AZA Virtual RUN Libatkan 1.092 Pelari se Nusantara

SURABAYA –GP-  Mulai hari ini (24/10), sebanyak 1.092 pelari se-Nusantara yang terdaftar dalam AZA Virtual Run 2020 dapat mulai menjalankan misi larinya sembari merayakan Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2020. Dalam program lari virtual tersebut, peserta bisa memilih salah satu hari dari 24-31 Oktober untuk menuntaskan tantangan lari 5K atau 10K yang sudah mereka pilih. Program ini diselenggarakan oleh brand AZA Activewear.

Tidak tanggung-tanggung, peserta datang dari 34 provinsi seluruh Indonesia tanpa terkecuali. Total, 129 kota punya wakil di AZA Virtual Run 2020. “Kami tidak menyangka di tahun pertama penyelenggaraan, peserta langsung mencapai angka ribuan. Kami berterima kasih kepada pelari dari 34 provinsi di Indonesia yang sudah berpartisipasi. Program ini adalah platform bagi siapa saja, dimana saja di tanah air, untuk menyelesaikan misi yang sama: Misi berlari, misi membudayakan gaya hidup sehat. Kami berharap hal ini juga menyalakan semangat persatuan di perayaan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020,” ujar Azrul Ananda, Founder AZA Activewear.  “Kami titip pesan agar teman-teman tetap taat pada prosedur keselamatan dan kesehatan saat lari untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan,” tambahnya.

Minat tinggi peserta dinilai Azrul sebagai peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya olahraga. Hal ini membuat AZA Virtual Run 2020 tetap mendapatkan angka peserta yang baik, walau program ini tidak menyediakan hadiah bagi pelari tercepat.

“Sejak awal, program ini tidak didesain untuk mengajak orang saling berkompetisi. Kami lebih mengajak peserta untuk berkompetisi dengan diri sendiri dan untuk memotivasi gaya hidup sehat. Karena itu, di AZA Virtual Run, tidak ada cut-off time. Peserta bebas menentukan kecepatan larinya. Untuk yang baru mulai berlari, tujuannya mungkin adalah menuntaskan lari 5k. Untuk yang sudah rajin berlari, tujuannya mungkin mengalahkan record waktu pribadinya. Yang penting adalah kita semua bisa berolahraga dan menuntaskan misi masing-masing,” jelas Azrul. Bagi yang berhasil menyelesaikan misi larinya, panitia akan mengirimkan medali eksklusif AZA Virtual Run 2020.

Selain orang yang sudah banyak mengoleksi medali lari, program lari daring ini memang menyasar banyak pelari yang terhitung pemula. Salah seorang di antaranya adalah Darto Salim, peserta dari Kabupaten Fakfak, Papua Barat yang mengambil misi lari 5K pada AZA Virtual Run 2020. “Biasanya, saya hanya lari satu kilometer kemudian, lalu absen satu minggu, bahkan sampai satu bulan. Saya ikut AZA Virtual Run supaya punya motivasi untuk rutin olahraga di masa pandemi,” cerita Darto.

Benar saja, sejak mendaftar sebagai peserta, Darto jadi lebih rutin berolahraga dan berlari. “Tiga hari sekali saya lari untuk persiapan. Dan ketika saya share ini di media sosial, malah ada teman yang juga tertarik untuk ikut lari bersama. Semoga nanti kami sama sama bisa menuntaskan misi lari ini,” katanya.

Panitia juga menyadari kekuatan media sosial untuk dapat menyebutkan “virus” gaya hidup sehat. Oleh karena itu, peserta disarankan untuk menceritakan kisah perjuangannya menyelesaikan misi masing-masing melalui media sosial untuk nanti dapat disebarkan lebih luas lagi oleh media-media rekanan AZA Activewear. “Kami menunggu unggahan peserta yang menunjukkan keindahan berbagai daerah di Indonesia, juga cerita-cerita lucu, inspiratif, atau bahkan romantis sepanjang mengikuti program ini. Silakan unggah di instagram dan tag kami di akun @azawear,” ujar Rosyidan, Brand Executive AZA Activewear.

AZA Virtual Run 2020 dimulai dengan sederhana secara online. Panitia menyelenggarakan Flag-off virtual pada Sabtu, 24 Oktober 2020 pukul 06.00 WIB tadi dari Surabaya. Melalui berbagai channel YouTube, yaitu DBL Play, Disway, MainSepeda, dan Persebaya. (*)

Comment