Tiga Hari Mengapung, ABK Mina Maritim Asal Gorut Ditemukan di Sulteng

GORONTALO – GP- Satu dari empat Anak Buah Kapal (ABK) Ikan Mina Maritim 138 asal Kecamatan Gentuma Raya, Kabupaten Gorontalo utara (Gorut) yang hilang saat pergi melaut, akirnya berhasil ditemukan Senin dini hari, (19/7). Sayangnya, sudah hampir sepekan dilakukan pencarian, tiga korban lainnya keberadaannya masih misterius.

Informasi yang dihimpun Gorontalo Post, satu korban yang ditemukan itu yakni Febryanto Kohongi (30). Pria warga Kecamatan Bolangitang, Babupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) itu ditemukan dalam kondisi mengapung di tengah laut lepas selama kurang lebih tiga hari lamanya. Sebelumnya Eby bersama tiga rekannya yakni Wandy, Zul, Dade dinyatakan hilang saat melaut pada Jumat 16 Juli 2021. Eby baru ditemukan Senin (19/7) sekitar Pukul 06.45 Wita. Korban ditemukan di kawasan perairan laut Palele, oleh pihak Kapal Landeng Tongkang yang pada saat itu, melintas tidak jauh dari tempat mengapungnya korban. Saat ditemukan korban berenang sambil memegang pelampung berwarna oranye.

Dir Polairud Polda Gorontalo, KBP Saiful Alam SH, SIK, MH kepada wartawan koran ini mengungkapkan, Pers KP. XXIX-2-004 menerima laporan dari  masyarakat bahwa salah satu korban yang tenggelam di perairan sumalata yang berjumlah empat orang sudah di temukan dalam keadaan selamat. “Ya, korban ditemukan dan diselamatkan kapal Takbout di posisi perairan Sulteng tepatnya pada koordinat 20 mil dari pesisir pos tolinggula,”ujar KBP Saiful Alam. Lebih lanjut perwira tiga melati dipundaknya ini menambahkan, bahwa setelah menerima informasi itu, maka ABK pos Tolinggula menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama nelayan yang kebetulan pada saat itu berada di pos tolinggula.

Personel Polairud Polda Gorontalo membawa korban yang selamat ke pos Tolinggula untuk mendapatkan perawatan medis dari petugas kesehatan. Selanjutya telah dibawa pulang menuju ke kecamatan Gentuma Kabupaten Gorontalo utara menggunakan mobil. “Kalau untuk tiga korban lainnya hingga kini masih terus dilakukan pencarian oleh tim gabungan dari Polair, Basarnas maupun TNI Lanal,”tandasnya.

Terpisah Kepala Basarnas Provinsi Gorontalo, I Made Junetra mengatakan, hingga saat ini tim gabungan masih terus berusaha melakukan pencarian ketiga korban yang belum ditemukan tersebut. “Kami sementara melakukan pencarian di lokasi hilangnya 4 ABK Mina Maritim 138,” kata I Made Junetra. I Made Junetra menjelaskan, adapun kendala yang dialami tim pencarian hingga saat ini, adalah cuaca ekstrem. Tapi, hal itu tidak menghentikan upaya pencarian yang dilakukan tim gabungan. Pihaknya kata I Made terus berusaha mencari ketiga ABK tersebut.

Ia berharao semoga akan ada petunjuk keberadaan mereka dan ditemukan dalam keadaan sehat. Sememtara itu Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin membuat Posko Pencarian tiga nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Gentuma Raya. “TPI Gentuma Raya menjadi posko pencarian terhadap tiga nelayan/ABK yang hilang di perairan Sumalata Timur dekat Pulau Raja, 2 diantaranya merupakan warga Bolaang Mongondow Utara, dan keluarga mereka juga hadir dalam pertemuan tersebut,” kata Bupati. Tim SAR gabungan kata Bupati, baik itu dari Basarnas, Angkatan Laut, Polairud sudah bergabung di perairan Sumalata, sementara melakukan pencarian sejak Jumat kemarin.“Mudah-mudahan pencarian mereka bisa berhasil, kita doakan bisa mendapatkan mereka dalam keadaan selamat, ini juga harapan dan doa kita semua,” ujar Bupati.

Pemerintah Daerah lanjut Bupati, sudah mengajukan permohonan ijin ke Pemprov Gorontalo, untuk menjadikan kantor TPI Gentuma Raya, sebagai posko petugas gabungan. Sehingga nantinya, informasi terpusat di posko tersebut. Bupati berharap, keluarga tetap bersabar sambil berdoa agar tiga nelayan yang belum ditemukan bisa selamat. “Saya minta kepada keluarga, jangan menerima informasi dari yang tidak diketahui asalnya, kita pusatkan semuanya di TPI Gentuma Raya, informasinya akurat,” tutur Bupati. (roy)

Comment