Parkiran Kawasan Pertokoan Semrawut

GORONTALO,GP- Kawasan pertokoan di pusat Kota Gorontalo langganan terjadi kemacetan arus lalulintas. Hal ini buntut semrautnya parkiran kendaraan yang tidak menentu. Pantauan Gorontalo Post, salah satu titik yang paling parah kemacetan arus lalulintas yakni di pusat pertokoan ruas jalan Raja Eyato Kelurahan Biawao, Kota Selatan, Kota Gorontalo.

Di kawasan itu Becak Motor (Bentor) diparkir hingga memakan hampir separuh badan jalan. Padahal di kawasan itu intensitas kendaraan cukup padat, bahkan menjadi kawasan lalulintas yang dilalui truk kontainer. Kondisi serupa juga terjadi di kawasan ruas jalan Kalimantan Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Sejumlah kendaraan berupa roda dua, tiga, hingga roda empat diparkir sembarang di tepi jalan. Hal ini juga praktis memicu kemacetan arus lalulintas. Demikian pula di ruas Jl. Sulawesi, Kelurahan Dulomo Selatan, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo. Mobil yang seharusnya terparkir rapi, terlihat menepi ke dalam ruas tengah jalan yang menjadi poros utama kendaraan berlalu lintas, sehingga mengakibatkan kemacetan yang membuat pengendara lain terlambat untuk pergi ke tempat tujuan mereka.

Kepada Gorontalo Post, salah satu pengendara Rifai Kaliki (21) Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang mulai Gusar dan kesal dengan parkir liar sembarangan itu menegaskan, Ruas jalan seharusnya di Gunakan untuk lalu lintas pengendara umum bukan digunakan untuk parkir sembarang. Menurutnya, kejadian seperti ini sering terjadi berulang – ulang.

“Berulang-ulang kali, sampai pengendara banyak yang saling lempar perkataan kotor, bahkan sayapun sempat hampir saling senggol antar kendaraan lain karena jalan yang semakin sempit karena telah diisi oleh mobil dan motor yang sembarang parkir,” Tegasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Terminal dan Angkutan Hartono Hasan mengungkapkan, sebenarnya semua sudah diatur oleh Dinas Perhubungan untuk penataan dan lokasi parkir untuk setiap Toko-toko dan pusat keramaian lainnya, hanya saja pengendara begitu bebal, dilarangpun mereka pasti akan tetap melaksanakannya.

“Telah diatur, tentang Aturan parkir, hanya saja ketika ditindaki mereka pasti tetap melakukan hal yang sama bahkan sudah berapa kali himbauan, tapi tetap begitu saja, tapi saya tetap optimis, mereka seperti itu pastinya karena kebutuhan ekonomi keluarga,” Ujarnya. (tr-72)

Comment