Kota Masuk Nominasi Anugerah Parahita Ekapraya

GORONTALO, GP – Dukungan Pemerintah Kota Gorontalo terhadap program pengarus utamaan gender,  menjadi indikator penting penilaian Anugerah Parahita Ekapraya (APE) oleh kementerian  perlindungan perempuan dan anak tahun 2020. Tim ferivikator melakukan penjajakan terkait kebijakan dan implementasi program pendukung terwujudnya pengarus utamaan gender di kota  gorontalo.

Hertomo Heroe salah satu tim ferivikator penilaian APE meminta Pemerintah Kota Gorontalo untuk  mensinkronkan data dengan implementasi lapangan terkait dengan program pengarus utamaan gender.  Ia mengakui pemerintah Kota Gorontalo memiliki modal berupa semangat yang tinggi dalam  penilaian tersebut.

“Saya melihat Kota Gorontalo sangat siap dengan penilaian ini, namun tentunya kita akan melihat sajauh mana keseriusan Kota Gorontalo yang didukung dengan data dan implementasinya,” jelas Hartomo saat mendengarkan paparan Pemerintah Kota Gorontalo secara virtual, selasa (30/3).

Ada tujuh prasyarat pelaksanaan pengarus utamaan gender yang akan dinilai tim verifikasi penilaian APE. Indikator lainnya, juga akan melihat seberapa besar dukungan perencanaan dan penganggaran daerah terhadap responsif gender.

Sebelumnya Sekretaris Daerah Kota Gorontalo Ismail Madjid memaparkan berbagai kebijakan yang telah ditempuh untuk mendukung program PUG. Prosesnya, kata Ismail, dilakukan secara terencananya mulai dari penyusunan visi – misi hingga pelaksanaan program kerja. Didalam misi kota 2019-2024, secara jelas mengatur kesetaraan hak untuk memperoleh layanan  pendidikan, kesehatan serta pelayanan publik yang berkualitas dan terjangkau. Elemen pendukung lainnya adalah dengan membuat regulasi PUG baik peraturan daerah maupun peraturan Walikota (Perwako) Gorontalo.

Perwako mengatur PUG telah diterbitkan pemerintah kota gorontalo sejak tahun 2018, tentang rencana aksi PUG nomor 9. Belum termasuk program kolaborasi di setiap OPD. “Dari segi kelembagaan juga demikian, kita telah membentuk kelompok kerja menangani PUG, pembentukan vocal  point di semua OPD. Pokja ini dievaluasi secara rutin kemudian mendorong rencana aksi daerah”
ujarnya.

Berkat upaya itu, kesetaraan gender di Kota Gorontalo menunjukkan trend yang positif. Menurut ismail, jalannya pembangunan di Kota Gorontalo tidak lepas dari partisipasi peran kaum perempuan didalamnya.

Pernyataan yang sama disampaikan Walikota Gorontalo Marten Taha saat memberikan sambutan secara  virtual. Dikatakannya, pelibatan kaum perempuan ada disemua sektor. Misalnya, Marten mencontohkan penempatan jabatan di Pemerintahan Kota Gorontalo, porsi perempuan tidak kalah dengan kaum laki-laki, yakni 3 berbanding 1.

“Artinya kita memposisikan perempuan saat ini sama derajatnya dengan kaum laki-laki. Tidak ada lagi diskriminasi terhadap kaum hawa. Mereka adalah bagian dari suksesnya pelaksanaan pembangunan di Kota Gorontalo,” kata marten.(rwf)

Comment