GORONTALO – GP- Semenjak tradisi dakwah Jalanan digalakkan warga perbatasan Bone-Bolango-Kota Gorontalo di simpang empat Jalan Barito Kota Gorontalo. Tawuran antara warga maupun remaja di kedua wilayah itu telah berkurang, bahkan dipastikan sudah tidak ada lagi. Pada bulan suci ramadhan tahun ini, tradisi Dakwah Jalanan tersebut tetap dilaksanakan warga setempat.
Pantauan Gorontalo Post hingga hari ke enam ramadan Ahad (18/4/2021), barito berdakwa tetap menggema usai sholat subuh. Selain meningkatkan ibadah di bulan puasa, dakwah jalanan bertujuan untuk menyatukan warga dari aksi tawuran antar kampung, yang tahun-tahun sebelumnya kerap terjadi di persimpangan Barito ini.
Usai melaksanakan sholat subuh, warga di perbatasan Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango mendatangi simpang empat di Jalan Barito. Mereka sengaja memadati persimpangan ini untuk mendengarkan dakwah, yang disampaikan seorang penceramah. Yusdin Danial, panitia Barito Berdakwah mengatakan, dakwah jalanan atau barito berdakwah ini rutin dilaksanakan setiap hari selama bulan ramadhan, dan kegiatan ini sudah menjadi tradisi warga sejak tahun 1989 silam.
“Tujuannya untuk mempersatukan warga. Selain meningkatkan ibadah, kegiatan ini juga untuk mencegah tawuran antar warga yang sering terjadi ditahun-tahun sebelumnya,” kata Yusdin. Kegiatan ceramah yang dilaksanakan setiap hari selama bulan ramadhan ini, mendapat sambutan baik dari warga setempat.
“Alhamdulillah kami mendapat pencerahan setiap hari, usai mendengar ceramah. Dan Mubalig yang dihadirkan juga berbeda setiap harinya, sesuai dengan permintaan dari jamaah yang hadir,” kata Husen Indara, salah satu warga yang rutin hadir setiap hari dalam kegiatan ini.
Meskipun dakwah ini berlangsung di jalan, namun tidak mengganggu kendaraan yang melewati jalur di simpang empat Barito ini. Ceramah jalanan ini dilaksanakan selama satu jam dan selesai pada pukul tujuh pagi. Ustad Husni Idrus LC yang memberikan ceramah kemarin berpesan kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kerukunan antar sesama.
“Mari kita budayakan salam, karena itu merupakan keajaiban kita umat muslim ketika bertemu dengan orang lain. Salam merupakan doa bagi kita,”tandas Husni Idrus dalam ceramahnya. (roy)











Discussion about this post