BONBOL-GP – Badan kependudukan dan keluarga berencnaa nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo mensosialisasikan program pembangunan keluarga, kependuudkan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) bagi mitra kerja di Kabupaten Bone Bolango, Rabu (17/3). Kegiatan ini dibuka Wakil Bupati Bone Bolango (Bonbol), Dr.Merlan Uloli, dan dihadiri Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Dr.Hj. Nihayatul Wafiroh, serta perwakilan BKKBN RI, Nofrijal, SP,MA.
Wakil Bupati Bonbol, Merlan Uloli mengatakan, pihaknya mengapresiasi sosialisasi, advokasi dan KIE program Bangga Kencana di Bonbol. Ia menyebut siap berkolaborasi dengan BKKBN untuk mensukseskan program yang ujungnya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga itu. “Kami punya kader KB yang menggerakan program bangga kencana, 726 orang PPKBD, dan 54 penyuluh KB (pns + non pns), tersebar di 165 desa,”ujar Merlan Uloli.
Jumlah itu, kata dia, masih belum cukup sebab kondisi Bonbol yang luar, dan ada beberapa daerah terpencil. Lebih lanjut Merlan mengatakan, program Bangga Kencana yang dijalankan para kader KB dan penyuluh, tak saja mengendalikan kependudukan, tapi punya tujuan meningkatkan kesejateraan keluarga, mewujudkan keluarga kecil yang bahagia, sehat, sejahtera. “Apa yang dikerjakan ini, strategis bagi negara kita, apalagi tugas baru BKKBN untuk melakukan pencegahan stunting.
Saya optmis kerja kerjas penyuluh kb, bisa mencapai itu,”terang Merlan Uloli. Ia juga menilai tepat program Bangga Kencana yang fokus pada keluarga, sebab menurutnya keluarga adalah madrasah yang menjadikannya tiang negara. “Keluarga berkualitas, Indonesia akan berkualitas dan sejahtera,”tandas Merlan Uloli.
Sementara itu, Wakil Ketua komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, mengatakan, kependudukan menjadi urusan strategis negara. Menurutnya, kualitas penduduk sangat menentukan kemajuan negara. Ia mencontohkan, sepasang suami-istri, yang harusnya hanya mampu secara ekonomi mengurusi dua anak, namun memaksakan lima anak. “Jadinya kelima anak ini hanya sampai pendidikan SD. (pendidikan) tidak cukup,”katanya.
Jika begitu, maka kualitas sudah sudah pasti tidak baik, yang akibatnya menciptakan kemiskinan baru. “Jika di Bone Bolango ada 100 pasang suami istri seperti itu, maka ada 500 anak yang kondisinya tidak berdaya. Jika itu terjadi, maka jangan pernah berharap Bonbol bisa maju,”jelasnya.
Ia mengatakan, setiap perempuan hamil, mendapat perhatian negara, mulai dari asupan gizi hingga proses melahirkan dan mengasuh anak. “Sebab yang dikandung seorang perempuan itu, bukan hanya anak keluarga, namun anak negara. Mereka menjadi penerus, menjadi pemimpin negara ini dimasa mendatang,”ujarnya.
Ia optimis, pemerintah daerah dan bersama BKKBN mampu mewujudkan kesejahteraan keluarga dengan melakukan program Bangga Kencana. Sementara itu, penyuluh KB ahli utama BKKBN RI, Nofrijal, mengatakan, visi bone bolango sejahtera seiring dengan tujuan Bangga Kencana. “Sejahtera itu ada tiga faktor utama, yakni, pendidikan, kesehatan dan pendapatan,”jelas Nofrijal yang juga pernah menjabat kepala BKKBN Provinsi Gorontalo. (adv*)
Comment