Gerakan Perekaman KTP-el, Gubernur Instruksikan Jemput Bola

GORONTALO – GP – Jumlah pemilih yang belum mengantongi kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el), pada tiga daerah yang berhajat pemilihan serentak 2020 di Provinsi Gorontalo, masih sangat banyak. Jumlahnya lebih dari 10 ribu jiwa, padahal waktu pemilihan kurang lebih tiga pekan lagi. Menyikapinya, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, menginstruksikan seluruh Bupati bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) pada tiga daerah, masing-masing Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, dan Kabupaten Pohuwato, untuk turun tangan menuntaskanya. “Harus jemput bola, mereka tidak boleh hanya tunggu di kantor (untuk melakukan perekaman),”tegas Gubernur Rusli Habibie, Ahad (15/11). Gubernur mendukung penuh, gerakan percepatan perekaman KTP-el yang dilakukan komisi pemilihan umum (KPU) dan Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dukcapil) pada masing-masing daerah yang telah berlangsung. Kata Gubernur, gerakan tersebut harus lebih intens lagi, dengan mendatangi langsung warga yang terdata sebagai pemilih namun belum melakukan perekaman KTP-el. “Orang-orang tua (lansia) itu datangi langsung, jemput bola, tidak bisa hanya ditunggu,”jelasnya. Tidak hanya Bupati dan Dukcapil, Gubernur juga meminta Camat dan Kepala Desa/lurah pada tiga daerah itu, agar bergerak cepat, dengan menginstruksikan seluruh warga untuk segera melakukan perekaman KTP-el. Gubernur Rusli Habibie, menegaskan, sebelum 9 Desember 2020, seluruhnya sudah harus tuntas, sehingga tidak adalagi warga yang terhalang masuk tempat pemungutan suara (TPS) hanya lantaran tidak mengantongi KTP-el. “Target (yang belum rekam KTP-el) jadi nol semua, sebelum hari pemilihan 9 Desember,”terangnya. Kata Gubernur, KTP-el bukan saja digunakan saat pemilihan, namun KTP-el menjadi identitas resmi warga yang dikeluarkan negara. “KTP-el itu sangat penting, bukan hanya pemilu saja, tapi untuk kepentingan penduduk itu sendiri,”tandas Gubernur. Ia menambahkan, pihaknya menargetkan partisipasi pemilih di Gorontalo lebih dari angka 80 persen. Kandati pandemi, lanjut Gubernur, target itu harus terealisasi. Caranya, memastikan pelaksanaan pemilihan ketat menerapkan protokol kesehatan, sehingga meyakinkan warga pemilih untuk datang ke TPS. Bahkan, kata Gubernur, pemerintah Provinsi Gorontalo telah menyiapkan hadiah untuk TPS dengan capaian partisipasi pemilih yang melebih target.
Sebelumnya, terkait dengan perekaman KTP-el bagi pemilih, di Kabupaten Gorontalo masih terdapat 7.556 jiwa yang belum melakukan perekaman. Komisioner KPU Divisi Data, Rusli Utiarahman, mengatakan, sampai dengan hari kamis (12/11) setidaknya sudah ada 276.292 warga yang melakukan perekaman KTP-el dari 283.848 daftar pemilih tetap (DPT) yang sudah diplenokan. “Jadi perekaman masih terus berlangsung sampai dengan saat ini, dan rencananya sampai tanggal 9 Desember pun jika memang masih ada yang belum melakukan perekaman kami masih akan melayani, walaupun kami berharap sebelum tanggal 9 sudah selesai semua perekaman,” jelas Rusli. Menurutnya, KPU bekerjasama dengan masing-masing desa melalui gerakan mendukung perekeman KTP-el yang bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan catatan sipil. “Kami menunggu jadwal dari Dukcapil untuk perekaman, KPU bergerak sampai TPS mengumpulkan warga kemudian dilakukan perekaman, yang dilakukan dari tanggal 9 November kemarin.
Di Bone Bolango, komisioner KPU Divisi Perencanaan, Data dan Informasi, Humairoh Tipuwo mengatakan, dari total DPT 115.593 pemilih, masih ada 1.938 jiwa yang belum melakukan perekaman KTP-el. Pihaknya, lanjut Humairoh, terus melakukan upaya agar masyarakat pemilih bisa segara mengantongi KTP-el. “PPK dan PPS juga aktif menginformasikan bahkan mengantarkan pemilih belum rekam KTP-el ke lokasi perekaman KTP-el. KPU juga mengirimkan surat pemberitahuan kepada semua pemilih belum rekam perihal pemberitahuan untuk melakukan perekaman sebelum 9 Desember 2020,”jelasnya. Ada juga, kata Humairoh, yang telah melakukan perekaman, tapi belum punya KTP-el. Contoh pemilih pemula yang sekarang belum 17 tahun. Sudah direkam oleh capil tapi kan KTP belum bisa dicetak. Karena regulasinya nanti bisa dicetak saat usia 17 tahun, “jelasnya.
Untuk Kabupaten Pohuwato, masih terdapat 721 pemilih yang belum melakukan perekaman KTP-el.  Komisioner KPU Pohuwato, Divisi Perencanaan, Data dan Informasi, Firman Ikhwan mengatakan, sebelumnya angka pemilih yang belum merekam KTP-el mencapai, 1.773 jiwa. “Sekarang hanya bersisa 721. Jadi ada progres, diupayakan itu sebelum tanggal 9 Desember mereka sudah ada e-KTP semua,” jelasnya. Upaya lain KPU, tambah Firman, beberapa pemilih pemula yang beruang tahun tepat di tanggal 28 Oktober, diberikan bingkisan serta KTP eletronik yang baru dicetak. “Untuk yang lansia, petugas kita di Kecamatan langsung mendatangi rumah warga. Bahkan ada di Popayato, Torosiaje. Ada lansia yang difable, itu digendong oleh PPK-nya, biar bisa melakukan perekaman,” imbuhnya.
Dirinya juga menerangkan, kendala yang dihadapi para petugas dalam upaya pengentasan perekaman e-KTP tersebut, yakni minimnya kemauan masyarakat untuk melakukan perekaman KTP. Ia berharap dorongan pemerintah daerah maupun pemerintah desa agar, proses pereakaman KTP-el bisa tuntas sebelum hari pemilihan. (tro/wie/csr/ryn)

Comment