POHUWATO – GP – Warga Desa Buntulia Jaya, Kecamatan Duhidaa, Pohuwato, masih belum percaya, jika desa mereka baru saja didatangi tim satuan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror, dan menangkap empat waga yang diduga terkait jaringan terorisme. Selain empat warga masing-masing, SA,HM,ML,ZL, Densus 88 juga menciduk tiga warga lainya dari desa yang berbeda, yakni ZK Warga Desa Duhiadaa, Kecamatan Duhiadaa, RY warga Kecamatan Marisa, serta FK warga Kecamatan Randangan.
Dari keterangan beberapa masyarakat sekitar, empat dari tujuh orang yang merupakan warga Desa Buntulia Jaya tersebut dikenal sebagai sosok yang baik dan tak pernah terlibat dalam kegiatan ataupun aktifitas mencurigakan yang berbau terorisme ataupun radikalisme. Hanya saja, dengan hasil penggeledahan rumah terduga yang didapati beberapa pucuk senjata, membuat warga kaget. “Tidak, sama sekali tidak curiga karena dorang juga biasa-biasa saja. Tidak ada gerakan atau kegiatan yang aneh-aneh,” tutur salah satu warga. Namun penuturan Kepala Desa Buntulia Jaya, Rahmawaty Polumolo, dari keterangan warga lainya, keempat warganya tersebut akhir-akhir ini kerap membatasi aktifitas sosialnya. “Jadi kalau mereka sedang bercerita di warung terus datang orang lain yang tidak sepergaulan dengan mereka, tidak lama kemudian mereka akan pergi. Tapi perilakunya dengan masyarakat masih seperti biasa, ramah, sopan dan baik dengan warga sekitar,” tutur Rahmawaty.
Kapolres Pohuwato, AKBP Teddy Rayendra menyebutkan, pasca penangkapan tersebut, kondisi masyarakat beserta keluarga terduga dalam keadaan kondusif. Bahkan, kata Teddy. Pihaknya akan melakukan konsoludasi bersama Forkopimda beserta pihak terkait lainya termasuk para tokoh agama untuk memberikan pendampingan agar kondusifitas daerah tetap terjaga. “Kita juga akan lakukan upaya Trauma healing, pendampingan untuk keluarga. Makanya kita mau koordinasi dengan semua tokoh, kita akan lakukan pemantauan, untuk selebihnya yang berkaitan dengan penangkapanya, itu ranahnya di Densus,” tutup AKBP Teddy. (ryn)
Comment