Juni. Usulan itu merujuk pada hari Ulang tahun Presiden Soekarno  yang ketika itu dinilai selalu memberikan  perhatian khusus pada anak-anak Indonesia, sekaligus tidak terpaut jauh dengan Hari Anak Internasional yang diperingati setiap 1 Juni.

Meski demikian, pada era pemerintahan Presiden Soeharto, peringatan Hari Kanak-Kanak Indonesia sempat beberapa kali mengalami perubahan,  tidak melulu diperingati setiap tanggal 6 Juni atau bertepatan dengan Haul Bung Karno. Puncaknya pada 1984, Presiden Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor : 44/1984 bahwa Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli. Mengapa tanggal ini, hal itu diselaraskan dengan pengesahan Undang-Undang tentang Kesejahteraan Anak pada 23 Juli 1979. Sejak saat itulah, HAN diperingati setiap tanggal 23 Juli hingga sekarang.

Dari rentetan sejarah dan dinamika peringatan Hari Anak Nasional tersebut di atas, menunjukkan bahwa, semangat dan komitmen mewujudkan perlindungan terhadap anak Indonesia sudah tercetus semenjak pergerakan kemerdekaan yang dipelopori oleh kaum perempuan di negeri ini. Hal itu sekaligus memberikan pesan penting, bahwa anak-anak sebagai generasi penerus bangsa harus mendapat perhatian khusus, karena di tangan anak-anak inilah, masa depan dan nasib bangsa ini dipertaruhkan. Artinya, jika proses pengasuhan, pendidikan dan penggemblengan anak-anak Indonesia gagal, maka masa depan bangsa ini juga terancam.

Itulah sebabnya, peringatan HAN  dapat dimaknai sebagai bentuk dan wujud untuk membangkitkan kepedulian seluruh komponen bangsa terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal. Sasaran utamanya adalah mendorong keluarga menjadi “Lembaga pertama dan utama” dalam memberikan perlindungan kepada anak sehingga kelak  menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria berakhlak mulia dan cinta tanah air.

Itulah hakekat peringatan HAN, yakni membangkitkan kesadaran kolektif seluruh keluarga Indonesia, tidak sekadar memberi perhatian pada kebutuhan sandang dan pangan anak-anaknya semata, tapi juga memperhatikan aspek-aspek lainnya yang terkait dengan pendidikan, kesehatan, psikologis, mental  dan masa depan anak-anaknya. Termasuk di dalamnya melakukan perlindungan terhadap anak dari dampak buruk kehidupan sosial dan lingkungan sekitar yang tidak sehat bagi masa seorang anak.

Peran keluarga dengan demikian, menjadi instrumen penting yang menjadi rujukan seluruh elemen Indonesia yang darinya diharapkan akan lahir semangat dan komitmen perjuangan dan pengorbanan untuk mengasuh, membimbing dan mendidik anak-anaknya menjadi insan-inan yang sehat dan berkualitas. Keluarga yang berkualitas adalah embrio dari sebuah bangsa. Jika keluarga sukses mendidik anak-anaknya, maka negeri ini juga bakal menjadi negara besar yang berkualitas pula. Pemerintah dalam konteks ini hanya berperan sebagai fasilitator dan dinamisator yang diharapkan mampu memberikan sumbangsih keberhasilan setiap keluarga untuk memperbaiki kualitas kehidupan anak-anaknya agar tumbuh dan berkembang secara sehat dan berkualitas.

Bagaimanapun, semua berpulang kepada keluarga. Dunia yang pertama dikenal oleh seorang anak adalah lingkungan keluarga. Bahkan boleh disebut, karakter seorang anak, seorang remaja bahkan seorang dewasa sekalipun,  menjadi potret dan cermin keluarganya  secara menyeluruh. Sikap dan perilaku seseorang sebenarnya menjadi “indikator” penting untuk melihat ia berasal dari keluarga yang bagaimana. Karena “dari gejala Itulah dapat dilihat keaslian sumbernya berasal.

Dalam kerangka membangkitkan semangat dan komitmen mewujudkan anak Indonesia yang berkualitas, tidaklah berlebihan jika kita kembali merenung Puisi Kahlil Gibran yang sungguh penting untuk dimaknai oleh siapapun :

Anakmu bukanlah milikmu

Mereka adalah putra-putri sang hidup

Yang rindu akan dirinya sendiri

Mereka lahir lewat engkau

Tetapi bukan dari engkau

Mereka ada padamu, tetapi bukan milikmu

 

Berikanlah mereka kasih sayangmu

Namun jangan sodorokan pemikiranmu

Sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri

 

Patut kau berikan rumah bagi raganya

Namun tidak bagi jiwanya

Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan

Yang tiada dapat kau kunjungi

Sekalipun dalam mimpimu

 

               Engkau boleh berusaha menyerupai mereka

Namun jangan membuat mereka menyerupaimu

Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur

Ataupun tenggelam ke masa lampau

 

            Engkaulah busur asal anakmu

            Anak panah hidup, melesat pergi

Sang pemanah membidik sasaran keabadian

Dia merentangkanmu dengan kuasa-Nya

Hingga anak panah itu melesat jauhdan cepat

 

Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah

Sebab dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat 

Sebagaimana dikasihi-Nya pula busur yang mantap

 ***

Penulis Adalah :
Dosen FIP UNG dan Bunda PAUD Kab. Gorontalo

 

 

 

Tags: Bunda Paudfory nawayHari anak nasionalkabupaten gorontalopersepsiPKKPramuka

Related Posts

Basri Amin

Gorontalo, Jangan “Lari” di Tempat

Monday, 1 December 2025
M. Rezki Daud

Guru Pejuang di Gorontalo

Wednesday, 26 November 2025
Rohmansyah Djafar, SH., MH

Subjektivitas Penilaian Hasil Capaian Kinerja ASN: Kelalaian atau Sentimen ? 

Monday, 24 November 2025
Basri Amin

Senggol-Senggolan di Pemerintahan

Monday, 24 November 2025
Pariwisata Gorontalo: Potensi Ekonomi, Ancaman Ekologis, dan Risiko Greenwashing Tourism

Pariwisata Gorontalo: Potensi Ekonomi, Ancaman Ekologis, dan Risiko Greenwashing Tourism

Friday, 21 November 2025
Basri Amin

Pemimpin “Perahu” di Sulawesi

Monday, 17 November 2025
Next Post
Perunggu Cantika Suntikan Semangat untuk Erwin

Perunggu Cantika Suntikan Semangat untuk Erwin

Discussion about this post

Rekomendasi

Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Personel Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota mengamankan beberapa motor balap liar, Ahad (30/11). (F. Natharahman/ Gorontalo Post)

Balap Liar Resahkan Masyarakat, Satu Pengendara Kecelakaan, Polisi Amankan 10 Unit Kendaraan

Monday, 1 December 2025
Anggota DPRRI Rusli Habibie bersam Wagub Gorontalo Idah Syahidah RH. (Foto: dok pribadi/fb)

Rusli Habibie Ajak Sukseskan Gorontalo Half Marathon 2025, Beri Efek ke UMKM

Friday, 28 November 2025
ILustrasi

Dandes Dataran Hijau Diduga Diselewengkan, Dugaan Pengadaan SHS Fiktif, Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Monday, 13 January 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Dugaan Persetubuhan Anak Dibawah Umur, Oknum ASN Gorut Dibui

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.