BONE BOLANGO- GP – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bone Bolango Ishak Ntoma membuka kegiatan workshop exit strategi yang diselenggarakan oleh Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dan FCU E-PASS, di Hotel Aston, Kota Gorontalo, Kamis (19/11/2020). Menyusul telah berakhirnya Program kegiatan Enhacing Protected Area System in Sulawesi (E-PASS) for biodiversity conservation. Selain itu program proyek hibah Global Environment Facility (GEF) United Nations Development Programme (UNDP) untuk peningkatan sistem kawasan konservasi di Sulawesi.
Pemerintah Kabupaten Bone Bolango (Pemkab Bonebol) pun berharap program kegiatan E-PASS ini kedepan harus berkelanjutan dan dapat kembali berlangsung. Walaupun nama dan model pelaksanaan kegiatannya berbeda. Tetapi dengan tujuan yang sama dalam rangka merangsang gerak ekonomi masyarakat di wilayah penyangga Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW). Harapan ini disampaikan Sekda Bonebol Ishak Ntoma mengungkapkan, sesuai data yang ada, di Kabupaten Bone Bolango terdapat 7 kelompok binaan dari E-PASS yang tersebar di Kecamatan Bulango Ulu, Suwawa, Tilongkabila, Suwawa Timur dan Pinogu.
Kelompok ini telah dibina oleh E-PASS dan mengembangkan usahanya di bidang pemberdayaan masyarakat desa pada sektor pariwisata dan kerajinan tangan.”Tentu semuanya berimplikasi positif untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar,”ungkap Ishak Ntoma. Olehnya itu, lewat kegiatan workshop exit strategi ini, lanjut Ishak Ntoma, perlu mengevaluasi kembali berbagai hal yang telah kita lakukan bersama, baik oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, Balai TNBNW, lembaga E-PASS.
Mulai dari tahap perencanaan kegiatan, capaian kegiatan, sampai pada tahap deteksi kendala/permasalahan untuk disiapkan rencana tindak lanjutnya. Sekaligus meningkatkan kematangan koordinasi sampai pada tingkat pemerintah kecamatan, pemerintah desa sampai pada kelompok binaan. Dengan kerjasama kita semua ini, kata Sekda Ishak Ntoma, tentu akan mewujudkan tujuan pemerintah untuk selalu memperhatikan taraf hidup orang banyak. Sehingga negara akan selalu hadir dalam proses pembangunan berkesinambungan yang tentunya selalu memperhatikan aspek kelestarian alam dan pemeliharaan konservasi lingkungan yang ada.
Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, lanjut Sekda, berharap dilain waktu dapat turut dilibatkan dari sisi perencanaan dan desain kegiatan yang akan dilaksanakan. Dengan demikian saat lembaga donor ataupun CSR berakhir kegiatannya, maka keberlanjutan kegiatan pendampingan kelompok masyarakat binaan dapat pemerintah daerah laksanakan secara terus menerus. “Semoga kegiatan workshop exit strategi yang dilaksanakan ini dapat menyimpulkan hal-hal yang akan dilaksanakan dikemudian hari,”pungkas Panglima ASN Bone Bolango itu.
Hadir pada kegiatan workshop exit strategi tersebut, Kepala Balai TNBNW Supriyanto, Kepala Disparekraf Bone Bolango Lukman Daud, Kepala Bappeda-Litbang Bone Bolango Basir Noho, dan sejumlah perwakilan pimpinan OPD terkait, baik Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango, Camat Suwawa Timur Maxmilian Ali, serta undangan lainnya. (roy)
Comment