Bayi Dicekoki Miras, Walikota Murka

GORONTALO – GP – Aksi Andika (19), pemuda yang mencekoki seorang bayi dengan Minuman Keras (Miras) jenis bir, memantik perhatian Walikota Gorontalo, Marten Taha. Walikota marah. Ia prihatin, dan meminta pelaku dihukum, agar menjadi pehatian dan efek jera. Kepada sejumlah wartawan, Marten Taha tak bisa memenyampaikan rasa prihatinnya atas kejadian yang terjadi Kamis (21/1) pekan kemarin. Dirinya sangat menyayangkan aksi pemuda tersebut. “Saya sangat menyayangkan kejadian yang menimpa anak bayi itu. Ini sangat tidak manusiawi,”  tegas Marten Taha.

Aksi Andika terungkap setelah video yang merekam aksinya beredar luas di media sosial. Dalam video itu, awalnya Andika tengah berpesta Miras bersama lima rekannya. Di ruangan yang menjadi tempat mereka menenggak Miras, terlihat juga seorang bayi tengah berbaring. Kemudian diangkat dan dipeluk oleh Andika. Setelah itu, bayi yang baru berusia empat bulan itu dicekoki Miras oleh Andika dengan cara, botol minum sang bayi diisi bir kemudian diminumkan kepada bayi tersebut.

Kini, Andika dan lima rekannya tengah mendekam di ruang tahanan Mapolres Gorontalo Kota. Ini setelah ke enam pemuda tersebut ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik. Mereka dijerat dengan Undang-Undang (UU) perlindungan Anak. “Saya minta kepada pak Kapolres untuk memberi hukuman yang maksimal,” pinta walikota Gorontalo dua periode itu.

Marten juga mengatakan, dirinya tidak menyangka, anak bayi yang seharusnya mendapatkan perlindungan dan perawatan, justru diberikan minuman beralkohol.
Atas kejadian ini, Marten pun meminta para orang tua, lebih mawas diri dalam merawat anak-anaknya. Ia berharap kejadian tersebut menjadi pelajaran berharga, agar tidak terulang kembali. “Saya minta kepada orang tua, berikan perhatian serius kepada anak-anak. Kalau ingin melihat mereka menjadi generasi yang baik, rawat dan bimbinglah mereka dari kecil,” ujar Marten.

Perhatian Marten kepada generasi penerus, telah dilakukannya sejak menjadi Walikota Gorontalo tahun 2014.  Melalui program gratis lahir sampai mati, Marten memberikan jaminan kepada warga kota untuk hidup lebih layak. “Masyarakat tidak perlu lagi memikirkan biaya kesehatan dan pendidikan, itu semua kami telah akomodir didalam program lahir sampai mati” jelas Marten. Seiring dengan itu, lahir pula program yang mendukung terciptanya generasi yang berkulitas. Yaitu program tancap nikah menuju generasi unggul. Tancap nikah mendapat apresiasi dari kementerian pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi, sebagai inovasi terbaik pertama kategori pemerintah daerah.(rwf)

Comment