logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Disway

Tupai King

Jitro Paputungan by Jitro Paputungan
Monday, 26 July 2021
in Disway
0
Tupai King
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Related Post

Rahmanullah Lakanwal

Airmata Ira

Nikmat Karina

Kopi (K)Mojang

Oleh:
Dahlan Iskan

—-

HARUSNYA bulan begini saya ke Malaysia: makan durian. Seperti dua tahun lalu. Sepuas-puasnya. Seenak-enaknya.

Ini lagi panen raya durian di sana. Harga lagi murah-murahnya. Bulan Juli adalah bulan durian di Malaysia.

Begitu pastinya siklus itu. Tidak ada penguasa di sana yang bisa bilang: sejak saya berkuasa durian bisa panen di bulan Juli.

Memang jualan durian di pinggir jalan kini dibatasi habis: sejak ada PPKM di sana. Tapi jaringan online segera menggantikannya. Harga pun tidak terlalu jatuh.

Black Thorn Rp 200.000

Musang King Rp 150.000

D24 Rp 75.000

Durian Kampung Rp 20.000

Memang kita tidak perlu lagi ke Malaysia. Kita sudah bisa beli Musang King di Jakarta: Rp 400.000.

Di Malaysia, Tuhan mengatur masa panen durian tidak bersamaan. Kawasan Penang, panen di bulan Mei, Johor di Juni, Pahang Juli, Kelantan Agustus.

Tahun lalu produksi durian Malaysia 300.000 metrik ton. Hampir 50 persennya diekspor ke Singapura. Yang 20 persen diekspor ke Tiongkok. Yang ke Singapura itu ujung-ujung ke Tiongkok juga –sebagian ke Indonesia.

Musim panen tahun ini harga tidak bisa lagi terlalu jatuh. Sudah ada 13 pabrik processing durian. Diambil daging beserta bijinya lalu dibekukan. Jumlah pabrik processing itu akan terus bertambah. “Yang sudah mendapat izin 33 perusahaan,” tukis The Star Malaysia. Bahkan sejak tahun lalu sudah diizinkan ekspor durian utuh –bersama kulitnya. Itu setelah ditemukan cara pengawetan durian utuh. Yakni didinginkan dengan nitrogen (Disway24 April 2021: Durian Nitrogen).

Durian memang andalan buah Malaysia. Lebih 40 persen buah di sana adalah durian. Baru nomor dua dan tiga, pisang dan nanas.

Luasan kebun durian di Malaysia mencapai 72.000 hektare. Itu sama dengan seluruh Singapura ditanami durian.

Melihat musim durian di Malaysia seperti itu sebenarnya kesempatan besar bagi kita. Yang musim duriannya November-Desember-Januari.

Pasar ekspor sudah dibentuk oleh Malaysia (dan Thailand). Kita tinggal menungganginya.

Suatu saat kelak. Kalau durian kita sudah meroket.

Harapan itu selalu ada. Beberapa orang sudah sangat serius terjun ke dunia durian. Mulai yang kecil seperti di Tegal itu: YantoSodri. Sampai yang besar seperti yang di Bangka itu: Djohan Aping.

Dan jangan lupa: Gusti Ngurah Wisna. Yang berhasil menyelamatkan kebun durian yang dirintis BUMN. Di Sukanegara, Sukabumi.

Hampir saja proyek buah tropis BUMN itu mengikuti masa jabatan kabinet. Sampai datanglah pengusaha Jakarta asal Bali itu.

Gusti kini lebih banyak menghabiskan waktunya di kebun durian. Real estatnya sudah ada yang mengurus. Lima rumah sakit besarnya sudah lancar. Tiga anaknya, semuanya, sekolah di Australia.

“Di kebun tidak ada Covid,” candanya.

Gusti sudah biasa naik mobil dari Jakarta ke Sukanegara. Lewat Puncak dan Cianjur. Lalu mengarah ke Sukabumi. Sebelum sampai Sukabumi naik ke selatan.

Di Sukanegara itu Gusti tidak hanya meneruskan yang sudah ditanam oleh BUMN. Juga mengembangkannya. Memodernisasikannya. Memperbanyak tanamannya. Menambah varietasnya.

Di kebun Sukanegara itu Gusti sudah memiliki 34.000 pohon durian.

Dari angka itu sebenarnya Gusti sudah mengalahkan Malaysia. Bahkan dunia. Tidak ada perorangan pengusaha durian di Malaysia yang punya pohon sebanyak itu.

Maka kalau saja ada 10 Gusti di Indonesia, jadilah kita raja durian. Mengalahkan Malaysia. Seperti Pak Harto mengalahkan Malaysia –di bidang kelapa sawit. Yang awalnya seperti mustahil –saking dominannya Malaysia di puncak kelapa sawit.

Gusti sudah pula memasuki teknologi budidaya. Durian di kebunnya mayoritas memang jenis montong. Tapi montong yang sudah dikoreksi. Sudah menjadi ”montong Indonesia”. Sudah dimasukkan unsur rasa baru di dalamnya. Termasuk unsur gas durian.

Jangan tanya saya: seperti apa rasa montong Indonesia itu –saya sendiri baru bisa menuliskannya.

Durian D24 juga sudah ditanam Gusti. Yang jenis itu sangat top di Malaysia. Hanya kalah pangkat dan harga. Maka mulai tahun ini, durian D24  diberi nama baru: Tupai King –nebeng sukses Musang King.

Tentu Gusti juga sudah menanam Musang King. Tidak main-main: 2.000 pohon. Hanya saja belum berbuah. Baru berumur 1 tahun. Setidaknya sudah ada harapan –yang lebih pasti dari harapan kapan Covid berakhir.(*)

Tags: Catatan DahlanDahlan IskanDiswayTupai King

Related Posts

--

Rahmanullah Lakanwal

Tuesday, 2 December 2025
Mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi-Istimewa-

Airmata Ira

Monday, 24 November 2025
--

Nikmat Karina

Tuesday, 18 November 2025
Kopi (K)Mojang

Kopi (K)Mojang

Monday, 17 November 2025
Hemat Syarikah

Hemat Syarikah

Thursday, 13 November 2025
Angsa Hitam

Angsa Hitam

Wednesday, 12 November 2025
Next Post
Budi Indonesia 1

Budi Indonesia 1

Discussion about this post

Rekomendasi

Seorang buruh ditemukan sudah meninggal dunia di lokasi perusahaan yang ada di wilayah Bone Bolango, dan langsung dibawa oleh pihak Kepolisian ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.

Seorang Buruh Ditemukan Tak Bernyawa, Sempat Mengeluh Pusing dan Muntah, Keluarga Tolak Autopsi

Tuesday, 2 December 2025
Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Kepala Kantor Perwakilan LPS III, Fuad Zaen dan Deputi Kepala Kantor Perwakilan LPS III Deputi bersama para media dalam kegiatan Meet Up, di Aston Gorontalo, Senin (1/1/2025).

LPS Tekankan Pentingnya Penjaminan Simpanan bagi Masyarakat

Monday, 1 December 2025
ILustrasi

Dandes Dataran Hijau Diduga Diselewengkan, Dugaan Pengadaan SHS Fiktif, Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Monday, 13 January 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Seorang Buruh Ditemukan Tak Bernyawa, Sempat Mengeluh Pusing dan Muntah, Keluarga Tolak Autopsi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.